Tersenyumlah rose

106 20 0
                                    

" gue nggak bisa, gue sakit.. "

( roseanne park)

🍂

🍂

🍂

🍂

" TIDAKKK..... "

suara teriakan rose, menggema diseluruh kamar yang sunyi tak ada orang orang hanya dirinya.

" gue takut.. .. Gue nggak mau ada disini " lirih rose sangat frustasi.

Takut, itulah satu kata yang mendeskripsikan keadaan rose saat ini, keringat dingin bercucuran dari pelipis rose.

" obat... Obat gue " rancu rose, lalu turun dari ranjangnya, menuju setiap laci yang ada di kamarnya.

Tubuh rose bergetar, bibir pucat, rambut berantakan. Bayangan itu mimpi saat sang ibu mati di hadapannya kembali

Lama rose mencari obat yang ia butuhkan, akhirnya ia mendapatkan obat yang ada berada dalam botol kecil.

Rose mengambil lebih dari 4 butir untuk meminumnya, bahkan saat mengambil obat itu saja tangannya bergetar hebat.

BRAKKK!!!!!!

Rose baru saja mau meminum obat itu tiba-tiba saja ada tangan yang menepis kasar tangan rose, bahkan ada satu butir obat yang hampir ia telan, namun orang tersebut memaksanya memuntahkan obat itu.

" KAU... " rose berteriak pada orang tersebut tapi saat ia tahu bahwa yang melakukannya seseorang yang selalu membuat dirinya tunduk, pandangan mata rose langsung berubah menjadi sayu.

" hiks...hikss.. Lo kenapa halangi gue buat minum obat itu hah " rose menangis sambil memukul dada bidang orang tersebut.

" lalu aku harus membiarkan mu mati begitu saja dengan obat yang dosisnya sangat tinggi, bahkan kau hampir menelan 4 butir, sadar rose sadar, bukan begini caranya " sahut orang tersebut.

" gue nggak bisa, gue sakit.. Jimin "

Iya orang itu adalah jimin, dia datang kerumah rose untuk mengajak rose jalan jalan, bukan hanya jimin tapi Jennie dkk juga datang bersama jimin.

Tapi saat mereka masuk kedalam rumah rose suara teriakan yang begitu nyaring terdengar di seluruh ruangan bahkan orang tua rose yang baru datang, ingin mempersilakan mereka masuk tapi suara itu membuat mereka lari naik kelantai dua.
Karena orang tua rose yakin bahwa rose yang berteriak.

" kenapa harus gue. Gue capek bayangan itu kembali dan gue benci semuanya. "

" tenanglah, ayo kemari " jimin menarik rose dalam pelukannya lalu mengelus lembut rambut rose.

" pinggir matamu hitam apa kau tidak tidur semalam rose " tanya jennie pada rose sedangkan gadis yang ada dalam pelukan jimin menggeleng pelan.

" maaf " ucapan maaf dari mulut jungsoo kembali terlontar setelah menyaksikan sendiri sang anak selama ternyata begitu tersiksa dengan apa yang ia lakukan dimasa lalu.

" jika saja gus bisa sudah dari dulu gue maafin kesalahan anda tapi, apa yang saya katakan bahwa itu sangat sulit " lirih rose dengan wajah yang masih tenggelam di bidang dada jimin.

" kami bersamamu ochie jangan takut, oke" sahut jimin lalu menghapus air mata rose.


Hari telah beranjak petang namun sampai saat ini rose hanya diam tak ingin bicara pandangan matanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong yang menyedihkan.

Saat ini jimin, Jennie, jisoo, suga, dan taehyung masih Setia berada  dikamar rose untuk  mengawasi gadis itu agar tak melakukan hal yang aneh aneh,  sedangkan yang sudah lebih dulu pamit pulang karena urusan masing-masing.

" ochie, makan dulu yuk dari tadi kamu belum makan" jimin membujuk rose dengan lembut agar gadis  itu mau mendengarkannya tapi  sayang  gadis itu seakan tuli dan tak mendengarkan jimin.

" biar gue coba jim " sahut Jennie  lalu melangkah mendekati rose yang duduk menyadarkan dirinya pada ranjangnya dan menatap kearah jendela.

" rose lo harus makan iya nanti lo sakit gara gara nggak makan " sahut Jennie mengelus pelan rambut  rose.

" untuk apa gue makan,  untuk sehat?  Sorry gue bahkan udah sakit sebelum nyuruh gue makan supaya nggak sakit " sahut rose dingin.

" rose kita mau lo  baik-baik aja jadi please makan iya " sahut jisoo.

" gue mau nanya jika gue hidup,  sebenarnya untuk alasan apa harus gue hidup" tanya rose lalu menatap jisoo dan Jennie bergantian.

" kalian nggak bisa jawabkan"

" kamu hidup untukku,  untuk jennie untuk  semua teman-teman kamu dan untuk  papa kamu." sahut jimin tiba  tiba membuat  rose mematung  sesaat.

" gue nggak masalah  hidup  karena beralasan kalian semua,tapi untuk pria brengsek itu. Gue nggak bisa  terlalu banyak  luka yang ia beri pada gue. " sahut rose dengan  suara bergetar menahan tangis.

Jimin yang tak tega segera  melangkah dan kembali  memeluk  gadis  rapuh itu.

" di setiap perjalanan akan ada yang namanya  rasa sakit  ochie,  sekuat apapun kau mencoba  untuk  kabur, kau tidak  akan bisa kabur dari masalah dan rasa sakit  itu,  butuh  perjuangan untuk  memaafkan karena  sejatinya kau juga manusia yang aku sendiri  yakin kau masih memiliki kasih sayang pada papamu walau itu hanya sedikit namun  di tutupi  oleh kebencian hati mu"

Perkataan  jimin  membuat  rose  kembali  menatap jimin  dengan  tatapan yang sangat  sulit  di artikan.

" tersenyumlah rose.... Sudah cukup rasa sakit untukmu saat ini kau harus bisa bangkit dan memaafkan segalanya. " sahut jimin  dengan  senyum manis yang terukir di bibirnya.

Sedangkan  suga taehyung, Jennie dan jisoo yang menyaksikan hal tersebut tersenyum lembut dengan  semuanya.

" gue akan coba "

Tiga kata  dari mulut  rose mampu membuat Jennie berteriak bahagia.

" yah,  suga kau lihat  rose ku akan kembali,  dia yang dulu akan kembali karena  jimin " ucapan girang Jennie sambil melompat kegirangan membuat rose mengukirkan senyum lebar di bibirnya.

" kemarilah biar gue peluk lo " sahut  rose pada Jennie. Membuat gadis bermata kucing itu langsung  berhambur kepelukan rose yang telah lama hilang  darinya.

" lo pasti bisa kembali " gumam Jennie tepat di telinga rose sedangkan gadis itu menganggukkan kepalanya.










Jangan lupa tinggalkan  jejak

CRY YOUR LEAVING END ( JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang