[64] Extra part 2

208 10 20
                                    

Setelah kejadian satu minggu lalu di Cafe, Natasha tak ingin menemui siapun termasuk Bintang. Orang yang malah membuat Natasha semakin kesulitan dengan kehidupannya.

"Ah! Kehidupan gue makin gak tenang gara-gara dia, huaaa… gimana kalo nanti ketemu sama anak-anak satu angkatan coba. Mau di taro dimana muka gue,"

"Kenapa sih gak ada yang bisa bikin hidup gue tenang, semua orang tuh emang gak ada yang bisa ngertiin gue,"

"Ngeselin, nyebelin!" Natasha melempar bantalnya ke arah pintu, membuat Kakeknya yang masuk ke dalam kamar menjadi sasaran Natasha.

"Kenapa sih cucu Kakek ini? Kamu tau Sya, Kakek dari London jauh-jauh kesini cuman mau liat keadaan kamu yang katanya gak mau keluar rumah satu minggu ini. Ada apa sebenarnya?"

Natasha mencoba menceritakan apa yang telah terjadi kepadanya, dan dia malu jika harus berpapasan dengan teman-temannya nanti. Bahkan Natasha meminta untuk segera diberangkatkan ke London untuk kuliah disana saja.

"Ternyata cucu Kakek ini udah dewasa ya?"

"Ih Kakek… kenapa semua orang ngeselin sih? Ayo Kek bawa Natasha ke London, Natasha mau kuliah di sana aja." paksa Natasha, mencoba membuat Kakeknya mengerti untuk menyetujui permintaannya.

Asal kalian tau, bahwa sebenarnya Kakek Alfendra memang memutuskan untuk mengizinkan Natasha tetap tinggal di Jakarta, dan melanjutkan sekolah disini supaya bisa dekat dengan Mira. Natasha sangat senang ketika Kakeknya berkata seperti itu, dia juga akan sering mengunjungi makam Mamanya nanti.

Namun dengan kejadian di acara alumni seminggu lalu, malah membuat pikirannya berubah untuk tidak kuliah di Jakarta dan hanya ingin melanjutkan sekolah di London tanpa semua temannya ketahui.

Istilahnya kabur gak sih? Wkwk, namun Kakeknya meminta Natasha untuk kembali memikirkan ulang apa yang baru saja dia pinta. Karena jangan cuman gara-gara hal ini, Natasha malah tidak fokus dengan kuliahnya nanti. Takutnya Natasha malah menyesal tidak jadi tinggal di Jakarta lagi, dan jauh dari Mira. Bukankah selama ini Natasha sangat ingin berdekatan dengan Mamanya itu?

Handphone Natasha terus berdering, sedari tadi Bintang terus saja menelepon Natasha dan mengirim pesan kepadanya tapi tetap Natasha tidak mau mengangkat atau sekedar membaca pesan dari dia pun tidak. Ketika nama Bintang lewat dibenaknya, kejadian first kiss itu kembali teringat.

Natasha membentur benturkan kepalanya di tembok dengan pelan, frustasi sekali dengan keadaannya saat ini. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan pilihan apa yang akan dia ambil, rasanya teringin sekali membenamkan kepala dia sampai tidak ada orang yang melihatnya lagi.

"Lo pasti bisa Sya, lo gak usah kabur jauh-jauh sampai London. Lo harus tetep tinggal disini," ucap Natasha, menatap ke arah dinding.

"NATASHA! please Sya gue mau bicara sebentar sama lo."

Teriakan dari arah luar, membuat Natasha melihat ke arah jendela. Bintang, cowok itu berada di luar rumah Natasha terus saja memanggil dan memohon untuk bertemu dan membicarakan permasalahan yang membuat kepala Natasha hampir saja meledak.

"Gara-gara dia gue frustasi kayak gini haha," ucap Natasha sambil tertawa dan kembali membenturkan kepalanya ke tembok.

Bi Ijah yang melihat tingkah Natasha tidak tahu harus berbuat apa, dia takut jika nanti Natasha malah melukai dirinya dengan terus saja membenturkan kepalanya walaupun tidak kencang, tapi tetap akan terasa sakit.

Dengan terpaksa Bi Ijah membiarkan Bintang memasuki rumah Natasha dan bertemu dengan Natasha disana. Natasha yang melihat kehadiran Bintang dikamarnya malah semakin membuatnya terlihat malu dan kesal.

Natasha (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang