九 : Daily Life of Yakuza

3.4K 877 295
                                    

Halo-halo, masih inget sama cerita ini? Masih ada di perpustakaan, kah? Maaf lanjutnya lama banget. Walau rasanya cerita ini sepi, tapi, aku harap di chapter ini rame hehe. <3

Aku nulis ini sembari dengerin lagunya Sayuri yang judulnya Mikazuki

Yuta yang tengah asik di depan monitor laptop miliknya sembari tersenyum ceria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta yang tengah asik di depan monitor laptop miliknya sembari tersenyum ceria. Touya yang tengah bermain ponsel itu menoleh padanya dengan tatapan keheranan. "Kau kenapa, Yuta?" tanyanya.

Karena terlalu senang dengan apa yang ia lihat di layar laptop, ia tak mendengar pertanyaan dan tak menyadari pandangan Touya yang tengah keheranan melihat tingkahnya.

Dengan khawatir, ia menghampiri Yuta dan melihat apa yang terpampang di layar. Dia menepuk pundak Yuta sedikit kencang. "Yuta ... kau berinvestasi?"

Badan Yuta tercekat kaget. "Astaga! Bisakah kau menyapaku dengan sedikit lembut? Dan, untuk pertanyaan itu ... ya, aku tengah melakukan investasi."

Touya terkikik geli. "Sejak kapan yakuza membiasakan sikap lemah lembut? Hahaha."

Saat mendengar jawaban dari Yuta, ia fokus melihat layar dan memperhatikan kurva naik-turun yang terpampang di sana. "Hmm ... investasi apa dan di mana?"

"Di Amerika dan Kanada. Investasi properti," ucapnya sembari memundurkan kursinya agar Touya dapat melihat lebih jelas.

Touya mengernyit. "Properti macam apa? Jelaskan lebih rinci. Dan, Yuta, berapa lembar saham yang dirimu beli? Aku yakin kau menghabiskan banyak uang."

Yuta menghela napas kasar, tatapan mata malas ia lemparkan pada Touya yang tengah memunggungi dirinya. Yuta mengingat-ingat ke mana jumlah yen yang tak sedikit itu pergi. "Mmm ... hotel, lapangan golf, sisanya aku lupa. Aku juga lupa berapa lembar saham yang kubeli. Itu 'kan tugasmu untuk mencatat apa yang kulakukan."

"Gosh! Aku tahu jelas itu pekerjaanku. Tapi, setidaknya ringankan bebanku sesekali," keluh Touya yang kini merogoh kacamata di sakunya.

"Iya, aku akan meringankan beban kerjamu sesekali. Tapi, lain kali saja," ucap Yuta, ia berdiri dari kursi dan mendudukkan Touya di kursinya dengan sekali hentakan. "De wa ... o shigoto ganbatte ne, Hosa-san," ujar Yuta sembari menunjukkan wajah tak bersalah dan meninggalkan Touya di ruang kerjanya sendirian.

Sementara itu, Touya menggeleng-gelengkan kepalanya sembari membuang napas pelan. Touya cukup menyadari tempatnya untuk tidak protes. Namun, belakangan ini Yuta gemar sekali terjun di dunia bisnis dan sepertinya Touya lebih terbiasa dengan Yuta yang dahulu—Yuta yang masih belum aktif dan mengerti betul soal bagaimana bisnis mereka berjalan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YUTAKUZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang