Seorang gadis manis duduk menyendiri menyenderkan punggungnya di kursi pojok sebuah cafe yang cukup mewah, namun tidak terlalu ramai, sesekali kepalanya celingak-celinguk mencari seseorang untuk di temuinya. Sebentar sebentar melihat jam yang melingkar indah serasi dengan warna kulit tangannya yang putih bersih. Sudah lebih dari 30 menit dia menunggu temannya tapi tak kunjung datang."Mana sih tuh bocah, kebiasaan banget ngaret mulu ?" Gerutu cewek tadi yang masih setia menunggu temannya datang. Dia kembali menghubungi temannya tetapi tidak tersambung.
Tak lama pintu cafe itu terbuka menampakan sosok perempuan berparas cantik, pandanganya mengarah ke seluruh penjuru ruangan cafe tersebut untuk mencari seseorang, yang akan di temuinya.
"Gracia" Panggil seseorang dari pojok cafe , dia pun menoleh ke sumber suara dan mendapati temannya melambaikan tangan ke arahnya. Graciapun tersenyum lalu mendekati temannya yang duduk di pojok cafe itu.
"Hehe.. sorry Sis gue telat, lu dah lama?" Ucap Gracia sambil cengar-cengir tak merasa bersalah apalagi berdosa. Sisca sahabatnya pun hanya tepuk jidat melihat kelakuan temannya satu ini yang selalu telat jika di ajak janjian.
"Ah .... itu sih udah kebiasaan elu , mana ada seorang Gracia on time ."Omel Sisca.
"Hehehe....iya.. iya maap..maap..."
"Yang punya pacar paling setia, paling romantis, paling perhatian,
paling ganteng dan paling... heemmm... sombong." Ucap sisca sedikit menaikkan volume suaranya,membuat Gracia semakin tertawa terbahak karena berhasil membuat seorang Sisca kesal.Setiap kali Sisca memiliki hubungan percintaan,hubungan itu tidak berjalan baik dan mulus bahkan selalu PUTUS.
"Kita jadikan nonton konser BTS ?"
tanya Gracia membuka pembicaraan,
seketika kekesalan Siscapun terlupakan."Jadilah.. gila apa, nggak jadi. Gue kan
mau nonton suami gue konser." Gracia hanya terkekeh menanggapi ucapan Sisca yang menurutnya tak masuk akal."Emang siapa suami elu Sis?"
"Ya siapa lagi kalau bukan babang Jimin." Ucap Sisca dengan sangat pede nya.
"Mimpi kok gak tidur , hahaha.." ucap Gracia tertawa terbahak.
"Huft liat aja nanti , awas aja ya, kalo gue beneran dapet suami yang ganteng, bahkan selevel babang Jimin, gue bakal buat lu ngiler liat suami gue hahaha." ucap Sisca sedikit meledek Gracia.
"Aamiin" kata Gracia singkat sambil menahan tawanya.
"Elu sih, sibuk di kantor mulu, jadinya pacar lu gak betah, makanya jadi cepet di putusin deh sama pacar lu. Setiap hari lu kerja , kerja dan kerja bahkan lembur terus, kapan kencannya ?" ucap gracia sedikit kesal.
"Hmm, iya juga sih, gak tau sih itu si boss nyuruh lembur gue mulu, bikin gue pusing tau nggak, setiap hari di suruh kerja terus emang gue robot apa. Rasanya pengen gue pites tuh boss di kantor gue. Apa-apa gue, dia kira gue gak capek apa, gue udah kek robot aja? Jadi esmosi gue kalau inget." omel Sisca mengingat bossnya yang sangat menyebalkan dan menurutnya tak berperikaryawanan.
"Hahaha, mungkin dia menyimpan ras..." ucapan Gracia menggantung dan dia menutup mulutnya agar tidak mengucapkanya, kata yang membuat sahabatnya ini makin kesal.
"Menyimpan apa?" Tanya Sisca dengan suara yang gak kalah tinggi. Sedangkan Gracia hanya menjawab dengan gelengan kepala membuat Sisca semakin geram.
"Jawab enggak?" Ancam Sisca sambil memicingkan netranya penuh kemurkaan, sedangkan Gracia menjauhkan tanganya dari mulutnya dan menatap Sisca dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
G I G I H ( End )
FanfictionAndai waktu bisa di putar kembali, aku lebih memilih tak mengenalmu.