ninth

182 27 1
                                    

"Rose, bisa bicara bentar gak? "panggil Jeka yang berada diambang pintu kelas.

Rose menatap Jeka yang sedang mengedip ngedipkan sebelah matanya seakan memberi sinyal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose menatap Jeka yang sedang mengedip ngedipkan sebelah matanya seakan memberi sinyal.
"gue keluar dulu" ucap Rose bangkit dari duduknya.

Wonu dan Jeffrey menatap Rose kaget.
"mau kemana? Kalian beneran ada hubungan? "tanya Jeffrey sambil menyipitkan matanya curiga.

"gak" ucap Rose yang sudah berjalan keluar mengikuti langkah lebarnya Jeka.

"lo yakin mereka gak ada hubungan? "bisik Wonu masih menatap kosong pintu kelas.

"gak yakin lah"tidak tau dari mana datangnya Vano dan Jino, mereka tiba tiba sudah berada tepat didepannya Jeffrey dan Wonu.

_____

Disini Rose dan Jeka berada sekarang. Tempat yang tinggi yang membuat mereka bisa melihat seluruh sekolah dari atas, tempat yang biasanya dibuat untuk bolos ataupun nongkrong disekolah. Rooftop.

Rose duduk di kursi yang ada disana, sementara Jeka masih berdiri didepan Rose.
"jadi?" tanya Rose singkat.

"gini, lo inget kan gue itu satu satunya orang yang tau kalo lo itu anak bungsu keluarga Bramasta? "tanya Jeka memastikan, bibirnya perlahan lahan membentuk senyum atau lebih tepatnya seringai yang menyebalkan.

"tentu"jawab Rose seadanya.

"dan waktu lo bilang ke gue buat tutup mulut tentang itu, dan gue jawab akan gue pikirin. Lo masih inget kan? "tanya Jeka lagi. Seringai menyebalkannya tak pernah lepas dari wajah tampannya itu.

Rose yang daritadi hanya menatap lurus kedepan kini mulai mendongak menatap tepat mata Jeka secara perlahan.
"lo mau apa? "tanyanya yang membuat Jeka tambah melebarkan seringai menyebalkannya itu. Ternyata Rose menebaknya dan langsung tepat pada sasarannya.

"lo cepet tanggap ya"puji Jeka. Dia duduk. Di kursi depan Rose. Rose masih mengamati pergerakan Jeka dengan datar.

"gini kalo lo mau gue tutup mulut soal itu. Lo kudu lakuin 5 permintaan gampang gue. Gimana? "tawar Jeka masih mempertahankan senyuman menyebalkannya, bahkan dua gigi kelincinya itu ikut terlihat dan itu membuatnya semakin tampan dan manis.

"oke, apa permintaan lo? "ucap Rose enteng, dia kira Jeka akan membicarakan hal yang sangat penting sampai mengajaknya ke rooftop. Ternyata hanya akan meminta 5 permintaan saja, itu sangat membuang buang waktunya.

"eh? Lo setuju? "tentu saja Jeka bingung. Dia kira Rose akan langsung menolaknya. Tapi ternyata malah sebaliknya, Rose dengan enteng malah menerima tawarannya itu. Jika begini gagal sudah rencananya untuk membuat Rose marah marah.

"apa permintaan lo? "tanya Rose sekali lagi, mengabaikan pertanyaan Jeka yang menurutnya tidak penting.

Jeka tampak berfikir.
"lo harus bawain bekal makan siang setiap hari ke sekolah buat gue, dan itu harus lo yang masak, ga boleh ada campur tangan orang lain. Dan lagi menu nya setiap hari harus beda beda. Gimana? Gampangkan? "ucap Jeka tersenyum puas. Ah! Jeka yakin Rose tidak bisa memasak, bahkan menyentuh dapur pun dia rasa tidak pernah, mengingat keluarga Bramasta mempekerjakan maid yang sangat banyak dimansionnya.

"cuma itu? Oke."jawab Rose yang benar benar berlawanan dengan pemikiran Jeka.

Jeka menegakan punggungnya lantaran terkejut.
"l-lo terima?! Emang lo bisa masak? "sentak Jeka tidak percaya.

Alis Rose terangkat sebelah.
"bisa, ada lagi?" tanya Rose.

Jeka menormalkan kembali wajahnya menjadi biasa saja.
"sementara itu dulu aja, nanti sisanya gua kasih tau." ucapnya.

Rose mengagguk.
"lo ada alergi? "tanya Rose lagi.

Jeka tampak terkejut dengan pertanyaan tiba tiba Rose.
"ha? " entahlah keadaan wajahnya saat ini, pasti tampak konyol sekali di depan Rose.

Rose masih diam, tidak berniat untuk menjelaskan lebih panjang. Dan Jeka paham itu.
"oh! Gue alergi kacang kacangan"jawabnya setelah terdiam mencerna maksud Rose.

"oke." Rose bangkit dari duduknya dan pergi dari rooftop.

____

Sesuai ajakan Jeffrey pagi tadi, saat ini mereka sedang berada di mall, tepat nya mereka di salah satu toko pakaian dengan brand YSL.

Mereka sibuk memilih pakaian yang cocok untuk acara yang kata Jeffrey dan Wonu 'penting' itu.

Sudah sekitar 7 menit mereka habiskan untuk melihat lihat.
"kalian udah belom? Kalo udah kita cari sepatu abis ini"ucap Jeffrey yang sudah selesai membayar di kasir.

"gue bayar dulu" sahut Rose dan diikuti Wonu di belakangnya. Setelah selesai membayar, mereka ke toko sepatu. Tentu saja ini lebih capat dari yang tadi.

Setelah selesai mereka keluar dengan membawa bag paper di masing masing tangan mereka.
"eh gimana kalo kita ke restoran Jepang dulu? Laper nih! "saran Wonu yang mendapat anggukkan setuju dari Rose dan Jeffrey.

"boleh juga, kebetulan lagi pengen makan sushi gue"ujar Jeffrey. Mereka berjalan ke salah saru restoran Jepang yang ada di mall itu.

Setelah memesan mereka kembali sibuk dengan dunianya masing masing. Rose yang sedang bersiap mengeluarkan alat gambarnya,  Jeffrey yang mulai membaca komik online di ponselnya dan Wonu yang sedang menonton dance korea yang sedang nge-hits.

"oh? Ini yang namanya Rose? Yang ngerebut milik orang seenaknya? "suara gadis itu membuat Jeffrey dan Wonu mengadahkan kepalanya untuk melihat siapa yang berani beraninya mengganggu kagiatan 'penting' mereka.

"siapa? "tanya Jeffrey datar. Gadis itu tersenyum sinis melihatnya, lalu kembali melihat Rose yang tampak tidak peduli itu.

"siapa? Harusnya gue yang tanya ke kalian! Kalian siapa?! Berani beraninya nempelin Jeka kemana mana! "seru gadis itu dengan mata yang memancarkan amarahnya.

"ha? Maksud lo kita nempelin Jeka kemana mana? "ujar Wonu tak suka, dia menatap tajam gadis yang dengan sok-nya melipat kedua tanganya di depan dada.

"iyalah! Terutama cewek aneh ini! Apa apaan dia bisa sampe deket gitu sama Jeka!! "seru gadis itu lagi, dia bahkan tidak segan untuk menunjuk Rose menunggukan telunjuknya.

"wait, jadi maksud lo itu, lo lagi cemburu gitu sama Rose? "ucap Wonu dengan kekehan sinis keluar dari bibir manisnya itu.

"bercanda? Mana mungkin gue cemburu sama cewek aneh kayak dia! Gak level tau gak! "sentak gadis itu marah.

Rose masih diam dan fokus dengan gambarannya, seolah olah yang ada di restoran itu hanya dia seorang. Dia bahkan tidak perduli dengan gadis yang daritadi mengoceh tidak jelas di sampingnya kini. Sangat tidak penting menurutnya.

"lo apa apaan sih! Dateng dateng langsung ngelabrak gak jelas, kenal juga enggak!" sentak Jeffrey yang kesal. Jeffrey juga merupakan orang yang tidak bisa di ganggu jika sedang membaca komik ataupun novel, beda lagi jika dia di ganggu saat membaca buku pelajaran.

"heh! Kalian gak kenal gue?! kalian tau gak siapa gue?! "bentak Gadis itu dengan mata yang melotot tajam.

VoteComent💗💗💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote
Coment
💗💗💗

IG : @Rosekookie80

COLD GIRL [RK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang