Chapter 9 - Maaf

491 86 15
                                    

NC, ayok minggir. Ini NC

Sekian peringatan terima kasih


Lampu ruangan itu diredupkan beberapa. Telapak beruratnya terus mencekal lembut kedua pipi sang wangbi. Lumatan lembut terus tersalur. Sungguh Jimin ingin sekali menolaknya namun perasaannya tak membiarkannya melepas tautannya. Kedua tangan kecilnya ia lingkarkan tepat dibelakang tengkuk leher Yoongi memperdalamnya sambil mengeluarkan air mata.

Tangan besar Yoongi tak tinggal diam setelah menerima sinyal hijau, melepaskan beberapa ikatan hanbok yang dikenakan Jimin, menampilkan tulang selangka yang padat dan putih, serta dada berisi dan beberapa hickey sisah ulah nya kemarin.

Lidahnya bekerja melumati leher Jimin, turun kearah dada dan perutnya, desahan terus dilontarkannya serta ringisan kecil akibat tabrakan gigi sang Jeonha. Hanboknya tersingkap, menyisahkan dalaman sutra putih bermotif bunga,

"a-ahh"

Kemaluannya yang menegang menggesek milik Yoongi yang sam sama terasa keras dibawah sana, pakaian snag jeonha masih lengkap sedangkan dirinya sudah tak karuan. Ia menyikap jubah sang jeonha, menampilkan dadanya yang tercetak keras serta kotak diperutnya yang cukup samar namun menggairahkan.

Keringat terus bercucuran, berbalapan untuk terus turun mengejar daratan. Jimin menutup wajahnya, kedua pipinya sangat panas dan sudah dipastikan merah. Yoongi menyingkirkan tangannya dan menahannya keatas.

"Jangan tutupi wajahmu"

"A-aku malu"

"Aku ingin melihat wajahmu yang tidak katanya menyukai perlakuanku"

"Cepatlah bila ingin, ini bukan kamarmu!"

"kkk, tidak sabar?"

"ck"

Jimin menutup matanya ketika merasakan sesuatu menerobos lubangnya yang mengeluarkan sedikit cairan putih. Tetesan air mata kembali terjun, meresapi rasa perih, sakit serta 'dirobek' oleh benda yang memasukinya.

Tubuhnya bergetar memeluk Yoongi diatasnya.

"s-sakit hiks hhh"

"Sst, jangan menangis, aku akan pelan"

Kakinya yang dilingkarkan dipinggul Jeonha semakin bergetar ketika pedang milik Yoongi digerakan maju dan mundur. Ringisan Jimin semakin kuat namun tertahan tangannya sendiri, ia tidak ingin mereka mendengar suaranya.

"nghh Jeonha-hh"

"mmhh nghhh"

Tangannya mencengkram lengan atas yoongi hingga enyisahkan cakaran serta goresan yang mengeluarkan darah.

"Aghh Jimin"

Napas keduanya memburu hebat, Yoongi menyandarkan tubuhnya diatas dada Jimin.

Tepatnya sudah 10 menit mereka melakukan pelepasan keduanya hingga suara keras pintu perpustakaan terbuka, menampilkan Jennie yang panik mencari sesuatu. Yoongi segera menutup mulut Jimin sambil memerhatikan arah suara. Sebenarnya ia tak begitu perduli bila ada yang memergoki mereka. 

Suara panggilan seorang laki laki seperti Namjoon? Menghampiri Jennie yang terlihat kebingungan.

"Maaf, ini area pribadi. Anda tidak bisa berada di sini"

"A-ah itu aku, tersesat mencari toiletnya, iya toilet"

"Seperti terlalu jauh mencarinya nona, mari ikut ke arah sebenarnya"

Kemudia mereka keluar, meninggalkan Jimin dan Yoongi dengan napas memburu yang tertahan.

Jimin mengatur napasnya sambil merapikan pakaiannya, menyandarkan kepalanya diatas lengan sofa itu sementara Yoongi masih setia tertidur diatasnya.

"m-maaf" Suara kecilnya ia keluarkan, menepuk pelan bahu Jeonha diatasnya,

"Untuk?"

"Lenganmu berdarah karnaku"

"Aku yang seharusnya meminta maaf"

"Tidak apa, aku senang-" Jimin segera menutup mulutnya, keceplosan?

Yoongi hanya tertawa kecil diatas Jimin, kemudian mengecupi Jimin hingga mereka tertidur karna lelah




***




Jungkook POV

Sudah cukup lama aku mengitari tempat luas ini bersama Taehyung, dan si bebal itu belum kunjung kutemukan. Tempat ini cukup gelap, walau lampu yang dinyalakan sudah cukup banyak. karpet serta dinding hitam terlalu mengalahkan warna lantai emas serta pantulan cahayanya.

Kakiku terus menyusuri tempat ini, memeriksa satu per satu ruangan besar, tentu semua ini kulakukan dengan izin seseorang bernama Jin yang sepertinya kenal dengan Min Jeonha.

Kami berpencar tepat pada perempatan istana ini, menuju perpustakaan, ruangan kerja, ruang keluarga? sepertinya?, dan taman yang semalam kulewati. Aku memutuskan pergi ke arah perpustakaan lebih dahulu dengan taehyung ke arah yang lain.

AKu mendengar percakaan smaar berasal dari ruangan ini, cukup redup walau beberapa lampu kuning masih menghiasi langit langit tempat ini. Sungguh aku kagum dengan ruanagn ini, pasalnya Jimin hyung tidak menyukai perpustakaan karna ia benci buku.

Aku mengenali 2 suara ini, tentu kepalaku serta telingkau kubuat menerobos lewat pintu besar yang sedikit terbuka. Mataku sedekit terkejut melihat aksi didepanku. Jimin hyung yang sedang dikukung olen Min Jeonha. Aku melebarkan mataku saat ia mencium Jimin dan menariknya kearah sofa. 

AKu segera menutup  pintu besar itu kemudian mendnegus kasar. Bagaimana bila bukan aku yang memergoki mereka?! kenapa mereka begitu ceroboh. Agh.

"Apa kau menemukannya?" Itu taehyung yang terlihat berlari kearah ku

"a-ah itu um, mereka sednag berbicara urusan kerja sama jadi, m-mereka menyuruhku untuk tidak mencari mereka, ya itu katanya haha"

"Hm? Oke mari kembali"

"Iya ayo kembali karna mereka sepertinya tak mau diganggu haha"

'Ck, dasar ceroboh, setidaknya kunci pintunya aghh mataku ternodai hiks'

AKu berlari kecil kearah seorang bernama Jin tadi yang sedang berbicara pada suaminya.

"Um, Pyeha terima kasih aku sudah menemukan mereka"

"Ah, kau. Baik tidak masalah."

"T-tapi mereka bilang agar menutup akses ke perpustakaan karna pertemuan merek sepertinya tertutup?"

"Baikklah aku akan menyampaikannya pada pengawal. Terima kasih.. ah siapa namamu"

"Jungkook, pyeha"

"Ah ya, Jungkook. Panggil saja hyung. aku bukan siapa siapa" (Hanya permaisuri kerajaan suamiku eaa)

"Kamsahimida"

Aku segera pergi ke mejaku serta bersiap mengomeli Jimin Hyung

Jungkook POV end



***



TBC

EHHEHHEHE bonus chapter 800 words tak terencana, ini harusnya ga mau ku bahas soal apa yang terjadi tapi gpp lah itung2 up lagi.

Hayo siapa tadi yang ngira Jennie yang pertama mergokin mereka di perpustakaan terus kesel2 sendiri? ternyata Jungkook. Min belum mau konflik. Uwu uwu dulu aja.

The Blood Of 'Cleopatra' (YM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang