Part 25

3.2K 263 20
                                    

Kehamilan gracia merupakan kebahagiaan terbesar untuk keluarga greshan.

Bagaimana tidak , mereka berhasil melakukan inseminasi mandiri, dan mereka pasangan sesama jenis namun bisa memiliki keturunan dari kromosom mereka sendiri.

Bahkan Al pun sangat senang waktu tau ia akan menjadi seorang kakak, shanipun semakin posesif pada gracia ia tidak memperboleh kan gracia ini itu dan melarang gracia untuk melakukan kegiatan yang menurut nya berat dan bisa membahayakan kehamilan nya.

Bahkan sejak menikah pun Gracia sudah tidak lagi bekerja.

Diperlakukan seperti itu oleh Shani tidak membuat Gracia risih tapi justru ia malah senang.

Tanpa terasa kini pernikahan mereka sudah berjalan selama 7 bulan, selama itu juga pernikahan mereka di sertai dengan perdebatan2 kecil,  tapi mereka secara dewasa langsung menyelesaikannya.

Perut gracia sudah tampak membesar karena sudah memasuki trimester yang ke2 dan selama 5 bulan juga shani tidak menyentuh gracia, alasan nya karena dia tidak mau menyakiti anak nya.

Saat ini kedua nya sedang berada di dalam kamar,  shani sibuk dengan laptop nya mengurusi pekerjaan nya, sedangkan gracia lagi asik nonton drakor kesukaan nya.

Tapi sedari tadi gracia gak tenang karena gracia pengen makan sesuatu, tapi nggak berani ngomong sama shani takut ganggu shani kerja, semakin di tahan ngidam nya anak dalam kandungan nya pun,  semakin memberikan reaksi yang mampu membuat nya menahan rasa nyeri di perut nya.

Seakan tau sang baby kalau keinginannya tertunda, dan memberikan reaksi , seperti menendang, mungkin maksudnya marah.

"Sabar sayang, iya-iya mama bilang sama mami ya" ucap gracia pada bayi yang ada di perut nya sambil mengelus nya.

Gracia oun langsung menghampiri shani di sofa, dan duduk di sampingnya.

"Sayang" panggil gracia namun tak ada respon dari shani karena shani terlalu serius bekerja.

Gracia memanggil shani sekali lagi tapi tetep no respon sampe gracia kesal dan akhir nya memukul keras paha shani yang membuat shani kaget.

"Astagfirullah kaget aku geee" ucap shani yang terkejut karena ulah gracia. Dan memandang pasangan hidupnya ini dengan penuh tanda tanya.

"Apakah Gracia ingin aku menyentuh nya ya ?" Batin Shani.

"Ah tidak..tidak , aku gak mau anakku kenapa - kenapa."batin Shani , menjawab pertanyaannya sendiri.

"Ya lagian kamu dari tadi aku panggil-panggil nggak dengar, kamu tuh kebiasaan tau nggak,  kalau udah pegang laptop langsung lupa sama istri nya, nikahin aja tu sekalian laptop sama berkas- berkas kamu" ucap gracia sambil cemberut.

"Kamu kenapa sih sayang, cemberut mulu ih kasian anak kita, tau kalau kamu cemberut gitu" ucap shani yang menghentikan aktifitas nya sementara.

"Lagian kamu dari tadi sibuk kerja mulu nggak kangen apa sama aku" ucap gre.

"Waduh..gawat nih."batin Shani.

"Ya kangen lah masak nggak, cuma sekarang aku lagi sibuk banget ge, besok pagi ada meeting sama klien dari singapore, jadi aku harus pelajari baik-baik berkas nya" ucap shani memberi pengertian pada gracia.

"Ohh jadi kerjaan lebih penting ya dari pada anak sama istri kamu?" Kesal gracia.

"Bukan nggak penting sayang, tapi kan aku juga harus profesional biar investor kita nggak kabur ke tempat lain" ucap shani lembut dan seakan tau kalau gracia lagi badmood pun akhir nya shani menghentikan pekerjaan nya.

G I G I H ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang