My Ironman

4.6K 321 28
                                    

Request by : parkbaby2004

I hope you enjoy it, let's get to the story!

***

Bruk!

"Sshh.." Seorang namja manis bertubuh mungil terjatuh saat dirinya tanpa sengaja menabrak namja lain yang memiliki tubuh jauh lebih besar darinya, kertas-kertas yang berisikan tugasnya berhamburan di sekitarnya.

"Oh! Mian! Aku tak sengaja" Tangan besar namja itu terulur di depan wajahnya, membuatnya mendongak untuk melihat siapa gerangan seseorang itu.

Deg.

Keduanya terpaku, tak bisa mengalihkan tatapan mereka dari manik indah yang seolah menenggelamkan mereka dalam samudera pesona. Detak jantung yang semakin melaju di setiap detiknya, hingga tanpa sadar rona merah tipis menghiasi pipi keduanya.

"Ekhm! M-mari ku bantu" Yang lebih besar berdehem singkat untuk mengembalikan kesadarannya akan pesona yang membuatnya terjatuh dengan telak. Manik bulatnya bergulir gelisah akibat gugup yang tiba-tiba menyerang.

"Ah? N-nde. Jeoseonghamnida, se-seharusnya aku memperhatikan jalanku" Tangan mungil itu terangkat, menyambut uluran tangan yang lebih besar.

Keduanya kembali terdiam. Yang lebih besar menatap takjub tangan mungil yang sangat pas di dalam genggamannya, sementara yang lebih kecil menunduk dengan rona merah yang semakin kentara di kedua pipi gembulnya. 'Tangannya besar sekali. Hangat dan nyaman, Jimin suka', batinnya yang mana membuatnya semakin malu.

"Hei, Jeon!!" Keduanya tersentak saat suara keras itu menginterupsi mereka, genggaman tangan itu pun terlepas begitu saja. Terlihat raut tak rela di wajah keduanya.

Si mungil mencoba mengalihkan rasa gugup sekaligus malunya itu dengan mengumpulkan kertas yang masih berserakan di sekitar mereka. Yang tanpa dia sangka, si tampan ikut membantunya membereskan kertas tugasnya dalam diam.

Mereka kembali berdiri setelah semua kertas itu sudah berada di tangan mereka, yang lebih besar segera memberikan kertas di tangannya kepada si pemilik, bersamaan dengan suara yang kembali terdengar memanggil salah satu dari mereka.

"Aku pergi dulu. Sekali lagi maafkan aku atas keteledoranku" Yang lebih besar sedikit membungkukkan badannya dan segera mengambil langkah meninggalkan si mungil yang masih terpaku di tempatnya, si mungil menengokkan kepalanya ke belakang, tepatnya ke arah namja yang berhasil mengusik jantungnya itu.

Keningnya mengernyit bingung saat namja itu menghentikan langkahnya secara tiba-tiba dan berbalik ke arahnya.

"Ngomong-ngomong, namaku Jeon Jeongguk! Ingat itu, Manis!" Si mungil mengerjap polos mendengar suara si tampan yang sedikit keras mengingat jarak mereka sudah cukup jauh. Dan lagi, pipinya kembali memerah begitu menyadari panggilan namja bernama Jeongguk itu untuknya.

Si mungil segera membalikkan badannya dan berlari kecil meninggalkan tempat itu, kedua tangannya menangkup pipinya yang semakin memerah, mengabaikan tatapan bingung mahasiswa lain yang berpapasan dengannya.

°•°•°•°

Satu minggu telah berlalu semenjak kejadian yang menurutnya sedikit memalukan itu, masih terekam dengan sangat jelas suara berat yang membuatnya bulu kuduknya meremang itu memanggilnya 'Manis' tanpa bertanggung jawab dengan kondisi jantungnya yang berdetak diatas kecepatan normal.

"Jeon Jungkook. Mahasiswa andalan Fakultas Photography dan Club Bela Diri. Hahh... Kenapa aku tak bisa melupakan senyum kelincinya itu? Dan lagi, kenapa jantungku berdebar tak karuan saat mengingat suaranya yang ukh! Sexy?" Tangan mungilnya sibuk mengaduk-aduk strowberry milkshake kesukaannya yang bahkan belum dia cicipi satu tetes pun, otak jeniusnya masih terfokus pada pertemuannya dengan mahasiswa populer dari fakultas sebelah.

KookMin Story [Requested]Where stories live. Discover now