#19 - Sosok yang Sebenarnya

630 88 1
                                    

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Pairing: SasuSaku
Warning: Bahasa Jepang (Romaji), typo, OOC, dll.
Rated: T
Genre: Romance, Fantasy, Action, Mystery, Myth.

Happy Reading! (^_^)

∞∞∞∞∞

Kondisi di kerajaan sudah tidak bisa dikatakan baik-baik saja karena mengalami banyak kerusakan. Tempat-tempat di desa banyak demikian. Dari langit, Sakura bisa melihat beberapa bangunan saja yang masih berdiri. Itu pun tak berdiri dengan kokoh.

Pilar-pilar di istana banyak yang  tumbang. Beberapa pasukan kerajaan terluka parah. Para Ratu sudah diamankan ke kediaman klan mereka masing-masing.

Sakura mendaratkan dirinya di lapangan tembak. Kireii dan Sasuke mengikuti setelahnya.

Mereka semua berlari mengelilingi istana. Banyak sisa api yang masih tertinggal.


Seorang prajurit berlari ke arah mereka. Namun, ia terkejut saat melihat seekor rubah berekor sembilan datang bersama Sasuke dan Sakura.

"Kitsune?!"

Di Tengoku, kitsune adalah makhluk yang langka. Saat keberadaannya dahulu masih umum, mereka dijadikan bahan eksploitasi oleh Raja terdahulu. Lambat laun, keberadaannya sudah semakin punah.

"Dimana Raja?" tanya Sasuke.

Prajurit itu mengantarkan mereka ke kamar Raja. Di sana, mereka melihat Raja sudah terbaring di atas kasurnya tak bernyawa. Beberapa orang di sekitarnya sedang menahan kesedihan.

Sakura yang melihat ayah kandungnya sudah tak bernyawa, ia segera berlari ke arahnya. Namun, Sasuke mencegahnya.

"Jangan Sakura."

Rupanya Naruto melihat kedatangan mereka berdua. Cukup terkejut ia melihat Sakura telah memiliki sayap sama seperti dirinya. Naruto sendiri sudah mengetahui tentang Sakura berkat pemahaman dari Sasuke.

"Kemarilah." ucap Naruto.

Sakura mendekatkan diri. Semua mata di ruangan langsung tertuju pada gadis berambut pink itu. Rupanya, semua penghuni istana telah mengetahui rahasia Raja.

"Dia Sakura, anak Raja Seichi. Sebelumnya ia adalah manusia. Gadis ini sudah mengorbankan jiwanya untuk Tengoku. Bekerjasama lah dengannya." ucap Naruto tegas.

Setelah Raja dimakamkan, Naruto menggantikan posisinya yang sudah tertulis di wasiat sang Raja jauh-jauh hari sebelum ia menghembuskan nafas terakhir.

Menurut apa yang diceritakan Ino pada Sakura dan Sasuke, si Penyihir berhasil masuk ke dalam perangkap namun ia juga sudah siap dengan strateginya. Dengan begitu kerajaan mendapatkan perlawanan balik darinya.

Penyihir hanya seorang diri datang  ke pernikahan. Kekuatannya memang susah untuk ditandingi.

"Jadi, siapa dia?" tanya Sasuke.

"Ryo ― satyr wanita, teman ibumu Sakura." sedikit terdengar suara yang cukup parau dari jawaban Ino. Pasalnya, ia sedikit tak tega untuk mengatakannya.

Sakura cukup terkejut mendengar pernyataan itu. Ia mengira bahwa Ryo adalah wanita yang baik dan mampu menjadi teman Mebuki.

"Mulai besok kau harus berlatih lebih keras. Dua minggu lagi kita akan menyerang balik sarang si satyr gila itu yang berada di ujung barat." ucap Sasuke tegas

Hari terus berjalan. Sakura selalu berlatih panah dengan baik. Terkadang, Hinata membantunya berlatih. Ia juga dilatih bela diri bersama Sasuke dan Kakashi.

Kakashi adalah guru bela diri yang khususnya sangat baik dalam melatih dan mengendalikan element. Angin yang tadinya bersembunyi di balik tubuh Sakura perlahan-lahan mulai bergerak. Pemilik sepasang emerald kembar itu berhasil mengendalikan elemennya.

Persepsi buruk tentang warewolf telah musnah berkat usaha Tuan Putri meyakinkan para warga Tengoku. Ia berhasil menyatukan warewolf dengan ras lainnya.

Setelah proses latihan selesai, Sasuke menghampiri kekasihnya itu. Mereka duduk di tepian. Sakura menyenderkan kepalanya pada Sasuke.

Besok adalah hari keberangkatan menuju sarang si Penyihir. Masing-masing dari mereka cukup gugup untuk menyambut hari esok.

Dengan beristirahatnya mereka malam ini, sepasang kekasih itu berharap esok mereka bisa menghadapi pertempuran yang sesungguhnya.

"Sasuke, kau mau berjanji padaku?" tanya Sakura memecah keheningan.

"Apa itu?"

"Tetaplah bersamaku dalam situasi apapun. Kau adalah alasanku untuk terus bertahan.

"Jangan khawatir. Aku selalu bersamamu. Aku jamin itu." Sasuke mencium kening kekasihnya.

Matahari cukup terik pagi ini, semua pasukan telah berangkat sejak subuh tadi. Barisan kuda berjalan dengan rapi. Sakura berada di barisan ketiga belakang Ino. Tuan Putri berada di barisan kedua di belakang Naruto ― Raja baru Tengoku.

"Mengapa Panglima Deidara tak ikut bersama kita?" Ino bertanya.

"Tak tahu. Dia menghilang sejak serangan di kerajaan." balas Sasuke.

Seluruh pasukan terus menyusuri jalanan yang tak rata. Kecepatan kuda terus bertambah. Mereka harus menempuh waktu lima hari untuk sampai ke tujuan.

Brug!

Kireii ― kitsune ekor sembilan itu mendaratkan tubuhnya di depan pasukan yang sedang berjalanan. Kondisinya penuh luka seperti habis mendapatkan perlawanan.

Seluruh pasukan terkejut melihat hewan yang sudah mulai punah itu datang dengan kondisi yang sudah babak belur.

Rubah betina itu memandang melas Sasuke. Panglima berambut hitam itu memahami maksud dari tatapannya. Sebenarnya ia dapat memahami gerak gerik rubah betina itu.

"Kita harus mengambil rute yang lain. Jebakan telah menanti kita di depan. Si Penyihir gila itu mengetahui kedatangan kita!" ucap Sasuke lantang.

"Kau yakin?" tanya Naruto memastikan. Sasuke mengangguk yakin.

"Cepat putar haluan!" Naruto memerintah.

To be continue ~

»»oOo««

Don't forget to vote and comment, if you like it.

Thank you
(ありがとうございます) 🌈🌈

[✔] YES or NO || [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang