2

5.2K 572 17
                                    


Gre?"
"Gracia ."ucap Nino dan Anin bersamaan.

"Gracia, sayang aku bisa jelasin semuanya ." ucap Nino sambil berdiri dan berjalan mendekati Gracia.

"Hiks..hiks... cukup cukup Nino kamu gak perlu jelasin apa - apa ." ucap Gracia sambil menangis dan mengangkat tangan nya memberi kode pada Nino agar tak mendekati nya .

"Ta..tapi Gre....." belum juga selesai ucapan Nino Gracia yang dilanda emosi sudah memotongnya.

"Semuanya udah jelas, nggak ada yang perlu di jelasin lagi, aku sudah mendengarnya sendiri ." ucap Gracia  memotong ucapan Nino, sambil bergegas keluar dari apartement Nino.

"Gracia  tunggu sebentar kamu salah paham sayang ." ucap Nino yang mulai mengejar Gracia yang berlari keluar meninggalkan apartement Nino, tapi langsung di cegah oleh Anin.

"Ngapain sih.. kamu ngejar dia?Bukankah  kamu  udah nggak cinta lagi sama Gracia ?" ucap Anin kesal.

"Maaf Nin , sebenernya aku masih sangat  mencintai Gracia " ucap Nino yang bergegas meninggalkan Apartemennya untuk mengejar Gracia.

"Apa kamu bilang ? Baru saja kamu bilang gak lagi cinta sama Gracia ."kata Anin yang berteriak kesal karena Nino mengejar Gracia.

Pintu lift sudah tertutup, Nino mengambil jalan pintas menuruni tangga. Gracia keluar dari lift wajahnya penuh dengan air mata, dan nafasnya pun tersengal sesak menahan isak tangis. Hatinya rapuh melihat dan mendengar sendiri apa yang dikatakan kekasihnya itu, tepat terjadi di depan matanya.

"Gracia  tunggu sebentar sayang , aku akan jelasin semuanya , kamu salah paham sayang ." ucap Nino sambil  memegang tangan menahan Gracia.
Namun Gracia  langsung menghempaskan tangan Nino dengan kasar.

"Mau Apa lagi, mau jelasin apa lagi  hah, semua sudah jelas ?" Teriak Gracia wajahnya penuh dengan air mata, hatinya sudah di hancurkan oleh Nino dan cintanya kini entah hilang kemana yang ada hanyalah kesedihan dan rasa sakit terhadap laki laki di depannya itu.

"Gracia dengerin dulu, beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya , itu nggak seperti yang kamu lihat. Aku..."

" Stop..!!" Gracia  langsung menampar pipi Nino sangat keras sebelum dia menyelesaikan ucapanya.

"Nggak seperti yang kamu lihat? Jelas-jelas kamu selingkuh selama  sebulan ini.. dan kamu juga udah bilang nggak cinta lagi sama aku, dan kamu akan segera mutusin aku .  Nggak seperti yang aku lihat apa? Hah?. Jawab Nino !!"

Gracia yang sudah kalab di landa emosi tapi masih saja menangis, sedangkan Nino hatinya pun sakit melihat orang yang di cintainya menangis karena ulahnya , Nino amat sangat merasa bersalah karena membuat Gracia menangis,membuat Gracia amat terluka karena keisengannya.

"Gracia tolong dengerin penjelasan aku dulu, kasih aku waktu lima menit saja ." ucap Nino memohon sambil  berjalan mendekati Gracia.

Gracia yang sudah tau apa yang akan di lakukan Nino pun langsung berjalan mundur, dan menjauh .

" Aku bilang cukup Nino, nggak ada yang perlu di jelasin, nggak ada, semua sudah jelas dan aku sudah dengar dari mulut kamu sendiri, aku anggap kita sudah tidak ada lagi hubungan apapun, ingat apapun!!" ucap Gracia meninggalkan Nino sendirian dan berjalan entah kemana kaki akan melangkah.

Sedangkan Nino masih terpaku dan terdiam mendengar dan mencerna semua yang dikatakan Gracia. Merasa bersalah karena telah menyakiti dan membuat Gracia menangis.

Sementara itu Gracia terus berjalan menyusuri jalanan yang sudah gelap dan ditambah dengan rintik air hujan yang mulai membasahi bumi. Karena lelah akhirnya Gracia pun duduk di depan sebuah toko bunga yang sudah tutup di situ terdapat kursi panjang biasa buat duduk para pelanggan yang menunggu untuk dilayani.

G I G I H ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang