Chapter 10 - The Fact They Don't Know

441 93 15
                                    


Sebelumnya min mau mengucapkan terima kasih banyak atas 1K readernya walau votenya ghostie hikssrot. Terima kasih yang sudah setia membaca cerita yang masih belum terang konfliknya ini, Min usahain ceritanya akan lebih bagus seiring berjalannya waktu !



Merupakan sebuah hal biasa, bila setiap kerajaan memiliki rahasia serta kekuatan masing masing. Walau mereka hidup di jaman yang sudah cukup modern, namun sihir tidak luput dari warisan turun temurun oleh buyut. 

Jimin, seorang ratu dari kerajaan mapuche, angung dan menawan cukup terkenal sejak dirinya berusia 20 tahun. Menjadi penari merupakan kegemarannya, debut dengan nama Byeolcha yang berarti seorang darah kerajaan yang lihai serta gemulai.

Cukup familiar bagi Jimin tempat ini. Mulai dari sejarah, masa kelam, dan seluk beluk pemimpinnya ia ketahui. Seorang Min Yoongi dari berend, menyimpan rahasia besar dalam keahlian sihirnya.

Memiliki ibunda seorang bidadari atau sebut saja dewi terakhir merupakan keanugrahan tersendiri untuk dirinya. Siapa sangka bila buku yang ia simpan sangat berbahaya bagi siapa saja yang tidak mengerti akan seluk beluk isinya.

Tentu saja dekatya rekan kerja seorang Jeonha Min merupakan 'cover' saja. Jadilah rekan kerjamu dahulu kemudian hancurkan dia. Namun Min Yoongi tidak bodoh, sudah lebih dari 100 orang suruhan musuhnya untuk mengambil benda keramat tersebut termasuk suruhan Mantan raja kerajaan Mapuche yang sekarang di pimpin oleh Jimin.

Bila kau pikir Jimin selama ini memiliki niat yang 100% baik maka kau salah. Ia masih menginginkan buku itu untuk dirinya sendiri. Sebuah kekuatan yang akan membahayakan penggunanya, hanya pemilik asli buku tersebut yang bisa menggunakan buku tersebut.

Perihal fakta dari buku tersebut memang tidak dekutahui oleh siapapun, publik seolah tuli dan dibutakan keserakahan.




***



Kembali kepada suatu hari, dimana Jimin yang bertugas menjadi Byeol kembali dari ruang gantinya, pergi mencari keberadaan kamar kecil di tengah kerajaan berend yang cukup besar. Seluk beluk istana tersusun rapi namun seperti labirin. 

Kakinya dengan percaya diri masuk kedalam lorong hall ballroom yang cukup megah, menyusuri belokan belokan hingga yang ia dapati, pintu besar berwarna hitam dengan corak berlian dengan seorang wanita bertubuh indah serta kekuragan bahan. 

Sungguh mencolok, sutranya berwarna biru aqua kontras dengan cahaya lorong yang cukup gelap. Kemudian ia keluar dengan seorang pria berbadan besar yang ia yakini merupakan kekasih sang wanita. Terdengar dari percakapan mereka sedang mencari sesuatu disekitar istana ini. Namun peduli apa Jimin? ia hanya seorang penari disini, akan berbahaya bila ia diketahui merupakan putra kerajaan mapuche.



***



Pukul 2 sore, Jimin terbangun dengan kepala yang cukup terasa ngilu. Bobot badannya seolah ditambahi beban, ia melirik kearah atas tubuhnya, menampilkan  Sang Raja yang sedang menatapnya.

Jantungnya terkejut, Jimin mendorong tubuh besar diatasnya.

"YA!" Yoongi berteriak, punggungnya terasa cukup ngilu, tenaga tubuh kecil Jimin tidak main main.

Jimin menutup mulutnya, terkejut akan apa yang dilakukannya, Ia mengulurkan tangannya untuk menggapai Yoongi

"m-maaf aku terkejut"

Tangan lentiknya digapai Yoongi, Tubuhnya yang berat dipaksa berdiri oleh tarikan Jimin namun liciknya tubuh kecil Jimin malah terjatuh diatasnya meniban Yoongi.

Bibir keduanya bertemu, bola matanya melebar mendorong dada sang Jeonha dengan kuat, namun cekalan pinggangnya lebih mendominasi kegiatan. Ciuman terlepas, Jimin segera bangkit dan menampar Yoongi

"Ya kau tidak tahu malu!" Suaranya meninggi, matanya yang sayu serta pipi yang merah membuat dirinya terkesan seksi. Namun tidak aan ada adegan yang iya iya hari ini, Min kasian Jimin.

"Malu? Kau masih punya malu setelah bersetubuh denganku?" Sudut bibir Yoongi ditarik keatas

"J-jaga bicaramu, kau yang memaksa!"

"kkk, terserahlah"

JImin segera bangkit untuk pergi, langkahnya terhenti setelah merasakan nyeri di lipatan bokongnya, ia meringis memegangi ujung sofa saksi bisu percintaan mereka.

"ahsss"

Yoongi segera membantu Jimin kembali duduk, merapikan baju Jimin.

"Kau baik?"

"TIDAK! Tidak bisa melihat apa? Untuk apa matamu itu hah?  Ini semua salahmu! Agh sekarang aku tidak bisa kembali!" Jimin memijat kepalanya,

" 'cepatlah bila ingin' siapa yang berkata seperti itu di chapter sebelumnya wangbi?"

JImin terkejut, memang ia yang meminta agar cepat meyelesaikan urusan mereka dan tentu dengan maksud lain.

"Kau masih berani bicara setelah menyakitiku?! Ya rasakan ini"

Lemparan bantal serta geplakan Jimin di wajah serta tubuh Yoongi sungguh menyakitkan, tenaga JImin memang kuat walau bila sudah dikukung ia kalah

"ya, ya ,ya maaf maaf, aku akan membawamu kembali awh berhenti"

"Cepatlah aku tidak punya banyak waktu!"

"kkk, baik Yang Mulia"


***


Sesampainya di kamar Jimin, sang Jeonha menutup pintunya. Cukup lama ia menawari bantuan untuk Jimin membersihkan diri namun ditolak dengan keras oleh si manis. Dengan langkah teratih, si manis berjalan  menuju kamar mandinya, megisinya dengan air hangat serta busa. Dihempaskannya tubuhnya kedalam air, membersihkan sisah yang terasa lengket di tubuhnya, menggosok beberapa ruam merah sambil bergumam

"Oh Ibu, Oh Tuhan. Maafkan anak bodohmu ini"

doakan saja semoga Jimin tidak ketagihan :D





799 words cukup lah ya kan ?? kek nomor kamar hotel Yoonmin HEHEHEHEHEH :D

TBC

Tercium bau konflik gak si ? :V Selamat hari kasih sayang. Jadi Min ga up konflik wkwkwk, 

The Blood Of 'Cleopatra' (YM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang