15

75 1 0
                                    

Swiss Februari

irene baru saja tiba di bandara di mencari cari seseorang yang akan menjemputnya, bersama sana dan sinB mereka di tugaskan untuk pergi bersama dengan irene.

"ahhh ketua disana,," ucap sinB dengan menunjuk orang yang membawa nama mereka.

" biar kami bantu" ucap salah satu pengawal tersebut. irene tersenyum dengan mengucapkan terimakasih.
"tidak usah, biar kami saja" ucap sana dan sinB

"kami ditugaskan untuk menjemput kalian, nona irene sudah di tunggu oleh tuan taemin, marii saya antar" ucap pengawal yang berdiri di belakang pengawal yang tadi memegang papan nama mereka.
"baikklah"
"kalian,, yakin tidak ikut dengan ku?"
sana dan sinB mengangguk dengan tersenyum.
"kami akan ke hotel yang di siapkan perusahaan saja, ketua pergilah kami akan menghubungi mu nanti setelah kami tiba di hotel nde" ucap sana.
"baiklah. Tapi,,, jika terjadi sesuatu segera hubungi aku mengertii" merek mengangguk mendengar ucapan irene.

"tenang saja nona,, mereka akan di temani mark selama berada disini. mereka akan baik baik saja" irene lega mendengarnya dia mengucapkan terimakasih kepada tuan jaesuk.
"nde???" tanya jaesuk kaget karena ini pertama kalinya seorang atasan mengucap terimakasih kepadanya.

"mari nona" irene pun mengikuti langka jaesuk dan berpisah dengan sana serta sinB

di dalam sebuah mobil bmw berwana hitam taemin menunggu dengan tidak sabar akan kedatangan irene. saat pintu bandara terbuka dan menunjukkan irene bersama dengan jaesuk dia pun segera keluar dari mobil dan menghampiri irene.

"aku menunggumu" irene tersenyum.
"kau bisa menunggu ku di hotel. kenapa harus ikut menjemput?"
"aku akan sangat gelisah jika menunggu disana"

"aku merindukan mu" ucap taemin dan mencium kening irene
"aku tahu itu"

didalam mobil irene melihat tangan nya tidak pernah di lepas oleh taemin barang sebentar pun, hal itu membuatnya tersenyum dan berkata jika dirinya tidak akan menghilang saat didalam mobil, suara itu membuat taemin menoleh dan tersenyum malu.
"apapun itu, dan bagaimana pun itu aku terlalu cemas sayang" irene bersandar di lengan kekar taemin dan berkata jika dia harus mengunakan tangannya saat ini untuk mengetahui kabar rekan kerja nya.

Hotel President Wilson swiss
irene berkata kenapa taemin memilih hotel ini?,
"aku ingin memberikan kenyamanan kepada mu"
"yakkk!!!!, kau pikir dengan menginap disini aku akan nyaman?, astaga kau ini. kau menyewa hotel paling murah pun aku tak apa taemin, ini terlalu membuang uang mu"
"sayang,, itu bukan lah masalah bagiku, kau adalah yang paling berarti bagiku sampai kapan pun itu"
"hentikan taemin"
"ayo,, lagi pula kita sudah sampai"

saat tiba di kamar nya irene terkejut dengan luas kamar vip hotel Hotel President Wilson, dengan pemandangan langsung menghadap laut yang indah dia bergumam apa sebuah rumah dibangun disini.

"tuan dan nona, ini adalah chef Alex yang akan menyediakan sarapan dan dinner untuk kalian berdua secara langsung, serta make akan melayani kalian selama berada disini, serta setiap 6 jam sekali akan ada 2 penjaga yang datang untuk melakukan pergantian jaga diluar kamar kalian. jika butuh sesuatu bisa menghubungi mereka nantinya" irene dan taemin mengangguk.

"ahhh apa aku bisa meminta untuk alex dan make untuk datang satu jam dari makan malam dan sarapan kita? kami hanya ingin memiliki privasi untuk kami berdua"
"tentu saja, kami akan selalu stand bay saat tuan serta nona memanggil kami"
"terimakasih" mereka pun pergi meninggalkan irene dan taemin berdua disana.

"kau menginap disini dari dua hari yang lalu?"
"anii, aku menginap di paris, tadi pagi saat rapat di sini barulah aku memboking hotel ini"

"ahh seperti itu" ucap irene dengan memutar pandangannya untuk berkeliling di hotel itu.

"kau mau minum?"
"boleh"
"cocktail or moctail?" irene mebelalak dan berkata jika ini masih siang.
"siapa tau kau menginginkannya"
"taemin pliss" ucap irene lalu meningalkan taemin.

"kalian sudah tiba?, baguslah. nanti kita bertemu jam 6 di tempat yang kita janjikan, jangan ada sampai berkas yang tersisa, aku akan membaca kontraknya setelah itu aku akan kirim kan pada mu, dan siapkan semuanya nde, mohon kerjasamanya"
"tentu saja ketua" ucap sin b

"ini" taemin memberikan jus kepada irene dan berkata apa dia akan meeting malam ini" irene mengangguk
"aku akan menemanimu"
"ani,, ini urusan pekerjaan. aku akan pergi sendiri kau juga perlu istirahat taemin"

taemin mendekatkan dirinya kepada irene dan berkata jika dirinya sangat merindukan irene
"aku bahkan sangat sulit tidur tanpa kau sekarang"
" kau bohong" ucap irene dengan nafas mengoda nya,
"coba katakan,, bagimana cara agar aku bisa berbohong pada mu" irene tersenyum nakal dan berkata jika lelaki semua sama saja.

saat hendak pergi pinggang irene kembali dia tarik kedalam pelukan taemin.

"kau milikku nona" taemin mulai melumat bibir irene dengan nafsunya.
begitu juga dengan irene yang membalas ciuman taemin, mereka meluapkan kerinduan mereka dengan permainan bibir mereka.

perlahan irene digiring kearah kursi bar yang ada di kamar mereka taemin duduk dengan tangan masih merangkul pinggang irene dan perlahan melepaskan pakaiannya.

pakaian berserakan di kamar itu, pertanda pergulatan antara suami istri terjadi dengan panasnya disana, taemin yang mengunakan piyama tidurnya berdiri di depan jendela yang menghadap langsung dengan pantai.
"hallo"
"aku dengar kau tiba di swiss pagi ini" ucap sebuah suara dari handphone taemin.
"benar"
"lama tidak bertemu taemin,, aku merindukan mu" ucap suara itu lagi.

"hmmm,, oppa" panggil irene sendu dengan masih berada di balik selimut dan terbangun dari tidurnya.
"kau terbangun" irene tersenyum dan mengangguk.

"ahh,, kau bersamanya?, apa ini bulan madu kalian?" tanya suara itu lagi.
"sudahlah akan ku matikan"
"aku menunggumu" ucap nya taemin terdiam dan mematikan panggilan tersebut.

"siapa?"
"urusan pekerjaan" irene mengangguk lalu melakukan peregangan.
"apa itu pakaian kita"
"iyaa,,"
"astaga,,," irene memperhatikan perubahan wajah taemin dan bertanya kembali ada apa dengannya.
"apa ada yang menganggu mu oppa?"
"anii, kau tidak akan mandi?"
benarr, aku harus bersiap" irene segera mengulung dirinya dengan bed cover dan masuk ke kamar mandi.

"bisa minta tolong untuk koper ku?" ucap nya muncul dari dalam toilet

"tentu saja"

Taemin menemani irene untuk meatting namun di ruangan yang berbeda dah sudah hampir 2 jam dia menunggu disana.
"Bagaimana??" Tanya taemin kepada jae seok.
"Sepertinya sudah di akhir rapat, tuan akan makan bersama nona?"
"Sepertinya dia sudah makan, jae seok temani aku makan oke"
"Arra, aku tau kau lapar juga" ucap taemin tersenyum.

"Apa bersama ku begitu berat bagi mu?"  Jae seok menatap taemin dan mengatakan tidak terlalu.
"Tuan mengingatkan ku kepada tuan besar saat pertama kali belajar bisnis, disana kami sama sama belajar dan hingga hari ini aku tidak percaya akan bertemu dengan tuan muda"
"Terimakasih paman"
Jae seok sangat tercengah mendengengar panggilan itu.

"Sudah selesai?" Tanya taemin. Irene mengangguk.
"Mau jalan jalan bersama ku??? Swis malam begitu menyenangkan ku rasa" irene berkata jika dia bersama rekan kerja nya.
"Ajak saja, lagi pula banyak teman akan lebih seru" irene tersenyum dan mengangguk begitu saja.

Di salah satu club yang ada disana begitu memberikan suasana yang sangat mengembirakan sehingga setress begitu saja menghilang.
"Nikmati pesta kalian" ucap taemin kepada rekan rekan kerja nya dan juga rekan irene
"Taemin kau melakukannya lagi"
"Pliss jangan cegah aku kali ini nde,,, bagaimana hasilnya?? Kau mampu merebut hatinya?"
"Tentu saja, itu adalah kelebihan ku. Kau sudah sering kesini?" Tanya irene yang membuat taemin menatap nya.

"Hanya tau dari teman,, why?"
"Aku akan memuji mu karena menemukan temoat seperti ini"

"Anggap saja ini bualn madu kita yg kedua"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang