BESTFRIEND | 14

558 104 2
                                    

Yoga baru keluar dari kamarnya dengan tas yang bertengger di bahu kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoga baru keluar dari kamarnya dengan tas yang bertengger di bahu kirinya. Sengaja tidak digendong di dua bahu, biar keren katanya. Lelaki itu sedikit tersenyum menemukan sosok gadis yang sudah duduk di kursi ruang makan.

"Gercep amat kalo urusan makan?" canda Yoga sambil menarik kursi disebelahnya lalu duduk disana.

"Iya dong, laper soalnya."

Lelaki itu hanya terkekeh lalu mengambil piring dan menaruh nasi diatasnya, ia juga mengambil beberapa lauk yang sudah tersedia disana. Entah kapan mamanya itu memasak, Yoga terlalu sibuk tidur.

"Yoga, Karina ga kesini?" tanya mama Yoga yang baru muncul. Baru saja Yoga batin, sudah muncul saja sekarang.

Oh iya, kok bisa Yoga tidak sadar kalau Karina tidak ada disini? Biasanya gadis itu sudah ada bersamanya jam segini. Yoga juga baru sadar kalau alarmnya hari ini bukan teriakan atau gangguan dari Karina.

"Masih tidur kali, ma. Nanti Yoga bangunin setelah sarapan." jawab Yoga seadanya. Ia segera memakan sarapannya dengan cepat karena masih ada urusan membangunkan Karina. Yoga terlalu yakin kalau Karina belum bangun.

Yoga menyelesaikan makannya dengan cepat, bahkan Yira yang mulai duluan pun ia kalahkan. Dia segera pergi ke rumah Karina tanpa mengatakan apapun pada Yira yang hanya menatapnya aneh.

"Selamat pagi, pak Joko!" sapa Yoga pada satpam dirumah Karina.

"Selamat pagi juga, mas Yoga! Mas Yoga mau cari non Karin, ya?" rata-rata pekerja dirumah ini memanggil nama Karina dengan sebutan Karin.

"Iya, pak Joko. Kayaknya dia masih belum bangun, makanya saya samperin."

"Wahh, mas Yoga telat. Non Karin udah bangun, udah berangkat malah." kata pak Joko memberitahu. Aksen medoknya masih terasa walau sudah lama di Jakarta, beliau bekerja di rumah Karina bahkan sebelum gadis itu lahir.

"Loh? Sama pak Bandi?" tanya Yoga dengan wajah kagetnya. Pak Bandi adalah nama supir pribadi Karina yang baru, walaupun sebenarnya gadis itu tidak membutuhkan supir pribadi karena sudah ada Yoga. Supir Karina yang lama mengundurkan diri dan memilih kembali ke desanya.

"Bukan, mas. Sama temennya mas Yoga yang ganteng itu loh."

"Yang ganteng? Jenda?" menurutnya hanya Jenda temannya yang tampan. Yang lain mah lewaaat.

"Bukan mas Jenda."

"Ya terus siapa dong, pak?" tanya Yoga yang mulai jengkel. Setahunya, pak satpam dirumah Karina ini sudah sangat hapal nama-nama teman Karina, tak mungkin mendadak lupa. Apa mungkin itu bukan teman Yoga? Melainkan-

"Tampangnya keren pokoknya, mas. Wajahnya agak bule-bule gitu." Yoga makin yakin kalau itu benar-benar Felix.

"Yaudah, pak. Makasih infonya, saya berangkat dulu ya." kata Yoga sambil terburu-buru keluar dari halaman rumah Karina.

BESTFRIEND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang