Marriage [2]

4.6K 414 45
                                    

Request by : Z_95_Chim

I hope you enjoy it, let's get to the story🤗

***

Bruk!

"Tuan Muda!!!" Tubuh mungil itu tergeletak mengenaskan di lantai dingin, membuat yeoja yang bekerja disana panik dan segera menghubungi supir keluarga agar menyiapkan mobil untuk membawa majikannya ke rumah sakit. Dia dibantu dengan beberapa pekerja yeoja lainnya memapah tubuh mungil itu keluar menuju mobil yang sudah disiapkan.

Mercedes-benz itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Seoul yang sedikit mendung. Yeoja yang berusia pada kisaran 40 tahunan itu terus menggenggam erat tangan mungil bak bayi itu, raut kecemasan dan kekhawatiran terlihat sangat jelas di wajahnya.

"Yeobo, tidak bisa lebih cepatkah?" Nada suaranya bahkan terdengar sedikit bergetar karena cemas yang berlebihan. Tidak biasanya Tuan Muda mereka ini sakit hingga pingsan seperti sekarang, tentu saja mereka khawatir. Mereka baru satu minggu yang lalu ditugaskan oleh Nyonya Besar mereka untuk membantu Tuan Muda-nya, dan mereka sama sekali tidak tahu apapun tentang kejadian sebelum mereka datang.

"Tenanglah, Yeobo. Tuan Muda Jimin akan baik-baik saja, mungkin Tuan Muda hanya kelelahan" Supir keluarga itu mencoba menenangkan istrinya agar tidak terlalu panik. Meskipun dia pun tak kalah paniknya seperti sang istri melihat Tuan-nya yang sangat jarang sakit tiba-tiba pingsan.

"Sebaiknya kau hubungi Tuan Muda jika Tuan Jimin pingsan" Yeoja itu hanya menurut tanpa membantah ucapan suaminya. Dia segera menghubungi Jungkook namun sayangnya nomor Jungkook tidak bisa dihubungi. Dia terus mencoba berkali-kali namun tetap mendapatkan hasil yang sama.

"Tuan Muda tidak bisa dihubungi, Yeobo. Apa sebaiknya kita menghubungi Nyonya Besar?"

"Tentu saja harus"

.
.
.

"Apa yang terjadi pada putra Saya, Uissa-nim?" Yeoja yang menjabat sebagai Nyonya Jeon itu langsung bertanya tidak sabar pada dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Jimin.

"Nyonya Jeon, Tuan Muda Jimin baik-baik saja. Hanya saja Tuan Muda tidak boleh kelelahan ataupun stress karena saat ini Tuan Muda tengah mengandung dan usia kandungannya baru tiga minggu. Masih sangat rentan akan keguguran, terlebih rahim namja seperti Tuan Muda tidak sekuat rahim yeoja pada umumnya. Saya akan memberikan vitamin penguat kandungan untuk Tuan Muda"

"H-hamil? Putraku hamil?"

"Nde, Nyonya Jeon. Tuan Muda Jimin tengah hamil cucu Anda" Dokter yeoja itu tersenyum kecil pada pemilik rumah sakit ini.

"Kalau begitu Saya pamit undur diri, Nyonya Jeon" Yeoja itu membungkuk hormat dan pergi meninggalkan Nyonya Jeon yang langsung berlari memasuki ruangan besar itu. Tentu Jimin ditempatkan di ruang VVIP President dengan perawatan terbaik, dia adalah menantu dari keluarga pemilik rumah sakit. Mereka tidak bisa sembarangan menempatkan Jimin pada ruang rawat umum, karena jika itu terjadi maka jabatan dan pekerjaan merekalah taruhannya.

Nyonya Jeon menggenggam tangan mungil Jimin dengan senyum manis yang tak lepas dari bibir tipis yang diturunkan pada Jungkook. Dalam hati Nyonya Jeon tak berhenti bersyukur mendengar menantu kesayangannya itu tengah mengandung keturunan keluarga Jeon.

"Eungh.." Nyonya Jeon mengeratkan genggamannya begitu mendengar lenguhan Jimin yang sepertinya akan segera sadar.

"Sayang?" Nyonya Jeon mengelus surai biru Jimin dengan penuh kasih sayang, menatap wajah manis itu dalam tatapan kagum.

"E-Eommonie? Eoddiga?" Jimin menatap sayu ibu dari suaminya itu dan bertanya dimana dia berada, meskipun dia tahu dimana dia sekarang.

"Kamu ada di Jeon Hospital, Sayang. Bagaimana perasaanmu? Apa kamu merasakan sesuatu?"

KookMin Story [Requested]Where stories live. Discover now