" sampai kapan Tuhan ingin menguji diriku? Sampai kapan aku berada dalam ketidakpastian ini, akankah aku masih biasa bertemu dengannya jika keadaan ku saja seperti ini "
( park jimin)
•
•
•
•
•
Sudah tiga bulan berlalu saat ke pergi jimin tanpa pamit pada rose, membuat gadis itu selalu tampak seperti patung berjalan. Tak ada yang tahu tentang apa yang sebenarnya gadis itu rasakan pada pria bernama jimin.
Tapi satu yang teman-temannya tahu adalah gadis itu mencintai pria itu, walau itu tetap menolak untuk mengakui perasaannya.
Di sisi lain jin dan yang lain sudah mengetahui bahwa jimin saat ini sedang berada di inggris untuk pengobatannya karena penyakit yang di derita jimin semakin parah.
Mereka juga sudah memberi tahu Jennie dan yang lain tapi tanpa memberitahukan rose.
Awalnya para gadis itu, terkejut dan marah karena mereka baru mengetahui tentang hal ini, terlebih lagi Jennie yang sudah sangat siap untuk memberitahukan rose tentang hal ini, namun niatnya segera di hentikan oleh jin dan menceritakan semuanya bahwa jimin sendiri yang menolak untuk memberitahukan rose.
Dan berakhirlah rose seperti patung berjalan selalu diam dengan pandangan kosong.
" apa kalian tidak kasihan melihat rose seperti itu " sahut Irene.
Mereka saat ini memang berkumpul bersama-sama setelah pulang dari sekolahnya.
" mau bagaimana lagi, kita juga nggak mau liat rose kaya gitu tapi ini kemauan jimin sendiri rahasiain penyakitnya dari rose " sahut namjoon menimpali perkataan Irene.
" iya sih tapi... "
" sudahlah tak usah membahas hal itu lebih baik kita fokus gimana caranya rose kembali jadi dirinya " sahut j hope memotong ucapan Irene.
Disisi lain tampak gadis bersurai blonde yang sedang duduk di balkon kamarnya dengan Pandangan kosong.
" lo kemana jim, lo pernah janji sama gue nggak akan tinggalin gue tapi nyata lo juga ninggalin gue " sahut rose tanpa mengubah ekspresi datarnya, walau dalam hati bergemuruh ingin mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.
Tapi dengan alasan yang sama terlampau sulit untuk di lakukan.
" gue harap ketika gue bukan mata gue esok hari lo udah ada di sini di samping gue " batin rose, lalu melangkahkan kakinya memasuki kamarnya.
****
Perbedaan waktu di inggris dan korea membuat keadaan di sana pun berbanding berbalik dengan keadaan yang ada di korea.
Seperti hari ini, jimin hanya berdiam diri dalam ruang inapnya walau terkadang ia sering keluar dari ruangan tersebut untuk melepaskan penatnya selama masa perawatan.
" sayang .. Hari ini kamu mau mama ajak kemana " tanya sana pada putranya.
" tidak mah, aku nggak mau keluar mending di sini aja, aku juga mau istirahat " sahut jimin pada sana.
Lalu kembali membaringkan tubuhnya diatas kasur yang telah di sediakan, kemudian menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
Sedangkan sana yang menyaksikan itu hanya menghela nafas lelah, semenjak mereka memutuskan untuk menetap di inggris agar jimin lebih fokus berobat membuat sifat pria itu lambat laun semakin berubah.
" kalo begitu mama tinggal dulu iya.. " sahut sana pada jimin.
Sebelum keluar sana menyempatkan dirinya mengelus rambut jimin yang kian rontok akibat kemoterapi yang di jalaninya.
' aku minta maaf ochie aku tak bisa kembali, keadaan yang memaksa diriku untuk tidak bisa bertemu denganmu lagi '.
" mah gimana keadaan jimin, udah baik " tanya dahyun pada pada sana.
" iya nak keadaannya udah baik kok, sekarang jimin lagi istirahat. Masuk aja gih temanin jimin mama mau keluar dulu " sahut sana.
" ya udah aku masuk iya mah, "
Dahyun kemudian melangkahkan kakinya masuk ke ruang jimin. Satu kata yang menggambarkan raut wajah dahyun saat ini ' sakit ' sangat sakit menyaksikan keadaan dari orang yang di sayangnya harus berada di tempat ini.
" jimin..., ini noona bagaimana keadaanmu hah " sahut dahyun lalu duduk di kursi dekat ranjang jimin.
Sedangkan jimin mendengar sapaan kakaknya hanya memilih pura-pura menutup matanya, karena saat ini ia tak ingin banyak bicara.
" jimin kau tahu..., kalo aku sekarang sangat asing dengan dirimu, kau yang dulu selalu tersenyum hangat padaku dan mama papa, sekarang kau memasang wajah dingin kau yang dulu selalu tertawa bersamaku kini seakan kau sendiri yang memasang jarak antara kau dan aku...,'
" apa kau tahu, jika tingkah mu itu membuatku selalu menangis setiap malam. Aku sakit. adik ku yang dulu selalu bersama ku kini menjadi orang asing di hadapan ku, aku tahu kau marah padaku mama dan papa karena tak membiarkan mu keluar dari tempat ini tapi aku bisa apa. Aku hanya ingin kau segera sembuh dan tetap berada di sisi ku tapi mengapa kau tak ingin mengerti "
Segala keluh kesah dahyun yang selama ini ia simpan kini ia keluarkan di hadapan jimin, walaupun tanpa ia ketahui jika semua perkataannya di dengar oleh sang adik.
" noona terlalu banyak bicara iya..., kalo begitu noona sudahi bicara noona dan selamat istirahat adikku sayang " sahut dahyun lalu mencium jidat jimin kemudian beralih pergi dari sana untuk menghapus airmatanya yang telah keluar merembes ke pipinya.
Sedangkan jimin yang mengetahui isi hati kakaknya, membuat dirinya tersenyum Masam dengan setetes air mata yang keluar kepelupuk matanya.
" maaf aku noona, aku tak bermaksud menyakitimu mu dan maafkan aku juga karena telah egois padahal kalian hanya menginginkan yang terbaik untuk ku maafkan aku. " lirih jimin lalu menghapus tetes air matanya.
Hallo semuanya akhirnya setelah lama aku nggak update ini cerita membuat aku rindu kalian...
Oh iya sebelumnya aku minta maaf karena aku nggak update sesuai jadwal karena ternyata kegiatan ku semakin banyak jadi nggak sempat update.
Dan satu lagi, aku ucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan.....
Jangan lupa vote and komen iya...
Papai...
KAMU SEDANG MEMBACA
CRY YOUR LEAVING END ( JIROSE)
Ficção Adolescente" Saat Cinta datang kepadamu itu hari dimana aku mengikrarkan diriku untuk selalu di sampingmu, tapi sayangnya cintaku hanya sebuah kiasan belaka. ... ini bukan tetap kisah Cinta novel yang berakhir bahagia setelah melalui banyak tan...