Tuhan, bahkan hidup-pun aku sudah tidak pantas?
-Savanna Adreena"Chol, Lo tau gak, kemarin gue ketemu Cowok Ganteng banget" Anna sangat antuasias menceritakan sosok pemuda tampan yang sempat ia tabrak saat hendak menuju toilet
Saat ini mereka berada di kelas, Guru pelajaran Sejarah lagi cuti Hamil jadinya kelas mereka sedang kosong; ah surga dunianya para Siswa.
"Hm" Choline nampaknya tak seantusias anna
"Badannya itu loh Chol, Pelukable banget gilak" anna memegang tangan choline sambil menganyun-ayunkan pelan
"Hm"
"Ck, hm hm mulu Lo, kenapasih?" Decak anna
"Gue ketahuan nge dugem" Seru Choline dengan tampang memelas
"Demi apa?" Mata Anna membulat sempurna, terkejut
"Demi cowok yang lo ceritain tadi"
"Hahahaha, Bodoh banget lo" anna tertawa puas nan menggelegar
Sejenak Choline tertegun, Savanna Adreena Perempuan yang Menjadi sahabat nya itu lagi tertawa puas, Ah sudah berapa lama Choline melihat Anna tertawa lepas tanpa beban Seperti saat ini.
"Na, Jadwal chek-up Lo hari inikan?Jam berapa?Gue boleh ikut gak?" Tanya choline beruntun
Seketika Tawa Anna terhenti, Anna menghela napas kasar sambil memandang teduh Mata choline
"Gue udah memutuskan untuk berhenti berobat Chol"
"Kenapa?" Tanya choline
"Gue gak ada duit" anna berujar santai
Kalimat yang dikeluarkan anna bagai sambaran petir di siang bolong, Choline merasa bersalah, seharusnya sebagai sahabat ia bisa membantu anna, seharusnya sebagai sahabat ia mampu meringankan beban anna. Tapi yang namanya Savanna Adreena, ia tidak ingin dikasihani, ia tidak ingin ada orang lain yang ikut menderita dengannya.
"Chol, gue gak suka ngeliat tatapan lo, gue berasa kayak mau mati deh lo liatin gitu" anna dengan santainya mensentil dahi choline
Dengan nada memhonon choline berucap "Na, lo harus tau kapanpun lo butuh gue, lo harus tanya gue. Jangan biarin gue jadi sahabat yang gak berguna lebih dari ini"
Mendengar itu kalimat itu, Anna bersyukur Setidaknya ia masih mampunyai orang yang sangat menyayangi dirinya, bersyukur karena tuhan telah menempatkan Choline sebagai sahabat Anna.
"Sini peyuk duluu ayank kuu" anna merentangkan kedua tangannya
"Jijik banget" namun tak ayal, choline tetap menghambur dipelukan hangat anna
******
alfi berlari tergesa-gesa menghampiri Para anggota inti The Lion yang sedang berada di kantin sekolah
"Bar, lo diajakin balapan sama si bangsat daffa" kata alfi dengan emosi sambil memperlihatkan layar ponselnya yang terdapat pesan singkat dari daffa
"Wa minta minum" belum sempat mengatakan "tidak" alfi langsung meneguk habis jus jeruk milik dewa.
Tanpa rasa bersalah alfi meneguk lagi es teh milik dewa yang hanya tersisa setengah.
"Alfianjing minuman gue " dengan mata berkaca-kaca dewa menatap penuh emosi alfi- ah dasar anak manja
"Bangsat berani banget nantangin" Syahlan mengebrak meja kantin sontak pandangan murid tertuju pada mereka.
Bara- sang raja baru saja di tantang oleh daffa ketua geng lahar hanya menunjukkan ekpresi datar terlihat jelas di raut wajahnya bahwa ini hanyalah hal biasa bagi dia, bara tak mengenal takut, apalagi jika saat-saat seperti ini
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING TO LOSE (ONGOING)
أدب المراهقينBagaimana jika selama ini kau memperjuangkan sesuatu agar semua orang disekitarmu bahagia namun mereka tidak menghargainya atau bahkan tidak melihatnya? Rumah yang biasanya menjadi tempat pulang bagi sebagian orang, tapi tidak berlaku bagi gadis itu...