BESTFRIEND | 08

751 132 4
                                    

"Karina!" teriak Yoga memanggil Karina dirumah gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karina!" teriak Yoga memanggil Karina dirumah gadis itu.

Ini sudah lewat empat hari semenjak Yoga diberi peringatan oleh Felix kalau lelaki itu akan merebut Karina darinya. Dan sudah empat hari pula Yoga tidak membiarkan Karina menjauh darinya. Biasanya Karina yang menempeli Yoga, tapi sekarang Yoga yang menempeli Karina.

Seperti sekarang ini. Walaupun sudah dirumah, Yoga tidak akan membiarkan Karina lama-lama jauh darinya. Dari fakta yang baru Yoga ketahui beberapa jam lalu, Felix ternyata tinggal di komplek ini juga. Jadi lelaki itu bisa kapan saja menghampiri Karina kerumah ini ketika Yoga lengah.

Catat ya, walaupun Yoga suka berubah-ubah sifat ketika bersama Karina, tapi dia tidak akan pernah membiarkan orang lain merebut Karina darinya. Walaupun Yoga tidak pernah bilang kalau dia juga menyukai sahabatnya itu, tapi dia rasa sudah cukup menunjukkannya dengan segala kebucinannya selama ini.

"Loh, den Yoga? Nyari non Karin, ya?" tanya seorang wanita yang lebih cocok sebagai ibu Karina daripada asisten rumah tangga.

"Iya, bi Minah. Karina ada di kamar 'kan?" tanya Yoga memastikan.

"Ada, den. Den Yoga mau bibi panggilin non Karin nya?"

"Gausah, bi. Biar saya aja kesana." cegah Yoga yang kemudian pergi ke kamar Karina.

Yoga membuka pintu kamar Karina perlahan. Dia pikir Karina sedang tidur siang karena tidak ada sahutan apapun dari gadis itu ketika Yoga berteriak tadi. Biasanya Karina akan langsung berlari menghampiri Yoga begitu lelaki itu memanggilnya dari lantai bawah, kecuali jika sedang tidur.

Tapi wajah Yoga langsung berubah cemberut begitu melihat Karina tidak ada diatas kasur, melainkan sedang merias dirinya didepan cermin. "Kamu kok cantik? Mau pergi, ya?" tanyanya sambil berjalan mendekati Karina yang tengah mengeriting rambut panjangnya.

Karina mengangguk, "Iya." jawabnya singkat. Ia masih sibuk dengan urusan rambutnya yang panjang dan banyak ini. Setres lama-lama mencatok atau mengeriting rambutnya.

"Kemana? Ngapain? Pulang jam berapa? Kok ga ijin dulu sama aku? Pergi sama siapa? Sama Felix ya?" tanya Yoga beruntun. Lelaki itu bahkan berpose seolah ibu tiri yang sedang mengomeli kelakuan nakal anak tirinya.

"Yoga satu-satu dong nanyanya, Karina bingung mau jawab gimana."

Yoga menghela nafasnya, baru sadar kalau barusan dia mendadak jadi rapper. "Kamu mau kemana?"

"Mall."

"Ngapain?"

"Shopping."

"Pulang jam berapa?"

"Gatau, tergantung selesainya jam berapa."

"Sama siapa? Sama Felix?"

"Kok Felix sih? Bukan. Karina perginya sama Jijel kok, kayak biasanya."

BESTFRIEND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang