#21 - Strategi dan Sel Bawah Tanah

550 84 5
                                    

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disclaimer: Naruto©Masashi Kishimoto

Pairing: SasuSaku
Warning: Bahasa Jepang (Romaji), typo, OOC, dll.
Rated: T
Genre: Romance, Fantasy, Action, Mystery, Myth.

Happy Reading! (^_^)

∞∞∞∞∞

Sakura terbangun dari pingsannya. Kepalanya cukup pusing. Ia mendapati dirinya berada di sel bawah tanah yang cukup menyengat baunya. Bebatuan menjadi dinding dan lantai yang tak rata di sel. Pintu kayu yang menjadi akses keluar masuk terletak cukup jauh dari pandangan.

"Kau sudah sadar?"

Suara wanita paruh baya terdengar di telinga Sakura. Wanita itu berada di sel samping ― sebelah sel yang ditempati Sakura. Wajahnya yang sedih terlihat cukup letih dan lesu. Matanya cukup sayu yang kemungkinan sudah tak memiliki semangat lagi.

"Akhirnya kau terbangun setelah tak sadarkan diri selama tiga hari." Wanita itu terus mengeluarkan suara tak semangatnya.

Sakura bungkam. Dirinya masih cukup lemas untuk menggerakkan tubuhnya. Ia masih terus memandangi tahanan di sebelahnya. Hanya wanita itu tahanan satu-satunya sebelum kedatangan Sakura.

"Apa kau mengenal anakku yang bernama Sasuke? Apakah dia dalam keadaan aman?"

Sakura terkejut setelah nama Sasuke disebutkan. Ia bahkan tak menyangka akan bertemu dengan Mikoto di sel yang tak tahu sebenarnya itu sel apa. Penglihatan masa depannya tak bisa ia lihat saat Sakura mengorbankan jiwa manusianya di Gua Kehidupan.

Mikoto sudah bertahun-bertahun berada di sel. Ia hanya diberikan makan dan minum secukupnya dengan lauk yang terkadang tak layak untuk dimakan.

Dirinya hanya bisa keluar sebentar dua hari sekali untuk membasuh badannya di kamar mandi luar sel. Itu pun diikuti oleh petugas yang menjijikan. Hidupnya sudah lebih dari hancur.

"Dari ekspresimu, sepertinya kau tak mengenal anakku."

Wanita itu memeluk lututnya.

Sakura ingin menjawab namun tak ada tenaga yang cukup untuk menggerakkan tubuhnya. Ia hanya membalas perkataan Mikoto melalui batinnya saja yang tak mungkin didengar oleh ibunda dari kekasihnya itu.

Sakura terus memandangi wajah Mikoto yang tampak lesu. Sebetulnya Mikoto ini wanita yang baik dan lemah lembut, namun bertahun-tahun lamanya ia terkurung jadi membuat dirinya tampak tak ramah.

[✔] YES or NO || [SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang