7

335 6 0
                                    

taemin hendak menemani irene untuk jalan jalan di daerah sekitar villa namun dia tidak ingin jika taemin mengikutinya.
"aku tidak ingin kau menemaniku"
tanpa menjawab pertanyaan irene taemin menarik pergelangan tangan irene dan membawanya keruang bawah tanah yang dimana disana terdapat bunga mawar yang sangat disukai irene penuh seisi ruangan bawah tanah itu.
irene tidak percaya dengan apa yang dia lihat ini. sangat cantik dan manis sangat dia sukai.

"hanya kau,, yaa hanya kau yang ingin aku tunjukkan ini" ucap taemin. irene bertanya bagaimana bisa bunga ini tumbuh di ruangan seperti ini.
"aku melakukan segala jenis usaha agar ini berhasil."
irene menatap taemin.
"untuk apa??"
"hanya untuk menunjukkanya pada mu" ucap taemin.

"irene,, saranghae. aku tidak peduli dengan jawaban mu nanti yang aku ingin,,, di tempat ini, kau mengetahui bagaimana perasaan ku sesungguhnya" irene menatap taemin dengan lekat dia bertanya apa taemin lupa dengan apa yang dia lakukan sebelum sebelum ini.

"kau yang melukainya, kau yang tidak percaya dengan ku dan kau sendiri yang melepasku"

"aku sadar itu kesalahan" ucap taemin.
"melepasmu adalah hal yang paling membuatku menyesal. aku cemburu saat seseorang begitu dekat dengan mu irene, saat itu pikiran ku hanya dipenuhi rasa egois dan emosi"

"lalu?"
"aku minta maaf,, aku sengaja membuat mu cemburu. aku sengaja melakukan itu didepan mu, hanya ingin membuat mu cemburu"
"hanya kata mu, terima lah hasil yang kau lakukan taemin, aku dulu memberikan begitu banyak kepercayaan pada mu. dan kau merusaknya."

irene pergi berlalu begitu saja. perasaan taemin hancur mendengar ucapan irene. dia hendak memperbaiki semuanya namun irene terlalu tebal memasang tembok diantara mereka sehingga taemin sulit menjangkau nya.

"why?? kenapa?? kenapa aku menangis??" tanpa irene duga air matanya mengalir begitu saja. "apa sesakit ini irene?? kenapa??" dia duduk lemas di salah satu kursi di taman disana.

"andai saja kau tidak melakukan itu, andai saja kau tidak membiarkan ku pergi, andai saja kau tidak datang saat itu. semua ini tidak akan terjadi,,, mungkin aku akan selalu berlari kearah mu, oppa" tangis irene pecah dia memegang dadanya yang begitu sesakk.

dari kejauhan terlihat seorang pria memperhatikannya dan menatapnya dengan sedih, dia adalah Bogum kakak irene.

bogum sebenarnya mengetahui apa yabg terjadi diantara taemin dan irene. karena irene dulu selalu menceritakan taemin kepadanya saat pulang atau berangkat kesekolah. dia juga mengetahui seberapa besar perasaan taemin kepada irene dan begitu sebaliknya.

tiba di villa, taemin terkejut melihat kedatangan bogum dia bertanya kapan bogum tiba, dengan senyun yang amat manis bogum menyambut taemin dan mengatakan jika dirinya baru saja tiba.

"kenapa begitu sepi?"
"ayah dan ibu pergi bermain golf, dan irene,,, dia sedang berjalan jalan sekitar sini" bogum mengangguk.

"bergabung lah, aku membuat sepagethi karna aku tiba dengan perut lapar tempat yang pertama aku tuju adalah dapur tentunya"

"aku tidak lapar hyung"
"yakin??? baik lah jika kau tidak mau"
taemin menghela nafas dan merebahkan dirinya di sofa. bogum jelas mengetahui apa yang terjadi namun dia engan untuk bertanya lebih detailnya.

irene tiba dan bogum menyambutnya dengan usilnya.
"jakkk,, anak manjaa dari mana saja hmm??" irene mendengar itu memincingkan matanya dan berkata jika kakaknya memang selalu mencari keributan.
"kau harusnya merindukan ku oppa!!!" kesal irene di kerjai oleh kakaknya.

bogum tertawa dan merentangkan tangannya ke sang adik.
"jika itu jangan di tanya, aku sangatttttt, sangatttt merindukan bawel mu itu" irene dengan manja menyambut pelukan kakakknya.
"kau selalu saja sibukk" bogun tersenyum dan memeluk hangatt irene di pelukannya.

ReallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang