My Ironman [5]

1.6K 180 17
                                    

Jeongguk sontak melayangkan serangan bertubi pada robot yang jauh lebih besar darinya itu, tembakan demi tembakan di arahkan pada besi-besi yang mulai berlubang sedikit demi sedikit. Dan ketika robot besar itu mulai teralihkan padanya, dia segera memberikan kode kepada pemuda manis yang terpaku di dalam mobil agar segera pergi meninggalkan kawasan ini.

Jeongguk melayang semakin tinggi saat robot itu berlari mendekat, dapat dia lihat jika pepohonan di sekitarnya bergetar. Pemuda pemilik gigi kelinci itu menjatuhkan sebuah benda yang menyerupai lalat kecil untuk dia gunakan sebagai alat penghancur mesin robot itu. Sementara menunggu si lalat besi itu merusak mesin, Jeongguk tiada henti menembak beberapa bagian dari robot raksasa.

Buagh!!!

Jeongguk terpental saat tangan robot itu berhasil memukulnya, besi yang terpasang pada kakinya sedikit pecah. Dia dengan segera bangkit dan berlari menghindari pijakan robot besar itu. Sesekali akan melayangkan serangan balik yang dia arahkan pada titik vital robot, namun sepertinya itu merupakan pilihan yang salah.

Karenanya tempatnya bersembunyi diketahui, dan kini robot itu tengah berlari menghampirinya. Tubuhnya terlonjak akibat getaran tanah yang diakibatkan pergerakan si robot raksasa.

Energi dari robot Jeongguk semakin menipis akibat kerusakan yang terjadi karena hantaman robot raksasa, Jeongguk dengan segera mencari tempat bersembunyi. Dia tidak bisa terus mengenakan pakaian besi ini.

Dia segera mengotak-atik jam tangannya, beberapa saat kemudian besi-besi yang menempel di tubuhnya jatuh satu per satu dan mulai menyatu membentuk sebuah kotak yang rusak pada satu sisinya.

Dia tak menyadari jika robot raksasa yang entah dikendalikan oleh siapa itu telah mengawasinya dan siap melayangkan sebuah pukulan. Jeongguk yang baru saja membalikkan tubuhnya sontak terdiam saat pukulan dari robot itu semakin mendekat.

Pemuda itu secara refleks menutup matanya, menunggu ajal yang siap menjemputnya dengan hati yang tiada henti meracau 'aku mencintaimu, Jimin'.

Keningnya berkerut saat dia tak merasakan apapun, perlahan dia membuka matanya.

Tubuhnya terjungkal ke belakang saat kepalan besi besar berada tepat lima centimeter di depan wajahnya, yang disusul suara aneh yang berasal dari badan robot raksasa itu.

Jeongguk terdiam, otaknya kini berhenti berfungsi sesaat akibat terkejut. Manik bambinya menatap robot yang tinggi menjulang itu dengan pandangan kosong. Beberapa detik setelahnya, dia kembali tersentak dan berlari menjauh secepat yang ia bisa.

'Lalat'-nya telah berhasil merusak sistem mesin robot tersebut, beberapa saat yang akan datang benda itu akan meledak.

Dan Jeongguk yang masih ingin melihat wajah manis Jimin tentu tak ingin mati konyol bersama benda sialan yang hampir merenggut nyawanya itu, maka dari itu dia berlari menjauh dari kawasan itu.

Begitu merasa waktu semakin mengejar, Jeongguk bersembunyi di sebalik pohon rindah dengan kedua tangan yang menutupi telinganya.

BOOMMM!!!

Ledakan besar terjadi, tanah bergetar sedikit kuat dengan asap hitam yang kian membumbung tinggi dengan begitu cepat. Ledakan yang mampu menarik perhatian khalayak ramai di perkotaan yang berada sedikit jauh, namun masih bisa merasakan efek dari ledakan dahsyat itu.

Jeongguk menutup hidung dan kembali berlari menjauh meski jarak pandangnya sangat sempit akibat kepulan asap yang menyebar. Beberapa kali kakinya tersandung dan membuatnya terjatuh, namun dia mengabaikan rasa nyeri itu dan melanjutkan langkahnya menjauhi tempat yang telah hancur.

Nafasnya mulai terasa sesak dan mencekik, asap hitam itu sedikit banyaknya telah dia hirup. Namun dia tak menyerah, tinggal sedikit lagi maka dia akan sampai pada pemukiman penduduk. Dia harus bisa bertahan!

KookMin Story [Requested]Where stories live. Discover now