[51]

52 15 18
                                    

Angga membawa Natasha ke rumahnya, dia bingung untuk membawa Natasha kemana lagi selain rumah dirinya. Untung saja saat ini tidak ada keluarga Angga yang berada di rumah. Jika ada, mungkin akan menjadi masalah bagi Angga. Apalagi jika Ayahnya sampai tahu.

"Gue bingung Sya mau bawa lo kemana, lo nginep di rumah gue dulu gak papa kan?" Angga membawakan koper Natasha dan masuk ke dalam rumah.

"Enggak, gue gak mau nambah masalah dengan tinggal di rumah lo. Apalagi kalo sampai Ayah lo tau,"

"Tenang aja Sya, orang tua gue dari kemarin gak ada. Mereka berdua lagi ada urusan pekerjaan dan pulangnya mungkin agak lama," ucap Angga.

"Abang lo kemana?" tanya Natasha melihat sekitar.

"Dia lagi pergi liburan ke Bali tadi pagi," jawab Angga.

"Terus, lo mau gue tinggal di sini berdua bareng lo gitu?"

"Ya… niatnya gitu sih," Angga menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Gila ya lo!" Natasha memukuli Angga berkali-kali dengan tangannya.

"Eh-eh ampun Sya ampun, gue bercanda,"

"Lebih baik nih ya, gue tinggal di Hotel aja." Natasha membawa kopernya kembali ke luar rumah Angga. Disaat itu juga, Natasha berpapasan dengan Raka dan Rindu.

"Mau kemana Sya?" tanya Rindu.

"Kok kalian ada di sini sih?"

"Makanya dengerin gue dulu, mereka berdua gue undang buat nginep di sini. Gue juga tau, lo pasti gak mau tinggal berdua sama gue doang. Makanya gue ajak Rindu sekalian Raka," jelas Angga.

Natasha paham, dan akhirnya setuju untuk tinggal di rumah Angga. Lagian ini hanya sementara iya bukan? Dan dia juga ditemani oleh Rindu untuk tidur bersamanya. Natasha dan Rindu masuk ke kamar tamu, mereka akan tidur di sana. Selain itu Rindu juga ikut bersedih karena masalah yang saat ini sedang dihadapi Natasha.

Setelah lama berbincang, Rindu meminta izin untuk pergi ke Supermarket sore ini untuk membeli beberapa makanan, yang akan disiapkan nanti malam. Rindu diantar oleh Raka, sedangkan Natasha di tinggal berdua bersama Angga.

Angga mengecek keadaan Natasha yang sekarang masih berada di kamar. Hanya melihat di dekat pintu, menatap Natasha yang saat ini diam dan tidak melakukan apapun.

Natasha melihat keberadaan Angga yang berdiri di luar, dan memintanya untuk masuk ke dalam kamar. Lagi pula ini Rumahnya sendiri, dia bebas untuk masuk kapan pun.

"Lo dari tadi diem aja Sya?" Angga duduk disebelah Natasha.

"Iya, sebelum Rindu pergi habis cerita sebentar sama dia," jawabnya.

"Gak mau lakuin apapun? Nonton tv gitu atau mau jalan-jalan sekitar sini sama gue?" tawar Angga.

"Nggak perlu." Natasha berdiri, dan beralih menatap sebuah kardus yang berada diatas lemari.

"Itu isinya apaan Ngga?" tanya Natasha dengan menunjuk ke arah kardus itu.

"Oh itu, gak penting sih. Cuman sobekan kertas berwarna punya keponakan gue," jawab Angga.

"Sobekan kertas?"

"Iya, keponakan gue hobi banget buat robek kertas. Tiap dia ke sini, pasti semua kertas yang dirobek gue simpen di kardus itu, supaya kertasnya juga bisa dimainin lagi sama dia,"

"Boleh gue liat?"

"Ngapain? Isinya cuman kertas doang kok,"

"Biar ada kerjaan."

Natasha (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang