[54]

37 10 2
                                    

happy reading temann <3

***

Sampai dirumah, Natasha melihat ke segala arah. Sepi, itu yang ia lihat saat ini. Kemana semua orang? Apakah mereka tidak ada di rumah? Detik berikutnya, ada yang memegang pundak Natasha. Membuat gadis yang masih mematung di tempat itu di buat kaget seketika.

"Dari mana kamu Sya?" suara seseorang terdengar dari arah belakang Natasha, suara yang tak asing. Dan bukan lain adalah Kakeknya sendiri.

"Dari… mall Kek, hehe." Natasha membalikkan badan dan menunjukkan dress yang dia beli di pusat perbelanjaan tadi, untuk membuat Kakeknya percaya.

"Kenapa gak izin sama Kakek? Dan kenapa kamu pergi sendirian Anatasha, Kakek khawatir pas tahu kamu gak ada di rumah,"

"Gini Kek, kalo izin ke Kakek pasti nanti Om-om itu bakalan ikutin Natasha. Gimana kalo di Mall nanti Natasha malah jadi pusat perhatian orang. Kan gak enak banget," ucap Natasha sambil menunjuk ke arah pengawalnya ketika mengucapkan panggilan Om-om.

"Om-om? Maaf Nona Ana, apakah Nona bisa memanggil kami dengan sebutan lain?" seru salah satu pengawal Natasha, sepertinya dia tidak terima di sebut dengan embel-embel Om. Karena sepertinya umur mereka masih muda, namun badan mereka yang terlihat besar membuatnya terlihat pria dewasa. Iya! Seperti Om-om.

"Tapi panggilan Om itu kayaknya emang ide yang bagus kan! Cocok buat kalian yang kelihatan kayak Om-om,"

"Sudahlah, kita balik ke topik awal ya Sya. Kamu beli dress mau pergi kemana? Apa ada acara malam ini?"

"Ada, Natasha mau makan malam sama Angga,"

"Gak akan Kakek izinin,"

"Kakek, Angga itu pa…,"

"Pa? Pacar?"

"I-iya, pacar Natasha. Kakek pasti tau dong jaman anak muda pacaran bucinnya kayak gimana. Jadi boleh ya?"

"Siapa yang izinin kamu pacaran?"

"Emm gak ada," jawab Natasha dengan polosnya.

"Ya ampun Sya, kamu ini ya ngapain pake acara pacaran segala. Kamu harus tau, jaman pacar pacaran kayak gini cuman bikin sakit hati nantinya,"

"Tapi Natasha suka deket sama Angga, Natasha seneng karena Angga yang selalu dampingi Natasha selama di Jakarta ini,"

"Tapi semua itu gak akan menjamin ke depannya kalo kamu bakal bahagia terus sama dia."

"Tapi Natasha jatuh cinta sama Angga! Kakek gak bisa larang Natasha, buat jauh sama orang yang Natasha suka."

Natasha pergi begitu saja meninggalkan Kakeknya di sana, ucapan yang ia lontarkan kepada Kakeknya apakah sedikit kasar? Natasha merasa bersalah ketika masuk ke kamarnya. Seharusnya dia tidak mengucapkan itu dengan nada yang sedikit tinggi, karena sekarang hanya sang Kakek. Satu-satunya keluarga yang dia punya.

Natasha terduduk diatas ranjang, memikirkan kembali perlakuannya barusan yang tidak sopan kepada Kakeknya sendiri. Dan pengakuan itu, iya pengakuan Natasha yang jatuh cinta kepada Angga. Ada apa ini? Ucapan itu terucap begitu saja tanpa Natasha pikirkan terlebih dahulu.

Apa benar kini Natasha sudah menyukai Angga? Entah mengapa hatinya berkata iya, bagaimana Natasha tidak suka? Tiap hari dia lalui dengan kehadiran cowok itu. Angga, satu-satunya orang yang sampai detik ini masih tetap berada di sisi Natasha.

"Apa gue beneran suka ya sama Angga? Gak mungkin."

Di saat memikirkan itu semua, Natasha melihat ke arah jam dinding. Yang menunjukkan bahwa sekarang sudah pukul tujuh malam.

Natasha (selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang