BONUS CHAPTER

4K 354 15
                                    

5 Tahun Kemudian

"Ayah pulang" terdengar suara Seulgi yang baru pulang dari bekerja.

Hyunji yang berusia lima tahun langsung berlari menuju ayahnya yang baru pulang.

"Anak ayah udah besar ya jadi makin berat badannya" Hyunji hanya tertawa dan kemudian langsung memeluk ayahnya.

"Bunda mana kok gak kelihatan. Kalian main petak umpet ya?"

Tidak lama setelah itu Irene baru keluar dari kamar mereka yang sepertinya dia habis mandi.

"Itu bunda. Bunda cantik banget ya yah"

Seulgi hanya tertawa mendengar Hyunji berbicara seperti itu. Sedangkan Irene yang melihat Seulgi tengah mengendong Hyunji langsung menghampirinya dan tidak lupa mengambil tas kerja Seulgi.

"Udah lama pulangnya"

"Barusan sih. Tadi aku gak liat kamu. Biasanya juga lagi di dapur masakin buat aku"

"Ayah udah lapar ya. Yuk makan. Tadi Hyunji bantuin bunda masak loh"

"Ah masa sih. Bohong ya Hyunji" ucap Seulgi sambil mencium pipi anaknya karna sangat menggemaskan.

"Ayah geli tau"

"Yuk makan. Aku udah masak tadi. Sengaja aja gitu masaknya agak awalan dikit supaya pas kamu pulang kita langsung makan"

"Princess ayah saatnya kita makan" ucap Seulgi langsung berlari kecil membawa anaknya ke ruang makan. Sedangkan Irene hanya menggelengkan kepalanya setelah melihat kelakuan Seulgi dengan anaknya.

.

.

.

Setelah mereka selesai makan. Seulgi sedang berada di kamar Hyunji menemaninya bermain. Sedangkan Irene masih berada di dapur karna saat ini dia tengah mencuci piring.

"Ayah. Hyunji kayaknya pengen punya adik deh supaya Hyunji punya teman"

Seulgi langsung terkejut dengan permintaan anaknya ini.

"Emangnya udah ngomong sama bunda kalau Hyunji pengen punya adik?"

"Udah tadi pas Hyunji nemenin bunda masak. Kata bunda, Hyunji harus izin dulu sama ayah"

"Ya ayah sih mau aja" Seulgi kemudian menyeringai setelah mendengar itu.

"Sekarang Hyunji tidur ya. Princess ayah gak boleh tidur malem"

"Baik ayah" Hyunji langsung membereskan mainannya dan setelah itu dia naik ke tempat tidurnya. Tidak lupa juga Seulgi menaikkan selimut dan mencium kening Hyunji cukup lama. Setelah itu Seulgi mengubah lampunya menjadi lampu untuk tidur.

"Selamat tidur Princess ayah" Seulgi kemudian langsung menutup pintu kamar Hyunji dan berlalu ke kamarnya.

Irene saat ini sedang berada di depan cermin yang sepertinya tengah melakukan ritualnya yaitu memakai skincare. Seulgi yang melihat Irene sangat cantik seperti itu langsung memeluk istrinya dari belakang dan tidak lupa untuk mencium leher Irene.

"Kenapa sih. Kok habis balik dari Hyunji. ketularan manjanya"

"Kamu tau gak sayang. Tadi Hyunji pengen minta sesuatu sama aku. Katanya dia minta adik supaya ada teman mainnya"

Irene yang sudah tau itu langsung pura-pura tidak tau.

"Ini bukan kamu yang maksa dia kan"

"Gak kok. Hyunji bilang tadi katanya sudah izin sama kamu. Jadi bagaimana? Kita buatin gak?"

Irene kemudian berbalik dan tidak lupa mengalungkan lengannya ke leher Seulgi.

"Aku ada sesuatu buat kamu" Seulgi menaikkan alisnya karna bingung dengan perkataan Irene.

"Apa tuh. Gak mungkin kan kamu bilang ke aku lagi datang bulan"

"Gak kok. Aku gak lagi datang bulan. Tapi kayaknya kita gak perlu buatin Hyunji adik deh. Karna...." Irene mengambil tangan Seulgi untuk di arahkan ke perutnya. "Karna udah ada calon adik Hyunji di dalam disini. Dan Kamu akan jadi ayah untuk kedua kalinya" ucap Irene sambil mengusapkan tangan Seulgi di perutnya.

"Seriusan. Perasaan kalau kita gak pernah main deh"

"Kamu lupa ya kalau seminggu yang lalu kamu itu pulang dalam keadaan mabuk berat pake banget. Dan ya karna kejadian itu aku hamil sekarang"

"Ah gak asik. Masa sih aku bikin kamu hamil dalam keadaan mabuk. Ulang lagi Yuk"

"Heh mulutnya ya ikutan mesum sama kayak orangnya"

Seulgi kemudian tertawa dan setelah itu melihat ke perut Irene. Setelah itu Seulgi langsung turun ke bawah karna ingin berbicara sesuatu ke calon anaknya.

"Hey baby. Kamu yang sehat ya di sana. Ayah gak sabar nunggu kamu lahir dan kak Hyunji pasti seneng kalau dia punya adik lagi" ucapa Seulgi yang kemudian memberikan ciuman ke perut Irene.

BERANDAL KAMPUS | SEULRENE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang