Chapter 8 - A-aku tidak menyukainya

553 100 7
                                    


Kangen ceita ini gaksi? hiks mianhae.




Derap langkah kaki semakin cepat, waktu masih menunjukan pukul setengah 4 pagi. Namun Jungkook panik mencari keberadaan kakaknya yang tak kunjung menampilkan batang hidungnya sejak akhir acara.

Secepat mungkin kaki nya dipaksa memanjat balkon tahta sang Jeonha, melirik kedalam pintu kaca terlapis hordeng putih samar.

Tangannya mengetuk pintu dengan cepat, mata telanjangnya terkejut akan pemandangan didepan matanya.

Jimin dan Yoongi tertidur sambil berpelukan tanpa busana, Jungkook tahu pasti rencana yang mereka susun fatal.

"Psst 'toktoktok' Hyung"

Yang disebutkan terbangun, melirik kearah jendela, menampilkan adik kecilnya yang terlihat panik. Tanpa memikirkan nasib lawan mainnya semalam, ia mengumpulkan seluruh tenaganya dan memakai seluruh pakaiannya.

Belahan kakinya terasa perih namun tak ia hiraukan, yang terpenting sekarang adalah pergi dari sini sebelum semuanya kacau.

Segera ia meraih tangan Jungkook dan melompat turun. Dengan mengendap endap perlahan dan telaten, melewati penjagaan yang terus mengitari istana. Mereka sampai ke kamar sang wangbi yang tak tersentuh sama sekali. 

Tidak ada penjagaan, Jungkook terpaksa mengalihkan perhatian penjaga agar mencari Jimin di area taman depan yang luasnya bukan main.

"Hyung kau gila? bagaimana jika bukan aku yang memergoki kalian?"

"Maaf, aku tidak tahu akan seperti ini Jungkookie, lebih baik kau pijat pinggangku sekarang, rasanya ingin patah. Agh si tua bangka tampan itu telalu kasar."

"Sudah kuduga kalian melakukannya. Sudah kuperingatkan ini sangat beresiko Hyung. Kau sudah tidak peraw-"

"Stt, aku namja."

"Tetap sajaa" Jungkook sungguh cemas, terlihat ia mundar mandir didepan ranjang Jimin sembari memijat kepalanya. Tangan lentiknya segera memijat pinggang Jimin sedikit tidak ikhlas karna waktu tidurnya terpotong alias tidur bersama Taehyung.

"Aku harus kembali, Taehyung akan mecariku. Mereka semua akan curiga"

"hmm sana"

Pintu ditutup perlahan, sepasang mata melihatnya. Mengendap endap meninggalkan ruangan yang belum ia ketahui milik siapa. Tentu kelicikannya akan ia jadikan senjata bukan? Tidak perlu kuperjelas, kalian mengetahuinya.

Matanya sungguh berat untuk menyadari apa yang terjadi, ia kembali terlelap dalam tidurnya.



***



Jimin tidak tidur, ia memikirkan suasana canggung yang akan ia hadapi besok. Ia segera bangun dan membersihkan diri, dirinya terlihat berantakan namun cengiran di bibirnya tak kunjung hilang.

 Adegan sepasang anak adam terus terulang dikepalanya. Itu pertama kalinya Jimin disentuh. Semburat merah tercetak dikedua pipinya, ia segera mencucui mukanya dan memakai hanbok barunya.

Min beri tahu saja, sosok lain yang masih tinggal ditempat tidurnya berada dalam keadaan yang sama. Berantakan namun merasakan kebahagiaan. Sex bukanlah apa apa untuk Jeonha, selirnya sudah cukup banyak untuk ia nikmati.

The Blood Of 'Cleopatra' (YM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang