15

3.4K 372 13
                                    

JANGAN LUPA VOMENT YA!



Empat Bulan Kemudian

Seulgi bangun pagi-pagi sekali hanya untuk membuatkan wanitanya sarapan dan susu. Padahal hari ini jadwal kuliahnya siang tapi dia rela bangun lebih awal hanya untuk menyiapkan semua keperluan Irene.

Setelah semuanya selesai, dia kembali lagi ke kamarnya dan melihat bahwa Irene masih nyaman dengan tidurnya setelah semalaman dia tidak bisa tidur karna mual. Seulgi memutuskan untuk mandi karna sebentar lagi dia akan pergi ke kampus.

Seulgi yang baru saja keluar dari kamar mandi dikejutkan dengan Irene yang ternyata sudah bangun. Dia kemudian mendekati wanitanya lalu duduk tepat di sebelah Irene sambil menyentuh pipi Irene dengan jarinya.

"Kamu nggak mual lagi kan sayang?" Seulgi bertanya dengan nada yang sangat lembut dan Irene hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Kamu mau makan? Aku udah masak tadi buat kamu, habis itu minum susu ya"

"Kenapa nggak bangunin aku tadi?"

"Aku kasihan liat kamu tadi, kayaknya tidurmu tadi nyenyak banget, jadi aku nggak tega buat bangunin kamu"

"Lain kali bangunin aja, nggak apa kok. Itu juga tugas aku kok sebagai istri"

"Hyun, aku jadiin kamu istri itu bukan jadi pembantu di rumah ini. Aku jadiin kamu istri itu supaya aku nantinya ada yang merhatiin dan juga aku mau kamu itu jadi istri dan ibu yang baik untuk anak-anak aku nantinya"

Seulgi lansung memeluk istrinya kemudian mengusap lembut punggung istrinya. Rasanya seperti mimpi bagi dirinya karna dipertemukan dengan orang yang sekarang sudah menjadi istrinya. Seulgi juga berterima kasih karna kejadian itu dia menemukan orang yang tepat untuk dirinya dan dia juga mulai berubah yang dulunya menjadi  berandal di kampus, suka bolos, kadang juga suka merokok atau mabuk-mabukan saat di kampus. Seulgi beruntung banget punya Irene saat ini yang berhasil membuat dirinya berubah.

Seulgi melepaskan pelukannya dan kemudian mendekatkan wajahnya ke depan perut Irene. Sudah dua bulan ini Seulgi sering banget berinteraksi dengan bayi yang ada di perut istrinya.

"Morning anak ayah, kamu baik-baik ya di sana. Ayah mau kuliah dulu dan jangan nakal ya sama bunda selama ayah pergi" ucap Seulgi sambil mencium perut Irene dengan lembut kemudian mengusapnya sambil melihat ke arah Irene.

"Aku pergi kuliah dulu ya, kalau nanti ada apa-apa telpon aku aja"

"Hmm hati-hati kalau gitu dan semoga ujian skripsinya lancar"

"makasih doanya sayang" ucap Seulgi sambil mencium bibir istrinya.

Seulgi sekarang memang sudah memasuki semester akhir dan semenjak kehamilan istrinya yang sudah 6 bulan itu malah membuatnya tidak tega untuk meninggalkan istrinya sendirian di apartemen. Rasanya dia ingin menemani istrinya tapi apalah daya jika saat ini dia tengah disibukkan dengan ujian akhirnya.

Seulgi juga sudah bekerja cuma dia tidak memberi tahu istrinya bahwa dia bekerja paruh waktu saat pulang kuliah dan akan kembali saat malam. Seulgi sebenarnya bisa saja meminta kepada appa nya untuk bekerja di kantor, tapi dia merasa itu akan menyulitkan dirinya untuk memiliki waktu berdua dengan istrinya jadi dia memilih untuk mencari pekerjaan yang sekiranya bisa memenuhi kebutuhan mereka berdua. Seulgi ingin sekali saat istrinya melahirkan nanti, dia akan membayar semua biaya istrinya lahiran dengan uang hasil kerja kerasnya sendiri tanpa campur tangan orang tuanya. Karna  Seulgi juga ingin merasakan bertanggung jawab penuh dengan hasil kerja kerasnya.




TBC

BERANDAL KAMPUS | SEULRENE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang