Chapter 3 - Rahasia

631 124 30
                                    


Masih di hari yang sama, 13 oktober


Mari kita kembali ke pasangan yang belum akur ini setelah sekian lama tak berkabar, HEHE MAAF MIN BARU UPDATE ABIS UJIAN.




***

Kaki Jentik sang 'Ratu' terpaksa mengikuti irama. Sedikit tarikan dari sang Jeonha karna memaksa agar sang wangbi terus berdansa dengannya.

"Pelankan langkahmu, aku akan terjatuh!"

Yoongi memunculkan smirknya, menangkup erat pinggang Jimin agar semakin menempel dengan tubuhnya

"kkk, baiklah."

"Mau apa lagi ? tidak puas sudah berbuat mesum masih menampakan wajah? aku yakin selir selirmu masih banyak dan haus belaian."

"Tapi aku hanya tertarik denganmu, apa  kau mau jadi selirku?"

"Jaga mulutmu atau ku potong"

"AKH, Jangan injak kakiku. Kau ini penari tapi berdansa masih enginjak kakiku"

"Sst. bisa diam tidak" Jimin mencubit bibir tipis Yoongi yang sedaritadi mengomel. Mohon maaf Jeonha, sepertinya sasaranmu kali ini jutek tingkat surga.

***

Musik berhenti, berganti dengan irama lainnya. Pasangan Raja dan ratu berbeda keturunan tadi sudah berada di balkon lantai ballroom entah bagaimana cara Yoongi menarik Jimin kesana.

Jujur saja, Jimin merasa canggung dengan orang didepannya ini. Sedikit berbeda dengan ratusan pria lain yang sudah ia tolak. Kepalanya diangkat menatap bintang yang malam ini bersinar dengan terang, sekali lagi. Berbeda dari biasanya. 

Sang Jeonha yang berdiri di belakang, menatap indahnya pemandangan dari balkon tersebut. Jika kalian pikir yang ia tatap adalah langit dan bintang, maka kalian salah. Jiminnya lebih bersinar. Pahatan wajahnya sangat tidak nyata, lekukan tubuh, warna kulit, bibir berisi dan mata tajam yang berbinar menatap bintang. 

"Langitnya indah bukan?"

Sedikit terkejut, Yoongi mengangkat alisnya. Perubahan sikap Jimin yang 180 derajat , bukankah Jimin jutek setengah mati tadi? 

Memang, malam yang dingin ini sungguh indah. Bintang yang sebelumnya tak pernah terlihat menampakan wujud nya. Sebuah atmosfir seperti lingkaran cahaya memenuhi suasana malam itu. 
Memang masih di hari yang sama dengan pengeksekusian, namun sepertinya alam berada di pihak Jimin dna sekarang sedang berpesta di atas sana. Cerahnya langit membuat hati dan mata siapa saja akan kagum, bahkan seorang singa yang masih tertidur mungkin menyempatkan diri terbangun untuk menatap langit yang sama malam hari ini.

"ya, sepertimu" 

Ya memang tidak bisa mengelak. Saturnus, venus, dan uranus akan mengalah apabila keindahan seorang Jimin sedang dibicarakan. Tanyakan saja pada bulan yang menatapnya langsung setiap malam.

Jimin menolehkan kepalanya mendengar jawaban Yoongi, sungguh ia senang mendapat pujian dari mulutpedas Yoongi. Kenapa orang orang takut padanya? Jimin tersenyum dan duduk di ujung pembatas balkon. 

"Kenapa ?"

"Karna kenyataannya begitu"

"Kalau kau menggodaku untuk memanfaatkan lebih baik cukup disini saja, itu semua akan sia sia"

"Bagaimana jika kukatakan aku tertarik padamu?"

Jimin menyerngitkan alisnya, sebelumnya raja bahkan petinggi yang mendekatinya tidka pernah mengungkap sebuah omong kosong di awal pertemuan. Mereka akan mengulur waktu perlahan. Dari sosoknya, Min Yoongi memang terlihat brengsek apalagi tahta yang Jimin raih baru saja ia sandang.

The Blood Of 'Cleopatra' (YM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang