BESTFRIEND | 12

702 112 11
                                    

"YOGAAAAA BANGUUUUN!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YOGAAAAA BANGUUUUN!"

Entah sudah yang ke berapa kali wanita berusia hampir 50 tahun itu berteriak membangunkan putra bungsunya. Memang sekarang bukan saatnya untuk bangun, masih subuh dan ini hari Sabtu. Tapi bagaimana bisa anaknya yang satu ini tidak kunjung bangun walau ia sudah berteriak beberapa kali di telinganya? Bukannya bangun, Yoga malah senyum-senyum sendiri dengan mata yang tertutup rapat. Dia sedang mimpi indah atau ini gejala awal sakit jiwa ya?

"Mama kenapa sih teriak-teriak?" pertanyaan itu bukan dari Yoga yang terbangun, melainkan dari Windu yang memasuki kamar Yoga dengan wajah bantal dan piyama tidurnya. Coba bayangkan betapa tampannya pemuda yang kini berusia 20 tahun itu.

"Mama udah berkali-kali neriakin adik kamu ini, tapi ga bangun-bangun." kesal wanita itu.

"Mama tenang! Mama keluar dulu, urusan Yoga serahkan ke Windu." kata Windu dengan wajah meyakinkan, seolah ia benar-benar akan berhasil membuat Yoga terbangun.

Wanita yang dipanggil mama itu menurut saja apa yang dikatakan anak sulungnya. Dia perlu ke dapur untuk minum, tenggorokannya serasa meronta minta dialiri air karena teriak-teriak barusan.

"Heh! Bangun lo!" Windu menggoyang-goyangkan tubuh Yoga. Bukan menggunakan tangan, tapi menggunakan kaki. Orang tampan bebas.

"BANGUN, ANJIRR! HP LO BUNYI TERUS DARITADI. KARINA NELFON, PERUTNYA KERAM BANGET KATANYA." teriak Windu tepat disamping telinga Yoga. Dan walaaaa, mendengar nama Karina, Yoga langsung terbangun sambil mencari-cari dimana ponselnya.

Windu tertawa puas melihat adiknya yang kelabakan itu. Segitu bucinnya Yoga pada sang sahabat sampai rela bangun demi mengangkat telfonnya, padahal Windu hanya berbohong.

"Bangsat! Lo nipu gue ya?" umpat Yoga dengan kesal. Barusan dia mengecek ponselnya dan tidak mendapat notifikasi apapun karena ponselnya mati.

"Iya. Lagian lo dibangunin mama sampe teriak 5 oktaf kaga bangun-bangun. Denger nama Karina aja lo langsung bangun." jujur saja Windu masih kesal karena acara tidurnya terganggu oleh teriakan sang mama yang berniat membangunkan anak bungsunya. Tapi bukannya si bungsu yang bangun, malah si sulung yang terganggu.

Windu itu memang tipe orang yang mudah dibangunkan. Ibarat mendengar nafas seseorang saja ia bisa terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Ngapain sih mama bangunin pagi-pagi begini?" Yoga melirik jam yang terpajang besar di dinding, masih jam 5 subuh. Tak biasanya lelaki itu sudah membuka matanya jam segini. Kalau sekolah saja dia bangunnya mepet masuk.

Windu mengangkat kedua bahunya, "Gatau. Samperin kebawah sono!" suruhnya sambil berjalan keluar kamar Yoga.

Mau tak mau Yoga harus turun kebawah untuk menghampiri mamanya setelah berdiam diri selama 5 menit untuk mengumpulkan nyawanya, masih tidak rela bangun sepagi ini. Apalagi ini hari Sabtu, harusnya Yoga bisa tidur sampai jam 10 kalau mamanya tidak meminta Karina membangunkannya.

BESTFRIEND ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang