Chapter 6 - Tua tua ganteng.

525 111 11
                                    


Embun pagi mengganggu kehangatan tidurnya. Tanpa di suruh lagi, langkahnya menuju tirai besar yang menutup pemandangannya. Dibukanya kaca besar itu kemudia menghirup segarnya udara.

"Selamat Pagi"

Ya, tidak ada yang diajak bicara kecuali angin yang melintasi wajahnya. Kamar tamu itu terasa sangat segar dengan aura bahagia yang terpancar dari dang Jeonha.

Biarkan kuberi tahu apa yang terjadi semalam.




***




Setelah adegan kurang ajar sang Jeonha, Jimin segera mendorong dada bidangnya agar menjauh. Sungguh, tubuhnya ingin berlari namun hatinya tidak.

"L-lepaskan, bagaimana jika ada yang lihat ?"

"Biarkan saja mereka salah paham"

"Y-ya! a-apa kau gila ?! Ini hari pertamaku dan reputasiku sudah buruk ?! Kau mau tanggung jawab ?!"

"Mengandung anakku dulu, baru aku akan tanggung jawab "

"Y-yak ! Min Yoongi !"

"Apa sayang ?"

"Haissh berhenti menggodaku"

Jimin segera meninggalkan taman dan berlari ke arah kamarnya

Ah Min sialan.


***


Kejadian semlama terbenang di kepalanya, Kini Jimin sedang berada di ruang rias. Mempersiapkan diri untuk acara selanjutnya, malam terakhir.

Alisnya terus ditekuknya mungkin karena emosi yang tak kunjung mereda, ciuman pertamanya, harga dirinya agh! mengesalkan.

"Akan ku balas kau Min"



***



Siang ini, pukul 11. Ballroom kerajaan Mapuche sudah terisi penuh kembali, Sang ratu dengan cekatan bersama hanbok ayunya berwarna merah dengan kilatan emas menyapa para tamu, berbincang dan berbisnis. Jujur, sakit kakinya berdiri dan menyambut tamunya. Matanya tak lupa terus berwaspada pada sekelilingnya, mungkin sedang menghindari sesuatu? ah iya, menghindari si sialan Min itu. Menyesal Jimin mempercayai tua bangka mesum itu.

'Eh tua tua ganteng. HAJHGDJH Jimin mikir apa sih' batin Jimin.

Baru saja ia pusingkan si sialan Min ini telah memasuki ballrom dan memberi hormat serta dengan lancangnya mencium tangan Jimin.

Jimin harus menahan merah wajahnya serta bersikap profesional di depan semua orang.

'Huftt, tenang Jimin. Harga diri, harga diri'

"Hai ?" Dengan bodohnya Jimin bertanya.

"Hai padaku ? Ah kukira kau akan sengaja pura pura tidak mengenalku"

"Untuk apa kulakukan itu, Min ?"

"Wah sangat sopan Yang Mulia Jimin. Karena kejadian tadi malam huh?"

Omaigat, emosi sudah Jimin.

Dengan segera ditengah alunan musik keras dan canda tawa para petinggi, Jimin menarik tangan sang Jeonha pergi dari keramaian.

The Blood Of 'Cleopatra' (YM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang