06.Surat Pengunduran Diri

2.2K 147 1
                                    

Happy Reading

Have a great day

o0o

Setelah mengetahui sebab dari diamnya Fea, Zack sangat kesal dan marah dengan sekretarisnya.

Dia sangat tidak rela jika anaknya yang ia jaga mati matian dan ia buat bahagia setiap saat harus disakiti secara fisik dan psikisnya oleh orang orang yang hanya mengincar hartanya.

Hari ini ia tak mengantarkan Fea ke sekolah karena Fea masih dengan kondisi yang sama dengan saat itu. Dan karena itu pagi pagi sekali ia sudah ada ditempat kerjanya.

"Kamu! masuk ruangan saya segera" ucap Zack saat melewati meja kerja Lena.

"Baik pak" jawab Lena yang tak dihiraukan oleh Zack.

"Untung ganteng sama berduit, kalo kaga dah gua pites kali tuh orang" gerutu Lena dalam hati.

Saat Lena masuk kedalam ruangan Zack dengan lenggok tubuh yang dibuat buat agar menarik perhatian Zack.

"Iya pak, ada apa memanggil saya kemari?"tanyanya dengan nada genit.

"Kamu kemarin apakan anak saya?"tanya Zack dengan ekspresi dingin.

"Saya gak apa apain anak bapak kok, saya juga kemarin ajak makan dikantin kantor"dusta Lena.

"Saya gak suka berkerja sama dengan manusia pembohong!!!" sentak Zack.

"Saya tau kamu bikin luka dipaha anak saya!!"jawab Zack marah sembari menggebrak meja kerjanya.

"Ta-tapi saya ng-gak apa apain n-non Fea k-kok"gugup Lena karena takut dengan kemarahan Zack.

"Oke, kamu boleh kembali ketempat kamu"

"Baik pak, permisi"pamit Lena.

"Saya tunggu surat pengunduran diri kamu hari ini juga"Zack melanjutkan ucapannya.

Lena yang mendengar ucapan bosnya itu mendadak membatu didepan pintu.

Bukanya menyesal ia malah menggeram dalam hati karena rencana untuk membuat Zack jatuh hati padanya gagal.
Niat hati mau cari untung malah jadi buntung.

"Sialan tuh bocah, bikin gua dipecat aja"geram Lena.

Setiba diruangannya, Lena masih dengan raut wajah yang jengkel dan marah. Ia tak menyangka, pasalnya bocah itu tidak mungkin ngomong dengan papanya.

"Kenapa bu? Kok pak Zack marah marah, tumben" tanya seorang office girl saat menyajikan minum dimeja kerja Lena.

"Gak usah kepo kenapa sih!!"sentak Lena sembari mengetik surat pengunduran dirinya.

"Si ibu marah marah mulu kerjaannya"ucap office girl itu lalu pergi dari hadapan Lena.

Tak jauh beda dengan Lena, Zack didalam ruangannya juga masih bertahan dengan raut wajah kesalnya.

Ia marah dengan Lena, tapi ia juga marah dengan dirinya sendiri. Marah karena keteledorannya dalam menjaga anaknya.

"Bisa bisanya gua percaya benget sama orang, sampe sampe anak gua disakitin" gerutu Zack sembari mengacak acak rambutnya.

"Lo tuh bego banget jadi orang!!!"makinya kepada dirinya sendiri.

"Mengakui juga kalo lo bego"sahut seseorang yang tiba tiba datang ke ruangan Zack.

"Masih inget pulang lu huh?"balas Zack songong.

"Sorry to say ya bos, gua udah dari bulan kemarin ya pulang kesini, tapi males aja mau ketemu elu, makanya besok gua dah balik lagi"sambar pria itu sembari merebahkan diri disofa ruangan Zack.

"Ngapain coba lama lama ketemu elu, gak ada faedah"lanjutnya

Laki laki itu adalah Kemal, sepupu Zack yang mengelola rumah sakit keluaga diluar kota.

"Btw anak gua mana?"tanya Kemal sembari memejamkan matanya.

"Anak lu anak lu, enak banget lu ngomongnya. Gua yang besarin gua yang nafkahin sepele banget lu ngomongnya"

"hmm, jangan berisik gua mau tidur"balasnya.

"Punya sepupu gak ada adab gini amat sih astaghfirullah" maki Zack lirih.

Sepupunya yang sudah ia anggap seperti sahabat juga kembali dari kota tempat dia berkerja.

Harusnya sepupunya itu memegang anak perusahaan yang ia pegang, tapi bujang lapuk itu lebih memilih untuk jadi dokter dan mengelola salah satu rumah sakit milik keluarga diluar kota sana.

"Udahlah capek mending pulang aja, lagian udah jam 12 siang juga"ucap Zack lalu bangkit dari duduknya setelah merapikan meja kerjanya.

"Gua mau pulang, lu kalo masih mau disini ya udah gua tinggal" ucap Zack sedikit keras kepada pria yang tidur disofa itu.

"Yaudah gua ikut pulang, mau ketemu sama baby bunny sweety gua"girang laki laki single itu.

Zack keluar dari ruangannya terlebih dahulu karena menemui Lena untuk meminta surat pengunduran diri.

"Mana surat pengunduran diri kamu?"

"Ini pak"dengan ragu ragu Lena memberikan surat itu kepada zack dan langsung disambar oleh Zack.

Urusan selesai dan Zack pulang. Jam makan siang membuat karyawannya berhamburan untuk makan siang atau urusan lain.

"Siang pak" sapaan yang ia dapat dari tadi ketika ia masuk lift dengan beberapa petinggi yang tak ayal ia balas dengan senyum tipis.

🐇

Assalamualaikum

update again💛

Ini partnya sedikit lebih pendek dari yang sebelum sebelumnya, soalnya aku lagi banyak pikiran dan tugas aku kemarin numpuk banget😣 ditambah hp aku error jadi susah buat online school.

Mohon maaf juga yaa temen temen kalau partnya tidak urut, mungkin nanti akan aku revisi

Tandain yang typo yaa!!

see you on next part!!

Warm hug

💛🐇

fiiee.ra

TMG-JATENG
🙆: Shofiee.ra

Shafea's PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang