covid

10.9K 2.6K 1.6K
                                    

yedam mengabsen manusia-manusia yang ada di dalam kamar hyunsuk. "junkyu ada...doyoung ada...SEUNGHUN MANA? BYOUNGGON MANA?"

"nggak tau, udah lama gak liat seunghun." jawab doyoung yang dari tadi sibuk menghias rambut junkyu.

btw selama libur sekolah junkyu manjangin rambut. pokoknya udah kayak anak teknik mesin deh penampilan junkyu sekarang.

"ih doyoung jangan pake karet ijo, aku gak sukaaa."

yedam merengut kesel ngeliat temen-temennya sibuk sama kegiatan sendiri.

"kalian gimana sih? kita kan udah janjian jauh-jauh hari mau nobar cocomelon di rumah hyunsuk." mata yedam udah berair. bukan karena air mata sih, tadi kebetulan gak sengaja kecipratan jus mangga punya junkyu.

"HELLO GUYS, I IS HERE!" tiba-tiba pintu kamar hyunsuk kebuka, ada byounggon berdiri cengengesan di sana. "sori ya aku telat. aku tadi nyasar soalnya udah lama gak ke rumah hyunsuk hehehe."

semuanya langsung masang ekspresi datar.

"rumah kita kan sebelahan." kata hyunsuk pelan, gak mau terlalu emosi karena ini masih pagi.

muka oon byounggon makin keliatan oon. "hah iya ya? ANYWAYS pokoknya tadi aku ke rumah seunghun dulu."

yedam nggak merengut lagi. "terus terus? seunghun mana?"

"tadi aku panggil-panggil yang keluar mamanya. kata mamanya seunghun sakit."

"IH DOYOUNG INI KUNCIRANNYA GAK RATA KANAN KIRI!" terdengar teriakan protes dari junkyu di pojok kamar.

"seunghun sakit apa? udah lama?"

gon garuk-garuk kepala. "aku gak nanya sih."

"jangan-jangan..." kata doyoung sok misterius. "seunghun kena covid?"

"siapa peduli. ayo cepet nonton cocomelon." byounggon merangsek maju sampai ke depan tv. "abis cocomelon kita nonton sofia the first yaaa."

bocah-bocah ini pun larut dalam keseruan nonton bareng cocomelon dan melupakan seunghun sepenuhnya.

mereka gak sadar dari tadi ada sosok yang menguping di balik pintu.

•••

setengah jam kemudian di tukang sayur, banyak ibu-ibu yang sudah berkumpul.

termasuk mama seunghun yang baru banget dateng.

ibu hyunsuk dengan ramah langsung menyapa. "eh ibu seunghun, mau beli sayur juga bu?"

mama seunghun tersenyum. "oh nggak nih, mau beli motor HAHAHA ya iya lah bu beli sayur."

ibu hyunsuk teringat dengan percakapan teman-teman anaknya di dalam kamar tadi. "seunghun mana bu? udah lama gak keliatan?"

"seunghun lagi sakit. eh bang, kemaren kan saya nitip pucuk ubi kok gak ada nih?"

abang sayur sibuk membongkar isi gerobaknya.

"waduh sakit apa bu? udah dibawa ke rumah sakit belom?" ibu doyoung yang dari tadi cuma nyimak akhirnya ikut ngobrol.

tapi ibu seunghun keliatan jelas mengalihkan pembicaraan. beberapa ibu-ibu yang ada di situ pandang-pandangan dan bertukar kode dalam bahasa sansekerta kuno.

gak deng.

seperginya ibu seunghun dari tukang sayur, gosip pun meledak.

"pasti covid itu si seunghun."

"iya kayaknya itu."

"ayo kita lapor ke pak rt. mereka sekeluarga harus diusir dari kampung ini."

•••

sore harinya halaman rumah seunghun sudah dipenuhi warga. ada yang bawa obor, cangkul, sapu, garpu taman bahkan garpu makan.

yang bawa garpu makan si byounggon karena kebetulan tadi dia lagi makan waktu terdengar ribut-ribut di jalanan depan.

dipimpin oleh pak rt, warga-warga pun berteriak memanggil penghuni rumah untuk keluar.

"aduh ada apa ini bapak-bapak ibu-ibu?" akhirnya ibu seunghun keluar. mukanya panik.

"ibu sekeluarga harus keluar dari kampung ini. bisa-bisanya nyembunyiin pasien covid. kalau anak-anak kami tertular bagaimana?!"

dengan raut bingung ibu seunghun bertanya, "hah? pasien covid? siapa yang sakit covid?"

"anak ibu lah. si seunghun kena covid kan? makanya udah lama gak muncul?"

sedetik kemudian yang dibicarakan muncul. seunghun dengan penampilannya yang mengerikan.

sekujur badannya merah dan bentol-bentol. warga ketakutan dan mundur beberapa langkah.

"aku nggak sakit covid kok." seunghun protes gak terima. "aku tuh sakit gara-gara diserang semut waktu ngambil jambu."

semuanya hening.

"jambu siapa? rumah kamu kan gak ada pohon jambu." gon nyeletuk.

seunghun senyum malu-malu. "hehe pohon jambunya pak rt."

"OALAH ANAK KURANG AJAR PANTESAN JAMBU DI POHON KOK HABIS MULU TERNYATA KAMU YA."

"PERHATIAN PERHATIAN GAWAAAAAT!" dari jauh terdengar suara doyoung. anaknya lari-lari panik.

"gawat semuanya gawaaaat! yedam kena covid! tadi siang yedam ke rumah sakit terus hidungnya dicolok terus ternyata positif!"

"waduh," kata byounggon yang berdiri di tengah-tengah kerumunan. "tadi pagi aku minum pake sedotan yedam."

"AAAAAAKKKKKKKK!" warga pun ketakutan dan lari terbirit-birit menjauh dari byounggon.

seminggu kemudian, seluruh warga di rt tersebut dinyatakan positif covid. kecuali keluarganya seunghun.

pesan moralnya adalah jangan suka bergosip di tukang sayur.

sekian.

💎 Tadika Treasure 💎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang