Chapter 5 - 5 Menit Cukup ?

542 113 25
                                    


Mungkin bisa dikatakan, sang bulan sangat senang ketika bersinar hari ini. Melihat dua insan berjalan mengitari taman, menghampiri sang pohon besar nan cantik.

"Apa tidak dingin ?" Sang Jeonha membuka percakapan di antara ributnya udara dingin malam. Sungguh, suasana kerajaan Jimin terlalu tentram untuk ditempati. Nyaman.

"Jubahku sudah tebal, Jeonha. Terima kasih"

Hmm, Jimin tentu masih dengan baju tidurnya yang dilapisi jubah tebal yang menutup piyamanya apa adanya. Namun bodohnya tetap ia gunakan didepan Yoongi. Binal dari DNA.

"Tapi kau tidak mengganti pakaianmu tadi"

"Ya gara gara kau Jeonha"

"Kkk, maaf. Akan terlalu lama apabila kau mengganti pakaianmu dulu. Tidak perlu sungkan."

"Untuk apa sungkan ? Ini kerajaanku"

"Kkk, terserahlah..."







***







Sang submissive duduk diatas ayunan yang ia gerakan pelan. Sedangkan sang Jeonha hanya menatap Pohon besar itu dan lawan bicaranya bergantian.

"Berapa usia pohonnya, wangbi ?"

"umm, 2000an? setahuku pohon ini tidak pernah mati. Ia yang membuat kerajaan ini terus berdiri kokoh"

"Bahkan bila wangbinya saat ini kubawa pergi?"

Jimin hanya bisa memproseskata kata sang Jeonha dengan lambat, menyrengitkan alisnya sangking bingungnya.

"Jaga ucapanmu"

"Kkk, Taman ini indah sekali. Apa kau yang merawatnya ?"

"Tentu, siapa lagi ?"

"Cantik. Sepertimu"

Semburat merah menghiasi wajahnya, Pujian ini memang sangat sering dilontarkan siapa saja. Namun kenapa kali ini berbeda? Tidak ia tidak boleh jatuh, ia tidak akan menikah. Ya kan reader ???

"T-terima kasih, Jeonha"

Jujur saja, tatapan Jimin pada rembulan kini dengan banyak pertanyaan. Entah apa yang ada dibenaknya yang membuat dirinya sedikit bergejolak hingga merasakan kupu kupu berterbangan di dalam dadanya.

Terlalu lama menatap langit sambil mengayunkan alas duduknya, Jubahnya sedikit terbuka. Menampilkan putihnya pundak sang empu kerajaan ini, serta tulang selangka yang tercetak jelas dan menggairahkan. Tentu pemandangan ini tidak Yoongi sia siakan, namun udara dingin hari ini tidak mau mengalah sama sekali.

Tangan besar beruratnya dituntun untuk menaikan jubah yang dikenakan sang wangbi. Menatap dan merapikannya dengan telaten. Sungguh, baru kali ini Yoongi raja yang dingin tanpa belas kasihan melakukan hal semanis ini. Bila didepannya ini bukan yang special, maka telanjangpun Yoongi tidak perduli.

Sedikit meneguk salivanya, Yoongi segera menyelesaikan kegiatannya.

"Gunakan bajumu dengan benar, ini dingin. Aku tidak ingin kau sakit, wangbi"

"a-ah m-maaf Jeonha, saya tidak tahu" Malu lagi Jimin ...

"Hari semakin larut, maukah kau berdansa denganku disini ? Setelahnya kita kembali ke tempat masing masing"

"Huh? A-ah, dengan senang hati" *enggak senang hati, hatinya aja lagi marathon. Deg2aan mo lepas.

Silahkan bayangkan saja reader-nim. Tarian gemulai ala yoongi dan pasangan seksinya, sedikit putaran disela sela gerakan, serta rapatnya jarak antara tubuh mereka.

Tangan berurat itu posesif memegangi pinggang ramping itu, sungguh ukuran yang pas untuk direngkuhnya. Mata mereka saling menatap, sedikit Jimin buang pandangannya karna wajah memerah.

Oh, jangan lupakan tarian mereka yang menuju klimaks ternyata diiringi pelukan dari belakang, membuat Yoongi merasakan bokong besar itu menggesek adiknya tersayang, masa depan kerajaannya.  Jimin yang tersadar hanya menyeringai ketika melihat wajah sang Jeonha sedikit tegang. Gerakan pinggulnya semakin Jimin rapatkan, ke kiri, ke kanan dan menekan.

Dan tarian mereka diahiri dengan dahi yang dirapatkan satu sama lain, tak lupa, telapak besar itu masih merengkuh pinggang sang submissive, merapatkan tubuh mereka dengan alasan 'agar hangat' oke lah ... author ngalah.

"Tarianmu indah. Kau sangat fasih ternyata?"

"Tentu, kau lupa catatan yang menjelekan masa kecilku karena apa, Jeonha?? Kkkk"

"Terus menarilah, hanya bersamaku" Bisikan dengan suara berat itu membuat Jimin sedikit gila. Tidak, 90% lagi sakit jiwa.

"kita harus kembali bukan ?"

"Ya, tentu wangbi"

"Boleh aku lancang ?"

Yoongi terlihat sedikit kebingungan, seringai licik tumbuh diwajah Jimin. Segera dengan bodohnya, ia merapatkan tubuhnya, mengalungkan diri di leher sang dominan, dan mengecup merelakan ciuman pertamanya.

Rencananya ia akan segera lari, namun tangan besar di pinggangnya masih bertengger kuat, seperti elang mencengkram dahannya.

Jimin, paboya ?!

"Kau tidak bisa kemana mana"

Dan malam itu, diakhiri dengan ciuman dengan cinta tanpa nafsu, sedikit agresif karna manisnya bibir sang lawan. kira kira ... 5 menit cukup lah ya... HEHEHEHEH











TuBerCuloSis eh salah
TBC

*Sekian 600 wordsnya yang cukup manis lah ya... hiks.

Lanjut gak ? Apa sampai di sini saja miskah ?? HAHAHA pasti kulanjutin sih :D karna gabut aku menulis ... dan gabutku mendominasi hidup.

The Blood Of 'Cleopatra' (YM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang