"aku lapar mau makan sesuatu???"
tanya taemin kepada irene.
"ahh, aku baru saja makam di cafe itu"
"berarti tidak bisa"
"aku akan menemanimu" taemin terlihat senang dengan ucapan irene.
"apa kau terbiasa liburan sendiri?"
"hmm, aku suka jalan-jalan"
"yakk!!!! pantas saja kau tidak terlihat takut berjalan sendiri seperti ini"
"anii,, untuk apa??"
"astaga honeymoon apa ini" bisik taemin.
"why?, kau mengatakan sesuatu?" taemin mengeleng."mau berbelanja setelah ini? sepertinya kita membutuhkan beberapa makanan untuk beberapa hari ke depan"
"baiklah"irene memandang taemin yang sedang makan didepannya entah kenapa dia merasa bersalah dengan segala tindakan aturan dan persyarakatan yang dia berikan dalam pernikahan ini, taemin terlalu baik untuk menuruti semua keinginannya dia bahkan selalu mengingatkan batasan itu.
"taemin,, oppa" ucap irene pelan. taemin yang mendengar itu terkejut dan menatap irene dengan tatapan ada apa ini.
cup,,, irene mengecup bibir taemin pelan dia mengucapkan terimakasih karena selalu menghawatirkannya dengan penuh senyuman manis.taemin membeku melihat senyum itu.
"aishh,,, yang benar saja"
"why?"
"anii,,"
"serius?? tapi kenapa kau berkata seperti itu???"
"anii,, aku hanya berusaha mengendalikan diriku"
"mow,,??" irene tak mengerti apa maksud taemin.mereka tiba di villa setelah berbelanja, mereka merapikan semua belanjaan mereka, taemin menunjukkan sebuah anggur kepada irene.
"kita bisa meminumnya nanti" taemin mengangguk.
"taemin,, apa maksudmu tadi? aku memikirkannya sepanjang perjalanan tapi tidak menemukan jawaban apapun" tanya irene begitu polosnya.taemin menatapnya dengan senyum heran dan berkata untuk apa irene memikirkan hal itu.
sembari menutup kulkas irene mengatakan jika hal itu mengiang" di kepalanya.
taemin memeluk irene dari belakang dan berbisik jika dirinya tidak mau tiba-tiba menerkam irene seperti ini.
"mow??" irene terkejut mendengarnya.
tak memperdulikan ucapan irene taemin malah menciumi leher jenjang irene yang terlihat begitu jelas karena tadi dia mengikat rambutnya keatas sebelum tiba di villa.
"ahh,," irene merasa geli akan tindakan taemin.
"jika seperti ini aku tidak tau apa kelanjutannya" bisik taemin lalu kembali bermain di leher irene.
"taahh eeeehhnminn" irene semakin mendesah saat tangan taemin mengusap ngusap perut datar irene dan menyelinap masuk kebagian dadanya."nde??"
"ku mohon!" irene segera melepaskan tangan taemin.
"aku akan membersihkan diri" irene segera masuk ke kamar tidurnya. taemin mengacak rambutnya prustasi."mian," ucap taemin tiba tiba saat mendatangi irene yang duduk di sofa luar villa mereka untuk menikmati pemandangan langit. irene menatap taemin dan berkata jika taemin sebaiknya melupakan hal itu.
"jangan merasa terbebani"
"tapi,,"
"mian, aku hanya sedang tidak ingin" taemin menganguk kemudian dia memeluk irene hangat.
"jika itu menyakiti mu maafkan aku"
"oppa"hari terakhir liburan mereka taemin masih tertidur di balik selimut hangat tanpa mengunakan sehelai benang pun di badannya dengan tangan masih melingkar di pingang irene sedangkan irene sudah bangun dari tidurnya dengan mengunakan piyama tidur tipis dia menatap hangat taemin yang tertidur pulas.
"aku tidak tau apa ini, aku masih belum memahaminya. yang aku tau ini memang kewajibanku sebagai seorang istri" bisik irene lalu dia masuk kedalam kamar mandi. saat pintu kamar mandi tertutup taemin membuka matanya dan menatap kosong di depannya.saat tiba di seoul taemin dan irene langsung tinggal di rumah baru mereka disana orang tua taemin sudah menunggu dan mengatakan bagaimana rindunya mereka.
"semoga honeymoon kalian menghasilkan sesuatu ndee" ucap nyonya kim senang.
"ayah sudah menyelesaikan semuanya selebihnya kalian bisa ataur nanti saat sudah terbiasa tinggal disini nde"
"baiklah ayah"
mereka pun makan malam bersama dan bercerita berbagai hal setelah tidak berjumpa satu pekan ini."kami pulang nde, jaga kesehatan kalian baik-baik disini nde jika terjadi sesuatu segera hubungi kami" irene mengangguk dengan pesan nyonya kim.
"sampai nanti""taemin,,"
"hmm"
"kau ingin berberes sekarang?" taemin menatap irene
"perlu aku bantu?" masih dengan menatap irene taemin tidak menjawab perkataan irene sama sekali.
"maksudku jika memang itu perlu aku akan membantumu membenah diri baru aku menyelesaikan milikku" perlahan taemin mendekati irene dan menatapnya intens."jika kau tidur dengan ku, barulah kau bisa membantu ku berbenah diri"
"maksudmu??"
"sekamar dengan ku" bisik taemin.
irene menatap taemin dengan tatapan terkejutnya.
"tolong,, kita sudah membahas hal ini bukan?" ucap irene
"lalu?"
"tidak akan ada yang berubah taemin. hanya satu, hanya itu permintaanku" irene lalu pergi meninggalkan taemin."karna kau belum bisa menerima ku bukan?" tiba tiba taemin berkata seperti itu membuat irene menghentikan jalannya.