14

527 6 1
                                    


"makasi bikk makanannya ini luar biasa" ucap taemin saat selesai makan malam bersama irene.
"ini sudah menjadi tugas bibik" bibik pun mengatakan setelah membersihkan ini dia akan segera kembali kerumahnya.
"ahh tuan bibik membuatkan susu hangat untuk nona. bibik akan mengantarkannya terlebih dahulu" taemin mencegah bibik dan mengatakan biar dirinya yang membawakan.

toktoktok
"masuk aja bikk" ucap irene di depan meja riasnya, terlihat jika irene sedang mengunakan skin care malamnya yang selalu rutin dia gunakan.
"ada apa bikk??" saat memalingkan wajah irene terkejut melihat taemin membawa susu di tangannya.

dengan pakaian tidur yang minim serta sedikit transparan irene merapikan pakaianya setelah mengetahui taemin yang masuk kekamarnya.
"kamu,,"
irene mengikat piyama bagian luarnya lalu menyilangkan tangannya untuk menutupi badannya, karena dia merasa jika penampilannya saat ini tidak layak diliat oleh taemin.
"aku mengantar susu dari bibi, bibi sudah pulang setelah membereskan meja makan"
"ahh,, begitu rupanya. kau bisa meletakannya disana" ucap irene dengan menunjuk meja nakas di sebelah tempat tidurnya.
"apa kau bersiap tidur?" irene mengangguk  taemin bertanya kenapa irene terlihat tidak nyaman.
"anii," taemin perlahan mendekati irene. taemin mengusap wajah irene lembut dan menyelipkan rambut yang menutupi wajahnya.
"kau sangat terlihat tegang, sayang" bisik taemin yang perlahan tangannya turun melepaskan ikatan piyama irene tadi.

tanpa disadari irene memejamkan mata merasakan nafas taemin dilehernya.
"taemin,,"
"hmm, apa sayang?" irene menatap taemin lalu mengalungkan tangannya di leher taemin.
"ini sudah malam" ucap irene pelan.
"lalu?"
"aku ingin tidur" taemin mengangguk lalu tanpa di duga dia menyerang leher irene dan memberikan tanda merah disana yang sukses membuat irene geli keenakan.
"ahh, taeminnnnnnhhh" desah pertama irene.
"tapi aku masih belum ingin tidur" smrik taemin lalu dia menangalkan piyama bagian luar irene meninggalkan piyama dalam yang minim serta sedikit transparan.
"satu lagi,, jangan pernah menunjukkan pakaian ini kepada siapapun, arra?"
"why? tidak ada yang salah dengan pakaian tidur ku ini?"
"kau akan membangunkan singa yang sedang tidur nantinya"
"apaaa???" taemin lalu mencium bibi irene dan membuatnya terkejut taemin meraba tubuh bagian atas irene semakin membuat irene mendesah tertahankan.
"ini yang aku sebut membangunkan singa yang sedang tidur" smrik taemin.
"apaaaaa?" irene kaget lalu mendorong taemin agar menjauh dari tubuhnya dan merapikan pakaiannya.
"yakkkk!!! setidaknya aku tau kapan mengunakan pakaian ini dan tidaknya. terserah jika mereka terangsang melihat ku ataupun tidak" ucap irene lalu dia kembali duduk dimeja riasnya. irene melihat tanda merah di lehernya dan kemudia mengatakan jika ini akan sulit di hilangkan.
"besok wekend sayang" ucap taemin kembali mencium leher jenjang irene.
"taemin hentikan,, geli tau" taemin tertawa dan mengatakan jika itu pasti nikmat.
"yakkk"
"kita sudah setengah jalan" bisik taemin.
"yakk!!" irene mendelik dan bangun dari duduknya lagi. tanpa diduga taemin mengendong irene ala bridal style namun taemin membawanya keluar kamar.
"taemin kita mau kemana???, lepaskan taemin"
"kenapa kau ringan seperti ini hm?? ini memudahkanku mengangkatmu" ucap taemin.
"kauuu,," taemin menurunkan irene di ranjang kamar utama yang dia tempati seminggu ini.
"kenapa kita kemari??"
"tentunya karena kita akan tidur bersama"
"apaa???"
"kamu melupakannya? jika tidur bersama kita akan disini"
"taemin ini tidak lucu" irene bangkit dari tidurnya lalu hendak kembali kekamarnya.
taemin meraih tangan irene dan mengatakan jika dirinya tidak bercanda.
"aku mohon,, temani aku malam ini"
"kamar seluas ini sepi tanpa mu" irene menatap tangan taemin yang meraih tangannya.
"taemin,," irene melepaskan tangannya lalu perlahan kembali melepaskan piyama bagian luarnya lalu dia mendekati taemin dengan pelan pelan.
"aku akan bersama dengan mu, malam ini" bisiknya didalam pelukan taemin. taemin tidak bisa menahan gejolaknya lagi tanpa pikir panjang dia menyerang bibir mungil irene dan melumatnya dalam.

taemin perlahan mengiring irene ketempat tidur dan membaringkan disana.
"tanpa pelindung apapun," ucap taemin saat meraba dada irene. wajah irene merah padam dia menganggukkan kepalanya.
"gomawo" ucap taemin lalu kembali melanjutkan aksinya.

skipp bagian ena enanya yaa, gua bingung buat kata katanya wkwkkwkwkw panas dingin ni badan. :) :) :)

pagi harinya irene terbangun karena sinar cahaya yang menyilaukan pandangannya. saat dirinya hendak meninggalkan tempat tidur taemin menahan pingang irene dan membawanya kepelukannya lagi.
"taemin ini sangat silau, aku tidak nyaman" ucap irene. kemudia taemin mengambil remot dan secara otomatis tirai tebal menutupi jendela itu.
"kau membuatnya otomatis woww" ucap irene kagum.
"yaa, agar tidak ada alasan mu untuk pergi lagi"
"tapi ini sudah pagi, bibik akan datang sebentar lagi"
"biarkan saja, bibik pasti paham" taemin kembali tertidur di pelukan irene yang dimana irene sudah mengunakan pakaian tidurnya kembali.
"aku tidak berpikir jika kau semanja ini" irene mengelus rambut taemin penuh perhatian.

taemin dan irene kembali bekerja seperti biasanya. irene bertemu beberapa klinenya bersama sekertaris yoon bahkan beberapa pertemuan membuat dia harus pergi keluar kota ataupun keluar negeri.

taemin pun sama demikian, karena hal itu lah mereka jarang bertemu taemin sering datang ke komperesi pers dan rapat dengan petinggi saham mereka.

"sayang,," ucap taemin saat irene datang.
"iyaa,,"
"apa kamu akan pergi?"
"iyaa, aku pergi dua hari, besok ada rapat diswiss dan dua hari lagi aku harus datang ke pameran sebagai perwakilan perusahaan."
"pameran properti itu?"
"kamu tau?"
"iya aku juga akan datang kesana"
"berarti kita bertemu"
"aku ingin mengajak ku sebagai istriku"
"sayang,," irene menatap taemin.
"ini tugas kantor ya,," taemin terlihat murung.
"baiklah kita bertemu di swiss nanti" ucap irene tersenyum pada taemin.
"gomawo, sudah sangat lama kita tidak pergi berdua"
"kau terlalu sibuk, dan jadwal kita tidak pernah sama" ucap irene memeluk taemin.
"makan siang bersama pun sudah sangat syukur bagi ku" ucap taemin.
"malam ini tidur di bawah ya"
"taemin besok aku ada penerbangan pagi"
"aku akan mengantar mu"
"kau akan terlambat datang kemetting dengan hyundai"
"tapii, baiklah baik aku akan menurut padamu" taemin mengecup kening irene dan keluar dari kamar irene.

taemin membuat juss untuk dirinya sebelum tidur. sambil mengecek persiapan dokumen untuk besok dia pun membaca di dekat jendela balkon yang sangat nyaman untuk bersantai seperti biasa dia lakukan.
"hallo, ada apa sekertaris park?"
"maaf tuan, sepertinya pihak hyundai tidak bisa meeting besok karena ada peluncuran produk mereka jadi mereka mereskejul jadwalnya"
"ahh baiklah, nanti berikan aku kabar mengenai pergantian hari yang di sepakati"
"baik tuan" taemin memutus pangilannya dengan sekertaris park. kemudian taemin sepertinya menghubungi kliennya yang dari luar korea terbukti jika taemin berbicara dengan bahas inggris.

irene melihat jika taemin begitu sibuk dia pun tidak ingin menganggunya lalu kemudian irene masuk kedalam kamar utama dan tidur disana tanpa memberitahukan taemin.
"astaga sudah pukul 10 saja" ucap taemin dia kemudia mematikan laptopnya dan membersihkan bekas jus dan cemilannya tadi lalu bersiap untuk tidur.

taemin terkejut saat irene tertidur dikamar utama. dia bahkan tidak tau kapan irene masuk kesana. dia tersenyum senang melihatnya. lalu taemin pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.
"dia sudah tidur sangat pulas, bagaimana bisa perasaanku sangat besar pada mu? aku mencintaimu" ucap taemin berbisik. lalu dia mematikan lampu kamar mereka dan hanya menyisakan lampu kamar tidur saja.

"sayang" bisik irene. dia mendekat kearah taemin dan tertidur didada bidaknya.
"kau terbangun"
"ani,, aku menunggu mu hanya saja aku terlelap saat menunggumu" taemin memeluk irene hangat.
"jangan sampai lelah, jaga kesehatan mu ara" ucap irene dan dia kemudian terlelap dipelukan taemin.

ReallyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang