Tak terasa sudah sebulan sejak Rose dan yang lainnya menyelesaikan sekolahnya, dan tak terasa pula besok adalah hari keberangkatan Rose untuk pergi ke Korea untuk melanjutkan Pendidikan nya.
Dan jangan lupa identitas Rose sudah di publikasikan di seluruh dunia. Awalnya Jeffrey dan Wonu sempat marah karena Rose tidak terbuka. Tapi itu tidak bertahan lama hanya 1 hari 1 malam saja.
Kini Rose sedang berkumpul di salah satu restoran di Jekarta bersama dua sahabatnya dan Jeka cs. Mereka berencana untuk mengadakan acara perpisahan.
Mengingat Jeffrey akan berangkat ke Jepang 1 minggu lagi dan Wonu berangkat 4 hari lagi, mereka memutuskan untuk membuat kenangan yang tidak terlupakan sampai mereka kembali lagi ke Indonesia.
Perpisahan ini entah kemapa terasa berat untuk kedua orang yang berbeda gender itu. Siapa lagi jika buka Rose dan Jeka.
Selama 1 bulan ini mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk belajar, tentu saja banyak hal yang terjadi di antara mereka.
Memang benar jika mereka berenam selalu belajar bersama sama namun Jeka selalu menjadi tutor Rose jika sudah berada di mansion keluarga Bramasta.
Bahkan kadang Jeka sesekali harus menginap disana karena lupa waktu.
"hh, apa kenangannya cuma makan di restoran kayak ini doang? "tanya Suga membuat yang lain terdiam.
"terus? Mau kemana lagi? Ini udah malem juga, besok juga Rose mau berangkat, jadi gak boleh pulang larut"ucap Jeka, sebenarnya ada rasa tidak rela saat mendengar Rose akan pergi besok, namun dia tidak bisa berbuat apa apa.
"gimana kalo kita buat surat kenangan aja? Simple tapi bermakna kan? "ucap Jeffrey memberi saran.
"surat kayak gimana? "tanya Wonu.
"ya kita buat surat yang isinya bisa ngingetin momen momen penting pas bareng bareng gitu lah, paham kan? "ujar Jeffrey menjelaskan.
"kayaknya ribet."sahut Rose.
"gak ribet kok Ros, kan cuma nulis doang. "ujar Vano mencoba membujuk Rose. Karena memang 1 bulan lebih mengenal Rose mereka tau Rose orang nya paling tidak ingin ribet.
"ck, kalian bikin surat aja sana, gue mau buat kenangan sama cara gue sendiri. "ucap Rose yang mau tak mau di angguki kelima laki laki itu.
"besok kita nganter kebandara kan? Nah kita kasih kenangan nya di bandara aja. "usul Suga.
"boleh juga. Sekarang kita pulang. Ros lo bareng gue kan? "tanya Jeka.
"iyalah. Gue kesini kan sama lo. Gue duluan gyus. "Rose dan Jeka pun pamit dan pulang.
___
Bandara.
"nih, kenangan dari gue. "ujar Rose sambil memberikan kotak sedikit besar pada kelima laki laki yang tengah menahan tangis nya itu.
"g-gue buka ya" Rose mengagguk sebagai jawaban.
Mereka membukanya bersamaan dan terlihatlah lukisan yang terlihat sangat nyata dengan bingkai cantik untuk memperindah tampilannya.
Lukisan itu adalah lukisan dari wajah Jeka, Jeffrey, Wonu, Suga dan Vano. Rose membuat 1 minggu lalu yang memang ia berencama untuk memberikan kepada mereka sebagai hadiah kenang kenangan.
"so pretty! "ungkap mereka bersamaan.
"eh eh, jangan nangis dong, dilihat orang malu tau! "tegur Rose yang tak sadar ikut meneteskan air matanya.
Grep!
Jeka memeluknya! Tunggu Jeka?!. Rose merasakan bahunya basah, yah bisa dipastikan seberapa derasnya Jeka menangis. Rose membalas pelukannya tak kalah eratnya.
"thank you... And i love you... "deg! Jantung Rose seakan berhenti sedetik karna mendengarnya
ungkapan itu memang terdengar sangat lirih, Namun rose dapat mendengar nya dengan jelas. Dan hanya dia yang mendengarnya. Mengingat keempat pria yang tengah menangis tersedu sedu di depannya dengan posisi saling memeluk satu sama lain.
"gue tunggu jawaban lo"ucap Jeka pela sambil menjauhkan badannya.
Tangannya terulur untuk mengahupus buliran air mata Rose yang masih mengalir. Rose sendiri masih diam membeku mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.
"Rose! 10 menit lagi pesawat akan take off, kamu cepetan sana!!" seru Alice dengan nada merajuk, ia sangat kesal dengan Rose yang memilih untuk pergi ke Korea daripada menetap di Indonesia.
"kamu ini gimana sih, masa marah sama Ella. Jangan marah terus, nanti anak aku jadi ngambekan nanti. "ujar Sahan kepada Alice. Alice memang sedang mengandung sekarang. Usia kandungannya sudah berjalan selama lima bulan. Awalnya Rose melarang Alice untuk ikut mengantarnya, namun memang sikap keras kepala Alice sedang kambuh jadilah seperti ini.
"Rose!! "keenam pria itu langsung berhamburan memeluk Rose, untung saja tubuh Rose langsung ditahan sama Jimin. Jika tidak bisa dipastikan mereka akan jatuh kelantai.
"jangan lupain kita ya! "
"janji pulang lagi! "
Berbagai kalimat janji terus menerus Rose terima. Dan dia hanya bisa tersenyum saja membalasnya.
"gue duluan ya! Oh ya Jeka, tolong sesekali temenin VanVan keliling taman ya"ujar Rose diangguki Jeka. Jeka dan VanVan memang sudah akrab satu sama lain jadi tak heran Tose meminta Jeka untuk menjaga VanVan sementara.
"yaudah bye, see you next time!"Seru Rose sambil melambaikan tangannya. Dia memberika senyuman terbaiknya kali ini. Yah sungguh sangat sangat cantik.
Mereka membalas lambaiannya dengat dramatis, bahkan Jeffrey dan Wonu belum berhenti menangis.
"kalo lo pulang gue janji bakal langsung bawa keluarga gue ke keluarga besar Bramasta "gumam Jeka sambil tersenyum sipul.
IG : @Rosekookie80
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRL [RK]
FanfictionHanya menceritakan kisah Rosella Bramasta dan Jekalino Abriansyah Start : 08/02/2021