KARINA PUTRI INDRAWATI

2.4K 208 10
                                    

Bocah berusia 5 tahun itu sedang menuangkan air dari teko mainan ke gelas yang juga mainan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bocah berusia 5 tahun itu sedang menuangkan air dari teko mainan ke gelas yang juga mainan. Dia kali ini sedang piknik di taman rumahnya bersama dua boneka kesayangannya; boneka beruang berwarna putih dan satunya berwarna pink.

Gadis kecil dengan rambut panjang itu memang terbiasa bermain sendirian. Di kawasan kompleknya ini tidak ada yang sepantaran dengannya, tak ada pula anak-anak yang mau bermain dengannya. Setiap dia datang ke taman komplek untuk bermain, anak-anak lain pasti mengganggunya. Jadi gadis kecil itu lebih memilih bermain sendirian.

Karina, nama gadis kecil itu. Cantik, berambut lurus, senyumannya manis, memang bibit unggul sejak kecil. Dia anak orang paling kaya di komplek ini, tapi kekayaan tak membuatnya selalu bahagia.

Gadis kecil itu sejak usia 3 tahun sudah sering ditinggal orangtuanya bolak-balik ke luar negeri untuk urusan bisnis yang tak pernah selesai. Setiap mereka pulang, tak ada waktu untuk bermain dengan Karina karena terlalu lelah dan masih harus mengurusi pekerjaan mereka.

Karina hanya tinggal bersama babysitter, asisten rumah tangga, seorang supir, serta satpam. Hanya mereka yang menemani hari-hari Karina dua tahun ini. Untungnya Karina adalah anak yang cerdas dan tidak merepotkan para pekerja dirumahnya.

"Non Karin, ayo makan siang dulu." Karina menoleh dan mendapati babysitternya yang telah mengurusnya sejak bayi menghampirinya sambil membawa sepiring nasi dan segelas air putih.

"Disuapin mbak Salfa, ya." pinta Karina kecil dengan suara imutnya. Mbak Salfa adalah nama babysitter Karina. Karina memilih untuk memanggil mbak karena wanita itu sudah seperti kakaknya sendiri. Berhubung dia dari Jawa, jadi Karina memutuskan untuk memanggilnya mbak Salfa.

Karina membuka mulutnya, membiarkan mbak Salfa menyuapkan sesendok nasi padanya. Dia cukup senang hanya karena makan disuapi dengan lauk yang sangat ia suka.

Tengah asyik mengunyah untuk menikmati makan siangnya, Karina melihat sesuatu dari sela-sela gerbang rumahnya. Rumah kosong di depan rumahnya terlihat ramai dengan banyak pick up berdatangan membawa barang yang banyak pula.

"Kok lumah depan lamai sih, mbak?" tanya Karina dengan tatapan polosnya. Walau sudah berumur 5 tahun, tapi Karina masih susah mengatakan huruf R.

"Ada penghuni baru, non. Katanya dari Jerman." jawab mbak Salfa sambil menyuapkan sesendok nasi ke Karina.

"Jelman itu dimana?"

"Jerman itu tempatnya jauuuuh sekali. Harus naik pesawat kalau kesana."

"Kalina boleh kesana ga, mbak?"

BESTFRIEND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang