Aku nepatin janji kemarin mau upload sehabis PAT
Harusnya kemarin aku up part ini, tapi berhubung kecapekan jadi aku up sekarang!!!
enjoy ur day and happy reading!!!
-●●-
Sudah sebulan ini Safira sedikit mendung. Pacarnya yang sudah menemaninya selama 4 tahun sejak ia kuliah, harus menikah dengan seseorang yang sudah orang tuanya jodohkan.Dring dring...
Bunyi ponsel itu menggangu lamunanya. Ternyata telephon dari pacarnya.
"Halo"sambutnya dengan suara dingin.
"Halo, yang, aku juga gak mau kaya gini. Aku juga gak tau kalo aku udah dijodohin, maafin aku ra" ucap seseorang diponsel itu.
"Daripada aku yang kena marah sama mama kamu terus terusan, kita udahin aja hubungan kita" terang Safira.
"Aku gak mau ra, aku mau sama kamu bukan sama Desi"
"Apa kamu pernah diteror sama ibu pacar sendiri dan dituduh cuci otak kamu? Enggakkan? Capek aku dituduh yang enggak enggak sama ibu kamu" cerca Safira.
"Aku pengen udahan sama kamu. Yang kamu tau cuma sebulan inikan ibu kamu neror aku, padahal dari awal kamu kenalin aku ke keluarga kamu"
"Yaudah, intinya aku udah minta putus baik baik, yang pasti aku gak pengen ibu kamu ganggu aku lagi"
"Gak bisa gitu dong ra, terus ak-...." sebelum laki laki itu menyelesaikan kata katanya sudah lebih dulu ditutup oleh Safira.
"Capek juga ternyata kaya gini, ekspetasi gua yang dulunya berujung bahagia eh malah dikecewakan oleh realita" gumamnya sebari rebahan dikasurnya.
"Jomblo kena goshting mulu eh udah jadian lama malah ditumbangkan restu orang tua, nasib anak baik ya gini amat"lanjutnya sembari memejamkan matanya untuk meredakan rasa pusingnya.
Selama ini ia hanya diam saja saat ibu Reno menghinanya atau menerornya dengan pesan singkat yang sedikit ngeri, tapi manusia juga punya capek. Ia capek batin menghadapi ibu mantan pacarnya itu.
🐇
Pagi ini Safira berangkat mengajar, sebenarnya beban pikiran itu sangat mengganggu saat ia mengajar anak anak. Tapi karena menurutnya masalah sudah selesai, jadi ya ia akan seperti sebelumnya. Bukankah ia harus profesional dalam berkerja?
Sekarang saat mengajar anak anak tk pun ia lebih santai, tidak kaku seperti hari hari sebelumnya.
Sekarang jam 12 siang, itu tandanya anak anak pulang sekolah. Hari ini Fea tidak menunggu jemputan seperti biasanya. Eyangnya sudah stand by sebelum Fea keluar dari kelas tadi.
Tok tok tok..
"Gua masuk" seru Tisa
"Kenapa?" tanya Safira pada wanita itu.
"Lu kenapa minggu minggu lalu gak kaya biasanya? Kaya beda aja gitu" tanya Tisa yang bingung dengan tingkah safira minggu minggu lalu.
"Reno" jawab Safira singkat.
"Oh asmara, kenapa? ada masalah? kalo gak pengen cerita sama mama lo cerita aja sama gua, gak papa kali" saran wanita yang tengah hamil itu.
"Lu kan tau nyokapnya gak suka sama gua, si Reno dah dijodohin. Palingan bentar lagi dapet undangan kekawinan dia"
"Nikah dulu dodol, ya kali kawin ngomong ngomong gila kali lu" sungut Tisa
"Iya itu maksudnya. Beda ye orang dah nikah sama belom, bahasa tuh dikit dikit dikaitin sama unsur dewasa gitu" sindir Safira.
"Makanya nikah" ucap Tisa ngegas.
"Gimana mau nikah, pacaran ae kaga direstuin camer" balas Safira.
"Makanya ngerasain gimana di teror camer yang gagal jadi camer. Pusing gua ngadepin emaknya Reno, rewel banget"
"Yaudah sih lepasin aja, kan masih ada duda tampan" kata Tisa sembari menaik turunkan alisnya dan senyum menggoda.
"Eh iya, btw anak lu mana? biasanye masih makan dia"tanya Tisa setelah menyadari bahwa Fea tidak ada diruangan Safira.
"Udah dijemput eyangnye" jawab Safira yang dibalas Tisa dengan satu huruf. O.
"Dahlah gua mau pulang, males denger cerita lu. Kalo gak dighosting ya paling ditinggalin ama pacar lu" kata Tisa sembari melenggang keluar dari ruangan Safira.
"Ya terus yang suruh gua cerita sama elu siapa?! Emosi gua sama elu, untung bunting lu, kaga bunting gua geprek tau rasa lu" sungut Safira kesal.
Namanya juga ibu hamil, kadang rada rada bikin sensi emang yaa. Jadi harap maklum.
🐇
"Assalamualaikum" ucap Safira saat masuk kedalam rumah.
"Waalaikumsalam" jawab wanita paruh baya yang tak lain adalah mamanya Safira.
"Loh, mama gak ke bakery?"tanya Safira kaget.
"Enggak, eh iya tadi si Reno kesini nyariin kamu"
"Gak usah ditanggepin deh mah, aku udah putus juga sama dia" ucap Safira sembari menaiki tangga.
"Kok bisa? Kemarin kemarin kayanya baik baik aja kalian" sahut Erina- mamanya Safira, dari dapur yang berdekatan dengan tangga.
"Dia udah dijodohin sama orang lain, lagian ibunya juga gak suka sama aku" balasnya lalu masuk kedalam kamar.
"Yaudah lagian masih banyak juga laki laki yang lain, habis ganti baju turun, makan siang"ucap Erina sedikit berteriak.
"Iya mah!" teriak Safira dari dalam kamar.
Safira sudah mengikhlaskan Reno jika memang bukan jodohnya. Sebenarnya ia tak ada masalah dengan Reno, hanya saja orang tua Reno yang tak menyetujui hubungan itu membuat ia tertekan batinnya, apalagi ditambah dengan teror teroran yang selama ini ia dapat.
Pada intinya, semua akan kembali berjalan dengan semestinya dan sesuai dengan alur takdir yang telah ditentukan oleh-Nya.
🐇
Apa kabar?
Part ini gak ada Fea sama Zack yaa...
khususon Safira yang potek hatinya hehee...Kalian ada yang lagi sakit hati kaya Safira? Kalo sama komen yaaakk
Jangan lupa komen dan vote
Maaf kalo ada salah kata atau typo yang tidak mengenakkan.
TMG-JATENG
🙇:Shofiee.ra
KAMU SEDANG MEMBACA
Shafea's Papa
Conto"Emm, bu guru aku punya 1 permintaan boleh?"tanya Fea sembari menatap Safira. "Boleh, emang Fea mau minta apa?" "Emm" "Mau gak jadi mama aku?"tanyanya sembari menunduk sambil menggoyangkan kaki dan menautkan tanganya. ...