pergi

114 22 0
                                    

" apakah ini hari terakhir??? "

( park jimin)
















Brakk!!!!

" jimin apa yang  terjadi padamu nak " sahut sana berlari menghampiri jimin yang  terkulai lemah di lantai dengan  darah yang mengalir dari hidungnya.

" mah.. Ke..palaku sa...kit mah " sahut  jimin terbata bata.

" jimin sayang  bertahan mama mohon.,,,, ayah dahyun  kemarin " sahut  sana dengan  setengah  berteriak  memanggil suami dan putrinya.

Sedangkan  di sisi lain dahyun dan jaehyun yang mendengar teriakan sana membuat dua orang tersebut berlari naik ke kamar jimin.

" mah... Apa yang  terjadi pada jimin " sahut dahyun dan berlari dengan  cepat menghampiri mamanya dan jimin lalu mengambil alih kepala jimin.

Tanpa sadar  air mata khawatir  jatuh dari dua orang itu menyaksikan jimin  dengan  wajah pucat  layaknya Mayat,  sedangkan jaehyun mati matian berusaha menahan air matanya agar tidak  ikut jatuh.

" ayah akan siapkan mobil kita ke rumah sakit sekarang " ucap jaehyun lalu berlari keluar dari kamar  jimin.

" noona mohon bertahanlah jangan pergi meninggalkan noona " lirih dahyun  sambil memeluk erat jimin sedangkan sana yang menyaksikan sang Putri  melihat adiknya lemah tak berdaya hanya  bisa berdoa dalam hati.

" ayo pergi  mobil  telah siapa " ucap jaehyun saat sampai di kamar  jimin, lalu beralih mengendong sang Putri.

Semua maid yang  ada di sana menatap khawatir pada tuan mudanya,,  mereka sudah  terbiasa menyaksikan tuan muda mereka harus dilarikan kerumah sakit  secara tiba-tiba.







Dahyun,  sana dan jaehyun kini menunggu jimin yang sedang di periksa oleh dokter alice.

Rasa khawatir menyelimuti mereka,  takut jika akan ada hal yang  terjadi dan mereka tak bisa menerimanya.

Klek...

Dokter alice keluar dari ruangan  tempat jimin di rawat dengan  wajah,  serius.

" dokter bagaimana keadaan adik saya " tanya dahyun pada dokter alice.

" maaf nona,  saat ini keadaan tuan jimin  semakin memburuk dan saya putuskan akan memindah  perawatan jimin ke negara lain " sahut dokter alice membuat mereka semua terkejut.

" apa pun yang  terbaik untuk kesehatan putra saya,  saya tidak keberatan dengan itu " sahut jaehyun dan mendapatkan anggukan mantap dari sana dan dahyun.

" baiklah jika begitu  dan saya sudah putuskan akan membawa tuan jimin ke negara inggris,  dan kalian  boleh menemui pasien " sahut dokter alice lalu melangkah pergi.




Di ruangan  serba putih inilah jimin  berbaring dengan  wajah pucat,  seakan tak ada darah yang mengalir di dalam tubuhnya.

" jimin  apa kau baik-baik saja " lirih dahyun saat berada di samping sang adik.

" kau tahu jimin besok kau harus ke inggris untuk pengobatan mu,  karena kata dokter alice keadaan mu semakin memburuk dan aku takut kau pergi meninggalkan noona,, tapi aku mohon bertahan lah dan jangan pergi " lirih dahyun,  suaranya seakan  tercekat  menyaksikan keadaan jimin.
Sedang sana hanya bisa menangis dalam dekapan  sang suami.

Setelah mengatakan hal itu,  dahyun segera beranjak dari duduknya dan berlari keluar tak kuasa menahan tangisnya,  ia terlalu menyayangi jimin  sampai ia tak sadar bahwa ada perpisahan dalam  setiap hubungan.

Tanpa  dahyun  sana dan jaehyun sadari ternyata sejak tadi jimin hanya menutup matanya, hingga ia mendengar semua perkataan  dahyun. Membuat hatinya  seakan teriris  dengan  keadaan.

Jimin membuka matanya dengan helaan nafas,  menyaksikan dirinya hanya  sendiri dalam ruangan itu karena orang tuanya sedang mengurus administrasi.

" apakah ini hari terakhir??? " tanya jimin pada dirinya sendiri.

Hingga ia tertidur  dengan  segala keresahan yang ada di dalam jiwanya.














Hari ini adalah hari jimin harus terbang ke inggris untuk pengobatan dirinya,  sedari tadi dia hanya diam tak berminat untuk berbicara saat orang tuanya menjelaskan keadaannya saat ini.

" sayang apa kau butuh sesuatu. " sahut sana lalu mengelus rambut putra nya yang kian rontok akibat  efek dari kemoterapi yang di jalannya.

" ochie " satu kata dari mulut jimin lalu menatap sang mama yang hanya menatap  sayu dirinya.

" mama aku butuh ochie " lirih jimin pada mamanya.

" sayang nanti pulang dari inggris kita bertemu dengan nak rose iya " sahut sana dengan tenang namun hatinya menjerit sakit melihat sang anak tak bergairah bahkan senyum yang  sering jimin  tunjukkan,,,  hari ini seakan lenyap begitu saja.

" penerbangan pesawat menuju inggris segera akan segera  melakukan penerbangan diharapkan para penumpang pesawat segera bersiap siap "

Suara dari resepsionis membuat sana segera menutun jimin untuk berjalan bersamanya sedangkan dahyun dan jaehyun telah menunggu mereka  di depan pintu bandara.

" aku akan kembali ochiebatin jimin.







Beda halnya dengan gadis  cantik yang sedang berlari menuju kelasnya sekarang dengan wajah di tekuk akibat  dari tadi teleponnya tidak di angkat.

Brakk!!!

Rose gadis  itu membuka kasar pintu kelasnya membuat  orang yang berada didalamnya terlonjak kaget. Sedangkan gadis itu sedang menelisik satu persatu siswa di sana  untuk mencari orang yang ia telpon sejak tadi.

" woyy rose lo mau gantu pintu tuh kalo rusak, pelan pelan aja kalek " sahut Irene pada rose.

Sedangkan gadis  itu hanya menampilkan memimik datarnya seakan tak ada hal yang terjadi.

" jen lo lihat jimin  nggak " sahut rose pada Jennie..

Rose saat ini memulai berubah dan berbicara dengan orang lain lagi, bahkan rose juga telah akrab kembali dengan Jennie dkk.

" gue nggak tahu tapi, katanya jimin izin " sahut Jennie.

" izin kenapa "

" katanya dia sakit " sahut Jennie membuat Rose terkejut.

" sakit kok dia nggak ngabari gue sihh " sahut rose kesal.

" emang lo siapanya jimin pacar juga bukan " ucap suga. Nih orang emang nggak tahu keadaan dengan seenak jidatnya ngeluarin kata savage.

" itu kata kata lo bisa di kondisiin nggak sih suga,  gini gini gue juga  sahabatnya " sahut  rose sewot.

" kalo Cinta bilang aja kali " sahut  lisa

" Cinta sorry gue nggak Cinta jimin kan jimin  sahabat gue " sahut rose ketus.

" hati hati karma " sahut anak blackbantang serempak membuat rose kian kesal.

" hyung jimin dia sakit, apa dia kambuh lagi " sahut taehyung setengah berbisik pada seokjin yang ada di dekatnya.

" gue juga nggak tau nanti pulang sekolah kita pergi ke rumah jimin " ucap seokjin. Lalu kembali kegiatannya masing-masing.




" apa lo baik baik aja jim gue khawatir " rose

" apa penyakitmu kamu jim " taehyung

" semoga kau baik-baik saja " seokjin.












Maaf iya aku lambat update....

Jangan lupa vote and komen



CRY YOUR LEAVING END ( JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang