Dangerous Alpha [II]

6.5K 463 53
                                    

Request by : roseislynn

Let's get to the story, i hope you enjoy it!<3

***

"Mmhh.." Lenguhan pelan itu keluar dari sepasang bibir yang sedikit pucat, iris birunya yang begitu indah mulai terbuka. Menatap sekeliling dengan pandangan bertanya, mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi padanya.

Tubuh kecil itu tersentak saat mengingat apa yang terjadi padanya sebelum ini, ingin bangkit dari tidurnya. Di saat itulah dia menyadari ada beban yang menahan tubuhnya agar tetap diam di posisinya, matanya melirik ke bawah untuk melihat apa yang menahannya.

Jantungnya berdetak kuat kala mendapati satu lengan besar penuh dengan otot yang tercetak dengan sempuran melingkari perut kecilnya. Nafasnya tercekat begitu menyadari deru nafas teratur dari sebelahnya.

Dengan ragu, dia menolehkan kepalanya ke kanan. Dan sungguh dia menyesal! Kini dia hanya bisa terdiam menatap wajah rupawan bak dewa Yunani yang berada sangat dekat dengannya.

Merasa ada yang menatapnya intens, membuat seseorang yang masih terlena dengan tidurnya itu mulai membuka matanya perlahan. Iris keemasan miliknya kini terpaku pada pahatan indah nan cantik di depannya, sungguh jika saat terbangun dari tidur dia mendapat pemandangan seperti ini maka dia rela tidur berkali-kali dalam sehari. Karena, ya Lord!! Wajah itu sangat manis dan menggemaskan, sangat disayangkan bila dihiraukan begitu saja.

"Sudah bangun? Kenapa lama sekali kamu tertidur?" Suara serak khas bangun tidur itu membuat bulu kuduk yang lebih kecil meremang seketika, terdengar begitu dominant dan... Sexy. Oh, apa yang dia pikirkan tadi?!!

Wajah manis itu memerah begitu sadar dengan apa yang dia pikirkan. Dan itu tidak luput dari tatapan ganas seorang Alpha di sampingnya.

Alpha yang menjabat sebagai Raja dari Crystallo Kingdom itu perlahan mendudukan dirinya setelah menyingkirkan tangan besarnya dari perut kecil yang sangat menggoda untuk dielus dan diberi tanda itu. Dia tidak ingin menyakiti si manis dengan dekapan eratnya yang bisa saja membuat si manis kesusahan untuk bernafas.

"Hei, bangunlah" Jungkook mengusak surai halus yang senada dengan iris pemiliknya dengan lembut. Baru kali ini dia memperlakukan orang yang baru dia kenal dengan sebegitu lembut dan penuh kasih sayang. Tapi dia tidak mempermasalahkan itu, toh dia pun menikmati apa yang dia lakukan.

"Ah! Ekhm.." Jimin segera mendudukkan dirinya disamping Jungkook dan berdehem singkat untuk mengurangi rasa gugupnya. Jimin menundukan kepalanya untuk menyembunyikan pipinya yang merona.

Jungkook hanya diam, tak tahu apa yang harus dia lakukan. Jimin pun sama. Membuat keduanya dilanda keheningan dalam waktu yang cukup lama, setidaknya sampai Jungkook berdehem sedikit keras untuk mengambil perhatian namja di sebelahnya.

"Ekhm! Aku akan membersihkan diri, kau bisa menelusuri ruangan ini bila kau ingin sampai aku selesai. Setelah itu kamu bisa membersihkan diri" Jungkook turun dari kasur empuknya dan melangkah menuju satu pintu tunggal yang cukup besar di dalam ruangan itu. Yang pasti itu bukanlah pintu keluar dari ruangan ini, karena Jimin masih ingat betul jika pintu keluarnya berada di sebelah kanan ranjang, sementara namja yang telah menolongnya itu memasuki pintu yang berada di depan ranjang. Mungkin itu pintu kamar mandi? Itu pasti karena namja itu bilang jika dia ingin membersihkan diri, tentu saja tujuannya adalah kamar mandi, bukan?

Dan sekarang Jimin merasa bodoh, kenapa pula dia memikirkan hal itu? Jimin mengetuk pelan kepalanya untuk kemudian meringis merasa sedikit sakit di kepalanya yang baru saja dia ketuk itu. Bibir penuhnya bahkan tanpa sadar mengerucut lucu, tangannya yang tadi dia gunakan untuk menyakiti kepalanya itu kini beralih mengelusnya pelan.

KookMin Story [Requested]Where stories live. Discover now