Percayakah kamu bila yang mati akan kembali ?
Jujur saja, memang terkadang sebaik apapun manusia tentu tetap memiliki sifat buruk. Entah seluk beluk, entah blak blakan atau apapun bentuknya.
Bila kau mengira Jimin tulus? tentu tidak, ia tidak akan menindak sesuatu tanpa mengambil keuntungan.
Hanyalah sebuah buku yang tidak pantas disebut 'hanya'. Buku yang dapat membawa mala petaka bagi siapa saja yang tidak pantas menyentuhnya. Sebuah buku yang menyimpan sihir terlarang tak tergantikan. Sihir yang hanya bisa digunakan sekali selamanya.
***
Tepat di hari ke 3 pesta ulang tahun sang raja kerajaan berend berakhir dengan meriah. Jimin sengaja tidak menampakan dirinya terlalu mencolok untuk melihat situasi sekitarnya. Onyx abu abunya dengan tajam mengitari seluruh ruangan, memerhatikan sang raja yang sibuk bersama dengan 'pasangan perjodohannya' ; Kim Jennie.
Sungguh sejujurnya ia tidak perduli siapa yang akan dinikahi sang raja atau siapapun yang tidur dengannya. Mengambil kesempatan dalam kesempitan merupakan jalan pikiran liciknya untuk mencuri sebuah buku keramat berisi mantra sihir terkuat di dunia.
Tak pernah dijelaskan memang mengapa Jimin dengan relanya membalas dendamnya serta menyerahkan 'keperawanannya' dengan cuma cuma bukan ? Seolah jalan cerita memanipulasi agar tak mengungkap siapa yang salah dan siapa yang benar lebih cepat.
Sekali lagi, matanya bertemu dengan manik coklat terang milik Kim Jennie, seolah menantang perkelahian diantaranya. Mereka sama sama tahu apa yang menjadi tujuan mereka selain menghadiri acara sialan ini. Sungguh tidak berguna, lebih baik Jimin memikirkan cara untuk mengembalikan hal yang berharga bukan ?
Pandangan mereka terlepas setelah cukup lama, dengan wajah angkuhnya ia mengepakkan kipasnya serta berjalan seolah meninggalkan tempat untuk kembali ke kamarnya. Sang lawan tatap menyinggung senyuman tipisnya dan kembali berbincang bersama sang Jeonha.
*
Tidak ada yang mengetahui, derap langkah kaki si manis merupakan sangkakala penanda perang antar kerajaannya dengan berend. Ia tidak perduli bila di katakan seorang penghianat. Bahkan harus mati ditangan Yoongi, yang terpenting adalah tujuan utamanya. Sifat egoisnya terus menyelimuti dirinya, dengan percaya diri ia membuka pelan pintu perpustakaan yang ia 'kunjungi' kemarin.
Ia mengitari tempat besar tersebut mencari sebuah kotak kaca yang cukup transparan dengan pencahayaan, membuat kotak tersebut seolah tidak terlihat dari keberadaannya. Kaki kecilnya berjinjit menyeret kotak kecil tersebut. Tak ia sangka bahwa yang ditatapnya tinggalah angin semata.
Kotak berisi buku keramat tersebut hilang dengan gembok yang dirusak menggunkaan pin rambut.
"Sudah mencarinya?"
Suara wanita yang cukup familiar dengan hari dimana dirinya sebagai seorang Byeol meangkap basah Kim Jennie dengan 'kekasihnya' menggeledah perpustakaan 3 bulan yang lalu. Tidak perlu terkejut. Ia sudah menerka siapa dalang dibalik hilangnya buku tersebut.
"Apa urusanmu?" Tanya Jimin dengan nada dingin, kepalanya tetap terangkat meski tertangkap berbuat hina. Statusnya seorang ratu bisa saja terancam dan lengser, membuat kerajaannya serta rakyatnya 'mati total' dan diserang berbagai kalangan termasuk berend
"Urusanku? tentu menertawakanmu dengan kebodohanmu kkk, lihatlah kau terlihat cukup bodoh denagn kotak kosong di tanganmu wangbi, atau bisa kusebut Byeol, penari yang bahkan tidak diperbolehkan untuk menari di kerajaannya sendiri ? Besar juga nyalimu wangbi"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Of 'Cleopatra' (YM)
FanfictionJimin, Ratu baru dari kerajaan 'Mapuche' yang berarti tegas dan bangsawan yang berani. Ia, memiliki sifat tidak bisa ditebak, tegas, pintar, licik serta tidak main main dengan ucapannya hingga dijuluki 'The Blood Of Cleopatra' Menakhlukan hatinya a...