08.Sadar?

1.8K 121 6
                                    

HAPPY READING

>○_○<

Setelah kejadian itu, Zack terus memikirkan ucapan Dena. Memang setelah berkali kali bertemu dengan Safira ia selalu merasakan hal aneh dengan perasaanya.

Bahkan ia pernah kedapatan senyum senyum sendiri karena melihat Safira senyum kepada dirinya. Apa dia yang kepedean saja? Entahlah itu memusingkan.

"Apa iya gua suka sama bu Safira? Tapi ya masa sih? Pusing kan gua jadinya"gumam Zack.

Lamunan Zack terhenti saat mendengar ketukan pintu ruangannya.

"Masuk"ucapnya tegas.

Dua orang wanita masuk kedalam ruangan Zack.

"Maaf pak mengganggu, saya dari HRD mengantarkan sekretaris baru anda" ucap sopan wanita yang umurnya sudah sedikit tua.

"Hmm... perkenalkan diri kamu"balas Zack

"Nama saya Namira Alshiera, bapak bisa panggil saya dengan nama Alshie"

"Oke, hari ini kamu mulai kerja, jadi susun jadwal baru saya mulai besok. Saya rasa kamu mengerti tugas tigas kamu sebagai sekretaris, dan untuk ruangan kamu didepan rungan saya"jelas Zack panjang lebar.

"Terimakasih bu Ulfa, anda bisa kembali keruangan dan untuk Alshie, selamat datang diperusahaan milik saya dan selamat berkerja"

"Kalian bisa keluar dari ruangan saya" ucapan Zack yanga dibalas dengan anggukan sopan oleh mereka berdua.

🐇

"Aishh pusing dah gua mikir omongan mama, apa gua telphone si Kemal ae ya? Udahlah tinggal telphone aja"putus Zack.

"Halo, kenapa lu telphone?"balas sambut Kemal.

"Mau nanya, emang kalo ketemu sama orang terus kitanya rasa deg degan emang itu cinta ya?"

"Lu bego apa goblok sih? Tanya begituan sama orang yang belum nikah? Penghinaan itu namanya" sentak Kemal.

"Yakan gua cuma nanya mal"

"Yayaya oke fine, kalo emang lu deg degan atau ngerasa aneh saat ketemu dia itu namanya cinta"

"Udah gua mau lanjut kerja, bye"tutup Kemal.

Zack hanya menatap bingung ponselnya sembari mengernyit bingung.

"Salah ya tanya soal begituan?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, ternyata jam sudah menunjukan pukul 12 siang, dan itu jam pulang sekolahnya Fea.

"Kudu jemput Fea"ucap Zack lirih sembari melihat jam tangan mahalnya.

"Habis ini kamu handle semua ya, saya ada urusan"

Zack mengingatkan Alshie sebelum berangkat menjemput Fea disekolahnya.

"Baik pak, setelah ini bapak sudah tidak kekantor lagi?"tanya Alshie memastikan.

"Tidak, kalau ada yang penting kirim email saja atau berkasnya kirim kerumah saya"

🐇

Di sekolah Fea, Zack menunggu didekat kelas Fea. Sontak pemandangan itu menjadi sorotan ibu ibu yang juga sedang menjemput anaknya. Bak lupa dengan suami, ibu ibu itu terus melontarkan kekagumannya kepada Zack.

Pasalnya, Zack jarang sekali menjemput anak tepat waktu. Biasanya ia terlambat 20 hingga 30 menit saat menjemput Fea.

"Eh itu yang duda ganteng bapaknya si Fea Fea itu ya?"

"Iya kayanya jeng"

"Udah ganteng, kaya, mobil juga mentereng, katanya sih istrinya meninggal"

"Kok bisa meninggoy?"

"Ya bisa wong ya wis takdire kok ya pie toh"

Zack yang mendengar ibu ibu bergosip itu hanya mengernyit heran, tapi kudu tetep stay cool.

"Emang ganteng banget gua" ucapnya pede dalah hati sembari tanganya menyibak rambut kebelakang.

Melihat Zack yang menyibakkan rambutnya, ibu ibu itu semakin histeris.

"Alah ya Allah, ganteng tenan uwong iki gusti"ujar seorang ibu ibu dengan logat jawanya sembari menatap memuja kearah Zack.

"Kalau belum punya ayahnya Reffa, udah aku gaet itu duda"

Mendengar itu, makin tinggi saja hatinya. Memang dasarnya manusia, dipuji sedikit langsung terbang.

"Belum tua tua banget gua ternyata, tapi Safira mau gak ya sama gua, ya secara kan gua udah punya anak"pikirnya.

Lagi lagi omongan Dena membuatnya down kembali.

Anak anak mulai keluar dari kelas didampingi guru masibg masing, satu persatu dari mereka dijemput oleh orang tua masing masing.

Zack melihat anaknya sedang berbaris menoleh kearahnya dan melambaikan tangan yang dibalas oleh Zack.

Fea ada dibaris terakhir, jadi Zack menghampiri Fea yang sedang berbicara dengan gurunya.

"Papa!" sambut Fea yang langsung memberikan pelukan kepada Zack.

"Iya sayang" balasnya sembari mengusap lembut kepala anaknya.

"Siang bu Safira, ada yang ingin saya tanyakan dengan ibu" sapa Zack.

"Oh iya baik, apa perlu keruangan saya dulu pak?"

"Tidak usah, disini saja tidak apa apa"

"Apa benar Fea memanggil ibu dengan sebutan mama? Maafkan anak saya bu karena lancang memanggil ibu seperti itu"ucap Zack tak enak.

"Iya papa, aku panggil bu Fira mama hehe"jawab Fea cepat yang langsung mendapat senyuman dari Safira.

"Tidak apa apa pak, lagipula Fea sudah izin kepada saya kok, saya tidak mempermasalahkan"

"Saya hanya takut jika kekasih atau suami anda mendengar Fea memanggil anda dengan sebutan mama, takut jika ada kesalahpahaman"terang Zack.

"Tidak apa apa pak, Insya Allah tidak terjadi seperti itu"balas Safira.

"Yaudah sekarang Fea pamit gih sama bu guru"

"Mama, Fea pulang dulu sama papa. Sampai ketemu besok, Assalamualaikum" pamit Fea.

"Waalaikumsalam, hati hati dijalan sayang"balas Safira sembari mengusap kepala Fea.

"Ya sudah kalau begitu saya pamit, Assalamualaikum"pamit Zack dan pergi dari sekolah Fea.

Sembari menyetir, Zack terus menebak nebak apakah Safira memiliki suami atau pacar. Jika sudah, ia sudah kalah sebelum memperjuangkan rasanya.

"Nek wis ngene iki yo mung iso pasrah ro gusti" lirihnya.

🐇

Halooo...

Ngomong omong Safira udah punya pacar apa belum ya? coba tebak...

Oh iya, hp aku juga udah gak error jadi kalo emang waktu aku sela, bakal update
TUNGGUIN YAA!

Semoga kalian juga suka sama cerita aku, jangan lupa komen sama vote
karena itu yang bikin aku semangat buat nulis guys hehe...

Peluk hangat

💛🐇

Fiiee_ra

TMG-JATENG
🙇:Shofiee.ra

Shafea's PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang