07.Shock Attack

2K 142 5
                                    

happy reading!!

have a great day

>○_○ <

Dua bulan berlalu dari masalah diamnya Fea, semua kembali normal dan berjalan dengan semestinya.

Sudah beberapa minggu Dena tak bertemu dengan Fea karena ia ikut dengan suaminya menggunjungi beberapa tempat bisnisnya.

Hari ini Dena datang pagi pagi sekali kerumah Zack. Biasanya Zack yang akan datang ke rumah orang tuanya untuk menitipkan Fea.

"Mama ngapain disini?" ucap Zack sembari menuruni anak tangga.

"Emang gak boleh mama ke rumah anak mama sendiri?"balas Dena sengit sembari menata makanan.

"Ya kan tumben tumbenan gitu, biasanya juga aku yang kesana"

"Mama tuh males sebenernya ke rumah kamu, isinya juga palingan bi Inem, pak Tomo, Fea, sama kamu doang"

"Panggil anak kamu suruh sarapan" lanjut Dena.

"Fea.... sarapan" teriak Zack, memang seperti itu kebiasaannya setiap memanggil Fea sarapan.

"Iyaa papa" balas Fea dengan teriak juga. Entahlah mereka sering beradu pita suara dengan berteriak bukan dengan bernyanyi.

Tak berapa lama, Fea datang dengan baju seragam sekolahnya dan tas bergambar kucing dipunggungnya.

"Eyang!!" teriaknya sembari berlari menuruni tangga.

"Jangan lari Fea, nanti jatuh" tegur Zack agar Fea tak lari saat menuruni tangga, tapi dasarnya mereka sama sama keras kepala, Fea tetap berlari dan memeluk eyangnya.

"Kok eyang disini? Kemarin emm masih lama sih uncle Kemal kesini loh"tanya Fea masih dengan memeluk Dena.

"Udah lama sayang bukan masih lama, eyang mau ngomong sama papamu makanya nanti eyang ikut antar kamu ke skolah sama papa"terang Dena.

"Wah diantar Eyang sama papa"

Binar bahagia tersirat dimata Fea. Jika keinginannya diantar mama dan papa belum tercapai setidaknya diantar oleh eyang dan papanya sudah sangat memberi makna yang dalam untuknya.

"Fea mau sarapan dulu deh, kata papa sarapan bikin kuat hehe"lanjut Fea.

Setelah itu Fea makan apa yang sudah Zack ambilkan, ia tak terlalu pilih pilih makanan. Fea bisa makan apa saja yang ada dimeja makan kecuali udang, ia alergi dengan segala jenis udang.

🐇

Zack melihat binar bahagia saat Fea mengetahui akan diantar dirinya dan eyangnya.

Bukan ia tak mau memberi mama baru untuk Fea, hanya saja ia belum yakin dengan pilihanya.

Ia tak tahu apa wanita yang dia pilih ini memiliki pria lain atau masih lajang. Pasalnya ia tak mau dianggap sebagai perebut pacar orang. Dan lagi, belum tentu orang itu mau dengan dia.

"Ternyata udah lama juga kamu ninggalin aku sana Fea, kalau aku nikah lagi, apa kamu juga bakal terima Rain?" ucap Zack dalam hatinya sembari melamun.

"Zack, lagi makan kok bengong, gak sopan"tegur Dena.

"Sorry mah, banyak pikiran"jawab Zack lirih.

Terbesit dipikiran Zack untuk mengajak Fea ke makam Raina, rasanya sudah lama sekali ia tak menjenguk makam itu.

"Fea, nanti sore kita ke makam mama yuk. Kan udah lama kita gak jenguk mama sambil bawa bunga" ajak Zack kepada Fea.

"Ayuk, nanti Fea mau bawa bunga yang warnanya oren ya pa" sahut Fea yang dibalas anggukan dan senyum dari Zack.

Setelah menyelesaikan sarapan, mereka mengantar Fea kesekolahnya. Fea masuk kedalam sekolahnya dan berbaur dengan teman temannya.

"Kamu pacaran sama gurunya Fea?" ucap Dena begitu saja saat Zack mengendarai mobilnya.

Zack yang terkejut menginjak rem begitu saja, untungnya jalanan masih lengang dan tak terlalu padat.

"Kamu mau mati berdua sama mama heh?"sentak Dena saat kembali duduk setelah terjerungup hingga dahinya membentur daskboard.

"Mama tanya apa tadi?" tanya Zack dengan wajah cengonya.

"Kamu mau mati berdua sama mama?"ulang Dena sembari menggerutu.

"Bukan yang itu, yang mama ngomong pertama"

"Oh yang itu"

"Kamu pacaran sama gurunya Fea?"tanya Dena sekali lagi.

"Pacaran apa sih, orang ketemu juga baru baru kan. Fea juga belum lama sekolahnya" balas Zack yang tak mengerti kenapa mamanya menanyakan hal itu.

"Tapi pas mama dulu jemput Fea, dia manggil gurunya mama kok, makanya tanya sama kamu" terang Dena.

"Eh? Aku malah gak tau kalo Fea panggil gurunya mama" bingung Zack.

"Kayanya dia pas kalau dia jadi mamanya Fea"

"Apa sih mah, kok malah jodoh jodohin aku segala. Belum tentu juga dia mau sama aku yang udah punya buntut satu" sanggah Zack sembari mengendarai mobilnya untuk mengantarkan mamanya pulang.

"Ya siapa tau jadi gitu, lagian kasihan Fea. Kamu gak mau kasih mama buat Fea?" tanya Dena.

"Ya mau ma, tapi gak sekarang juga, orang belum ketemu jodohnya"ucap Zack yang dibalas dengan anggukan oleh Dena.

Setelah prdebatan panjang dan insiden ngerem mendadak, mereka sampai dirumah orang tua Zack.

"Zack langsung ke kantor aja deh mah, Assalamualaikum"pamit Zack sehabis mencium tangan Dena sebelum den keluar dari mobil.

"Yaudah hati-hati"balas Dena.

🐇

Makasih buat yang udah baca cerita ini, aku gak nyangka kalo bakal banyak yang baca.

Makasih juga buat dukungannya, btw udah lama ya aku gak update hehe...

Btw Kalo kapan kapan double update mau?

Shafea's PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang