Boleh-kah aku menyukaimu?
-Savanna adreena"Baraaaaa" teriak lantang anna
Anna melihat bara yang baru saja memarkirkan motor nya di parkiran sekolah SMA cakrawala, tanpa pikir panjang anna melangkahkan kakinya menuju bara-nya eh*
"Bara gue bawain lo nasi goreng sosis" Anna menyodorkan Tupperware kuning miliknya ke hadapan bara
"Gue gak suka" tolak bara sarkas
"Tap--i gue denger-denger lo suka banget nasi goreng sosis" anna bingung kemarin setelah pertemuannya dengan bara di depan sekolah anna bercerita tentang bara ke choline, kata choline bara itu suka banget sama nasi goreng sosis dia juga dengar dari fans-fans fanatik bara,tapi sekarang kok malah?
"Gak" bara melangkahkan kakinya ke
kelasMelihat itu, anna buru-buru mengikuti langkah lebar bara. Saat sampai di kelas bara disana ada manusia-manusia yang kemarin juga anna jumpai, yah ada syahlan, alfi, dan dewa sedang bara sudah masuk ke kelasnya, anna hanya bisa menghela napas pasrah
"Eh lo yang kemarin kan? anna yah?" Tunjuk alfi
menghiraukan alfi Anna malah mengalihkan pandangannya pada cowok yang sejak tadi tak matanya tak lepas pada handphonenya-syahlan
"Hm, syahlan boleh gak gue minta tolong?"
Mendengar itu, kepala syahlan terangkat pelan.
"Kasiin ke bara dong, kalau dia tetap nolak, lo bisa makan deh" kata anna canggung
Tanpa basa-basi syahlan mengambil kotak bekal itu lalu masuk kekelas tanpa permisi
Ah, ternyata dia manusia dingin juga kayak bara-batin anna
"Lo kenapasih nyuekin gue mulu?" Kesal alfi
Mendengar itu pandangan anna terputus pada syahlan-bara yang baru saja duduk dibangkunya, anna menatap alfi menyelidik
"Lo gak ada tampang-tampang manusia baik soalnya" lalu anna melangkah pergi
"Hahaha gila!!! Kayaknya tuh cewek jodohnya bara deh, bara juga sering bilang gitu ke lo" dewa tertawa puas mendengar kalimat sarkas anna
"Sialan" alfi menjitak keras dahi dewa
"Aaaaaa sakitt" dewa meringis kencang, ah dasar anak manja
*******
" Na lo kenapa? Lo udah makan?udah minum obat? Lo pucat banget" tanya choline khawatir sembari memegang dahi anna
" Diam chol, gue gak papa" bukan apanya saat ini ia sedang diajar oleh guru killer-bu ira si gendut yang suka memanggil orang tua siswa yang lagi bermasalah. Memang iya bukan guru BP tapi dia punya wewenang untuk melakukan itu, entah mengapa~
" Lo izin ke toilet aja na" bisik choline tanpa bisa menyembunyikan khawatirnya
Mendengar saran choline, anna sontak berdiri lalu berjalan pelan menuju meja guru
"Bu izin ketoilet sebentar" kata anna pelan
"5 menit" singkat ibu ira tanpa mengalihkan pandangannya pada buku yang sedang iya baca
Anna berjalan gontai menuju toilet, belum sampai setengah perjalanan kepalanya sudah pening, pandangannya buram, ditambah lagi dengan nyeri dahsyat pada perutnya tetes demi tetes darah mengucur pada indera penciumannya hal yang terakhir dia lihat adalah sosok wajah tampan yang terlihat berjalan cepat menuju arahnya, setelah itu menggelap. Anna pingsan
******"Ku yang dulu bukanlah yang sekarang hoiiii"
"Dulu ku kususah sekarang ku lebih susah"
"Dulu dulu dulu ku menderita sekarang lebih menderita"
Lagu yang dewa nyanyikan dengan lirik versinya membuat para penghuni kelas tertawa ngakak. Konser dadakan yang diadakan oleh kelas bara disana ada Farhan-sang ketua kelas bukannya menenangkan kelas malah ikut konser, bisa dilihat ditangannya terdapat sapu yang katanya bisa dijadikan gitar, dikepalanya ada kemoceng warna-warna style nyas saat ini miripa anak- punk
"Gas lagii waa, hoyee" teriak farhan dengan tangannya membentuk metal
Bara hanya bermain ponsel,sesekali tertawa tipis melihat betapa gilanya teman sekelasnya itu.
"kantin kuyy" ajak dewa seraya menghampiri meja bara dengan napas ngos-ngosan
"Napa lo, aus habis konser?" Alfi meneliti wajah berkeringat dewa
Yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya sambil memegang tenggorokannya yang ia rasa telah kering itu
"Gue nyusul, mau ke toilet" bara melangkahkan kakinya pelan menuju keluar kelas
Setelah mengeluarkan cairan kemihnya bara berniat untuk ke kantin menyusul temannya namun, ditengah perjalanan pandangannya tertuju pada gadis yang tadi pagi memberikannya nasi goreng sosis-anna. disana gadis itu terlihat pucat dan lesu sambil memegang dinding pembatas tak lama gadis itu ambruk,Bara panik ia segera berjalan cepat menghampiri gadis yang tengah pingsan itu. Tanpa basa-basi bara mengangkat bride-style Anna. Seluruh pandangan tertuju pada bara
"baraa , gilak damagenya itu loh" celutuk salah satu siswi
"Eh yang cewek itu anna kan"
Tak menghiraukan kata murid-murid yang ia lalui di koridor bara melangkah cepat menuju UKS
Brak
"Anna, aduh gawat" Panik Choline
Tak butuh waktu lama Choline langsung menuju UKS setelah mendengar kabar Anna pingsan dari Nanda-teman kelasnya
"Dokter, tolong jangan periksa anna" tolak choline saat dokter UKS mulai memakaikan alat bantu pernapasan pada anna
"Aku udah telfon dokternya" lanjut Choline.
"Maksud lo apa,lo mau liat ini cewek mati?" bara bingung, tak paham situasi yang ia hadapi saat ini, bukankah siapa yang memeriksa tak begitu penting? Atau gadis ini ingin temannya menghembuskan nafas terakhir?
Belum sempat mendengar Balasan Choline Seorang pemuda tampan dengan Jas putih khas Dokter Masuk dengan Wajah khawatir yang tercetak jelas dan langsung menuju bankar anna
"Choline, Saya bawa anna kerumah sakit yah, tolong izinin di kelas selanjutnya" tanpa basa-basi Dokter Kevin mulai mengangkat anna menuju mobil ambulance yang sedari tadi menemaninya kesekolahan anna
Bara benar-benar tak paham, mengapa gadis yang hanya pingsan itu harus dibawa kerumah sakit?bukankah disini ada dokter di UKS? Bukankah fasilitas disini hampir setara dengan rumah sakit? Kenapa mesti repot-repot pakai dokter pribadi dan dibawa kerumah sakit? Ah, kenapa juga bara memikirkan gadis itu?
******
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING TO LOSE (ONGOING)
Novela JuvenilBagaimana jika selama ini kau memperjuangkan sesuatu agar semua orang disekitarmu bahagia namun mereka tidak menghargainya atau bahkan tidak melihatnya? Rumah yang biasanya menjadi tempat pulang bagi sebagian orang, tapi tidak berlaku bagi gadis itu...