saat persiapan pesta irene masih terlihat bingung untuk mengunakan gaun pestanya terlihat dari tatapannya saat bercermin, taemin menyadari hal itu lalu bertanya kepada irene ada apa.
"aku bingung harus mengunakan yang mana, semua terlihat cantik""kenakan lah yang ini" ucap taemin dengan memilih gaun berwarna hitam untuk irene.
irene mengangguk dan mengatakan akan mencoba nya dulu. taemin menganggukan kepalanya.15 menit di dalam kamar ganti taemin masih menunggunya saat irene keluar mata taemin terpukau dan tidak bisa mengalihkan anugerah tuhan yang paling sempurna di matanya saat ini.
"damm,,, aku tidak bisa mengalihkan tatapanku" ucap taemin dalam hati.
"ada apa?" tanya irene. taemin hanya diam menatap irene. dia kemudian menjawab jika akan mandi dan bersiap dulu.
"sialll, jika aku terlalu lama dengan nya dengan keadaan seperti itu aku tidak bisa menjamin jika irene tidak aku sergap" ucap taemin dengan diri sendiri.
dengan drees diatas pangkal paha sesuai dengan bentuk tubuh irene memperlihatkan bagaimana sexynya irene saat mengenakan gaun pesta tersebut, kulih putih yang bening bersih memancarkan aura cantikk irene begitu kuat.
setelah 30 menit mandi dan mengunakan stylean kemejanya taemin keluar dari kamar mandi sekaligus kamar gantinya.
betapa terperengahnya dia saat melihat irene duduk di depan kaca cermin yang sepertinya selesai dengan make upnya ditambah lagi dia mengekspos pundaknya yang sangat indah, sepertinya dia melepaskan sabrina yang terdapat bagian pundaknya dari gaun pesta tersebut.
semakin terpesona taemin, dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, dia ingin menghindari irene untuk mencegahnya tidak menerkam irene sekarang namun dia jauh lebih tidak ingin jika melewatkan moment dimana dia memandang ciptaan tuhan yang maha esa yang teramat cantik di depan matanya sekarang.
"hallo, ndee omma?" ucap irene menjawab telpon.
"kami akan segera berangkat ke mansion, kau membutuhkan sesuatu yang bisa mom bawakan sayang?"
"aku akan menunggu mom disini, anii aku tidak membutuhkannya. aku hanya ingin mom segera tiba aku sangat merindukan mom"
"kau sudah tidak membutuhkan mom ternyata,, mom juga merindukan mu sangat malah,, love you"
"momm,, love you too""sepertinya dia mulai terbiasa dengan keluarga kim, liatlah dia tidak merengek lagi seperti biasanya" ucap nyonya song pada bogum dan juga tuan song.
"anak itu memang sangat cepat menyesuaikan diri, daddy berharap keluarga kim jauh menyayangi irene lebih dari yang dia dapat di rumah"
"anak mom, dimana pun dan kapan pun akan mom sayangiii"taemin bertanya apa irene menganti bajunya lagi irene menggeleng dan mengatakan jika dirinya hanya melepas renda pundak dari gaun pestanya sehingga memperlihatkan pundak putih mulus milik irene.
"kau akan bersiap?"
"ani, aku sudah siap." irene menatap taemin dengan keraguan dan tidak percaya jika taemin benar hanya menggunakan kemeja saja.tiba tiba irene mengambilkan jas dan tuxedo untuk taemin dan mengenakanya langsung.
irene yang berdiri didepan taemin sontan membuat taemin diam seribu bahasa dan menatap wajah cantik irene sangat dekat saat ini.
"kau harus mengenakan ini, kau adalah tuan rumah tidak sopan hanya menyambut tamu seperti ini" ucap irene setelah mempergunakan jas untuk taemin.taemin diam seribu bahasa dan hanya bisa menatap irene yang berlalu begitu saja keluar dari kamarnya. taemin mematung tidak bisa melakukan apapun, dia berusaha dengan keras menahan dirinya untuk tidak mengejar irene dan menahannya disini.
setelah orang tua irene tiba, dia pun menyambutnya dengan senang hati dan melepaskan kerinduan yang amat dalam kepada ibunya yang terlebih khusus.
"kenapa tidak memberitahukan mom jika kau menginap disini??"
"maafkan aku mom"
"ibu bisa berkujung kesini menemui mu"
"lagi pula sekarang kita sudah bertemu"
"kau terlihat sangat cantik dengan gaun ini, dad liatlah,,, dia memang putri ku"
"cukup cukupp mom, aku juga anak mom bukan." sambar bogum dari arah belakang.
"aku pikir kau tidak akan datang"
"bagaimana bisa aku melewatkan hari yang spesial ini?"
"ohohoo benarkan??" ledek irene.
taemin menghampiri mereka dan menyambutnya dengan hangatt.
"tante dan om mari aku antar menemui ayah"