akankah.

98 18 0
                                    

" sampai kapan Tuhan ingin menguji diriku?  Sampai kapan  aku berada dalam  ketidakpastian ini,  akankah  aku masih  biasa  bertemu dengannya  jika keadaan ku saja seperti ini "

( park jimin)






Sudah tiga  bulan berlalu saat  ke pergi  jimin  tanpa pamit pada rose,  membuat  gadis  itu  selalu  tampak seperti patung  berjalan.  Tak ada yang tahu tentang  apa yang sebenarnya  gadis itu rasakan pada pria  bernama jimin.

Tapi satu yang teman-temannya  tahu adalah  gadis  itu mencintai pria itu,  walau  itu tetap  menolak untuk  mengakui perasaannya.

Di sisi lain jin dan yang lain sudah mengetahui  bahwa  jimin saat ini sedang  berada  di inggris  untuk  pengobatannya karena penyakit  yang di derita jimin  semakin  parah.

Mereka  juga sudah  memberi tahu Jennie dan yang lain tapi tanpa  memberitahukan rose.

Awalnya  para gadis  itu,  terkejut  dan marah karena mereka  baru mengetahui  tentang hal ini,  terlebih  lagi Jennie yang sudah  sangat  siap untuk  memberitahukan rose tentang  hal ini,  namun  niatnya segera  di hentikan  oleh   jin dan menceritakan  semuanya  bahwa  jimin  sendiri  yang menolak untuk memberitahukan rose.

Dan berakhirlah rose seperti  patung berjalan  selalu  diam dengan pandangan kosong.

" apa kalian  tidak  kasihan melihat rose seperti itu  " sahut Irene.

Mereka  saat ini memang  berkumpul bersama-sama setelah pulang dari sekolahnya.

" mau bagaimana lagi,  kita juga nggak mau liat rose kaya  gitu  tapi  ini kemauan jimin  sendiri rahasiain penyakitnya  dari  rose " sahut namjoon  menimpali perkataan Irene.

" iya sih tapi... "

" sudahlah tak  usah membahas hal itu lebih baik kita fokus gimana caranya  rose kembali  jadi dirinya " sahut j hope  memotong ucapan  Irene.

Disisi lain tampak gadis bersurai  blonde yang sedang  duduk  di balkon kamarnya  dengan  Pandangan  kosong.

" lo kemana  jim,  lo pernah  janji sama gue nggak akan tinggalin gue tapi nyata lo juga ninggalin gue " sahut rose  tanpa  mengubah  ekspresi datarnya,  walau dalam hati bergemuruh ingin  mengeluarkan sesuatu  dari dalam sana.

Tapi dengan  alasan yang  sama terlampau sulit untuk di lakukan.

" gue harap ketika  gue  bukan  mata gue  esok  hari lo udah  ada di sini di samping  gue " batin rose,  lalu  melangkahkan kakinya memasuki kamarnya.

****

Perbedaan waktu  di inggris dan korea  membuat  keadaan  di sana pun berbanding berbalik dengan  keadaan  yang ada di korea.

Seperti hari ini,  jimin hanya berdiam diri dalam  ruang inapnya walau terkadang  ia sering  keluar  dari ruangan tersebut untuk  melepaskan penatnya selama  masa perawatan.

" sayang .. Hari ini kamu mau mama ajak kemana " tanya sana pada putranya.

" tidak mah,  aku nggak mau keluar  mending  di sini aja,  aku juga mau istirahat " sahut jimin pada sana.

Lalu kembali membaringkan tubuhnya diatas  kasur  yang telah  di sediakan, kemudian  menarik selimut  hingga  menutupi seluruh  tubuhnya.

Sedangkan sana yang menyaksikan itu hanya  menghela nafas  lelah, semenjak  mereka  memutuskan untuk  menetap  di inggris  agar jimin lebih fokus berobat  membuat sifat pria  itu lambat laun semakin  berubah.

" kalo begitu mama tinggal  dulu iya.. " sahut  sana pada jimin.

Sebelum keluar sana menyempatkan dirinya mengelus rambut jimin yang kian rontok akibat kemoterapi yang di jalaninya.

' aku minta  maaf ochie  aku tak bisa  kembali,  keadaan  yang memaksa diriku untuk tidak bisa  bertemu denganmu  lagi  '.


" mah gimana keadaan  jimin,  udah baik " tanya  dahyun  pada pada  sana.

" iya nak keadaannya  udah baik kok,  sekarang jimin lagi istirahat.  Masuk aja gih temanin  jimin  mama  mau keluar dulu  " sahut  sana.

" ya udah aku masuk iya mah, "

Dahyun  kemudian  melangkahkan kakinya  masuk ke ruang jimin. Satu kata yang  menggambarkan raut wajah  dahyun saat ini  ' sakit ' sangat  sakit menyaksikan keadaan  dari orang  yang di sayangnya  harus berada di tempat  ini.

" jimin...,  ini noona bagaimana  keadaanmu  hah " sahut dahyun  lalu duduk  di kursi  dekat ranjang jimin.

Sedangkan jimin  mendengar sapaan kakaknya hanya memilih pura-pura menutup matanya, karena  saat ini ia tak  ingin  banyak bicara.

" jimin kau tahu..., kalo aku sekarang  sangat  asing dengan  dirimu,  kau yang dulu  selalu tersenyum  hangat padaku dan mama papa,  sekarang kau memasang wajah  dingin kau yang dulu selalu tertawa bersamaku kini seakan kau sendiri yang  memasang jarak antara  kau dan aku...,'

" apa kau tahu,  jika tingkah mu itu membuatku  selalu  menangis  setiap malam. Aku sakit. adik ku yang dulu  selalu bersama  ku kini menjadi orang  asing di hadapan ku,  aku tahu kau marah padaku mama dan papa karena tak membiarkan mu keluar dari tempat ini tapi aku bisa  apa.  Aku hanya  ingin kau segera  sembuh dan tetap  berada di sisi ku tapi  mengapa  kau tak ingin mengerti "

Segala keluh kesah dahyun yang selama ini ia simpan kini ia keluarkan di hadapan jimin,  walaupun tanpa ia ketahui  jika semua perkataannya di dengar oleh sang adik.

" noona terlalu banyak  bicara iya...,  kalo begitu noona sudahi bicara noona dan selamat istirahat adikku sayang " sahut dahyun lalu mencium jidat  jimin kemudian beralih pergi  dari sana untuk  menghapus airmatanya yang telah keluar  merembes ke pipinya.

Sedangkan jimin yang mengetahui isi hati kakaknya,  membuat  dirinya  tersenyum Masam dengan  setetes air mata yang keluar kepelupuk matanya.

" maaf aku noona,  aku tak bermaksud menyakitimu mu dan maafkan aku juga karena telah  egois  padahal kalian hanya menginginkan yang terbaik  untuk ku maafkan aku. " lirih jimin lalu menghapus  tetes  air matanya.











Hallo semuanya akhirnya setelah  lama aku nggak update ini cerita membuat  aku rindu kalian...

Oh iya sebelumnya aku minta maaf karena aku nggak update sesuai jadwal  karena ternyata  kegiatan ku semakin banyak  jadi nggak sempat  update.

Dan satu lagi,  aku ucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan.....

Jangan lupa  vote and komen iya...

Papai...

CRY YOUR LEAVING END ( JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang