" sejatinya perpisahan adalah salah satu rasa sakit yang alami dengan semuanya "
( author : sri wahyuni)
°
°
°
°
°
Hari ini rose pulang dari sekolahnya agak lambat karena ia diajak oleh Jennie untuk berkumpul dengan yang lain.
Saat rose memasuki rumahnya seperti biasa rumah akan sunyi, tak seperti biasa yang mana sang ibu selalu menyambut kepulangannya dari sekolah tapi sekarang tidak.
Entah apa yang terjadi rose merasa bahwa beberapa hari belakang ini ibunya banyak diam di tambah sang papa yang jarang pulang dan tak lagi meluangkan waktu untuk berkumpul dengan rose dan ibunya.
Helaan nafas panjang dari gadis bersurai blonde itu kini terdengar berat, karena sedari tadi ia selalu uring uringan seakan akan ada hal besar yang terjadi hari ini.
ARGGHH!!!!!
Baru saja rose ingin melangkahkan kakinya menuju kamar, langkahnya langsung berhenti ketika suara teriakan dari dara ibunya memenuhi seluruh ruangan yang ada di rumah itu.
Rose segera berlari menuju kamar ibunya di sana sudah banyak sekali bodyguard papa dan juga min jeng yo yang merupakan tangan kanan dari dari papa rose sedang berdiri dengan raut wajah yang sangat khawatir.
" paman min ada apa ini, ibu kenapa ".
Suara rose membuat min jeng yo juga para bodyguard, mengalihkan tatapannya dan menatap rose.
" nona rose untungnya kau disini, nyonya andara kehilangan kendali nona saya mohon bujuk nyonya " .
Perkataan min jeng yo membuat rose khawatir, ia juga berfikir apa yang terjadi sampai ibunya hilang kendali.
"Kalo begitu apa yang kalian semua lakukan dobrak saja pintunya " ucap rose lalu melangkah ke depan pintu kamar sang ibu.
" ibu apa kau baik-baik saja jangan melakukan sesuatu yang tidak tidak ibu buka pintunya sekarang juga ".
" PERGI KALIAN SEMUA AKU MEMBENCI SEMUANYA , ARGH " teriakan andara semakin membuat rose khawatir.
" kalian semua dobrak saja pintunya " perintah rose pada seluruh bodyguard yang ada disana.
Setelah pintu kamar andara didobrak beberapa kali akhirnya pintu kamar itu terbuka.
Rose segera memasuki kamar ibunya di ikut min jeng yo, hal pertama yang rose saksikan adalah kamar yang selalu bersih dan tertata rapi kini berubah menjadi seperti kapal pecah.
Alat make up berhamburan kemana mana, foto keluarga yang tertata rapi di dinding kamar itu kini pecah tak berbentuk, selimut kini sudah berada di lantai, seprei robek bantal yang berhamburan hingga kedekat kamar mandi.
Kini kamar itu jauh dari kata rapi tak ada yang baik semuanya hancur, termasuk seorang wanita berumur 36 tahun yang kini meringkuk di pojok ruangan itu dengan rambut berantakan, dan jangan lupa dengan sebilah pisau yang berada di genggamannya dengan luka sayatan dilengan putih dan mulus itu sehingga darah menetes dari sana membasahi lantai.
" ibu " lirih rose tak kuasa menahan tangisnya menyaksikan sang ibu begitu hancur walau ia sendiri tak tahu apa yang menyebabkan ibunya sehancur ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRY YOUR LEAVING END ( JIROSE)
Ficção Adolescente" Saat Cinta datang kepadamu itu hari dimana aku mengikrarkan diriku untuk selalu di sampingmu, tapi sayangnya cintaku hanya sebuah kiasan belaka. ... ini bukan tetap kisah Cinta novel yang berakhir bahagia setelah melalui banyak tan...