Chapter 13 - The End OF It {last}

620 81 28
                                    

HALOO hehe, iya last chapter. Mohon dibaca sampai akhir ya, serta baca alasan min nge end buku ini :)





Sepasang kaki itu sampai setelah menemui panggilan dari seorang Raja menyebalkan. Benar, Jimin memeang salah karna niat jahatnya pula, tapi tetap saja Jimin selalu benar. Dan sekarang dua insan yang mungkin ditakdirkan bersama itu sedang berdebat panjang.

"Jadi yang mulia Jimin bisa kau jelaskan mengapa kau ingin mengambil buku itu? tidak tahukah dirimu buku itu sangat berbahaya? ya dan sekarang buku itu di ambil tangan tak bertanggung jawab"

"Ya Min Yoongi! Kau saja yang ceroboh menyimpannya!"

"Sopan sekali Min Jimin"

"PARK Jimin, terima kasih." ucap si manis penuh penekanan sambil memijat pelipisnya karna raja pendiam mendadak mengomelinya hingga kepala beratnya semakin berat.

Sang Jeonha duduk berhadapan dengan sang wangbi, menatap angkuh pada Jimin sebagai gertakan.

"Jadi bisa jelaskan?"

"Aku menginginkan benda itu untuk kepentinganku"

"Kepentingan apa yang membuatmu mengincar benda itu sejak bocah park?"

"apa maksudmu sial?"

"Seorang bocah yang setiap hari kupergoki membuka kotak kaca itu untuk membaca dan mempelajari isi buku itu, kau kan?"

"Omong kosong, aku sudah lupa sihirnya." Lanjut Jimin tak mau disalahkan.

"Buku itu akan mengembalikan ibuku, ia tak pantas mati"

Sang jeonha terkekeh sarkas dengan kencang, seperti air matanya pula ikut turun beriringan.

"Bodoh sekali kalian, itu tidak akan terjadi sampai kapanpun park"

Kepala si manis terasa makin pening seiring ia menutup mata cantiknya, akal sehatnya ia buat berputar.

"Apa maksudmu hah, jangan bertele tele. kepalaku sakit"

"Itu tidak akan terjadi. Tidak ada alasan lain" Ucap sang Jeonh, berdiri didekat jendela yang besar melemparkan sinar cantik matahari.

"bicaralah sesukamu Jeonha, aku akan tetap memakainya ketika aku mendapatkannya"

"Aku akan membakar halaman itu agar kau tidak dapat memakainya"

Yoongi semakin tertawa keras selagi Jimin mengomel panjang lebar.

Tentu memiliki alasan tersendiri mengapa Yoongi tidak mengijinkan menggunakan buku tersebut tidak secara langsung. Ia masih menyimpan luka lamanya. Tidak mudah bagi seseorang untuk memperbaiki keterpurukan dalam masalah, Tapi jujurlah. Melihat wajah Jimin saja membuatnya merasa tenang.



**



Suara ketukan pintu besar itu menginterupsi pembicaraan keduanya. Langkah kaki sang sahabat sang raja berjalan masuk sambil membungkuk.

"Selamat pagi, sudah berdua saja? Ah aku kemari ingin menyampaikan bahwa kita sudah menyiapkan untuk menyerang. Dan ini, suratnya baru saja sampai ke tanganku tadi, untukmu Jeonha"

"Bukankah kau kemarin yang mengantar surat untukku?"

"Uhum, Aku tinggal dulu, selamat berduaan kekehnya dengan tidak ikhlas"

Sudah semakin berat kepalanya, ia berdiri dan berlari kearah kamar mandi ditengah fokusnya sang jeonha membaca suratnya. Ia memuntahkan lagi isi perurtnya yang kosong kesekian kalinya untuk hari ini.

Sang Jeonha berlari menjenguk lawan bicaranya, memanggil Jungkook dan tabib untuk memeriksanya.

"Hoseok ah tolong segera penggilkan dokter"

The Blood Of 'Cleopatra' (YM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang