Sekedar info Cuma Teman itu high school series jadi hampir di setiap chapternya scene sekolah.
"Karena suka, sayang dan cinta itu proses yang membutuhkan waktu agar menjadi sempurna."
Di ambang pintu gadis itu menggigit ujung jarinya terus-menerus, terlihat dari perawakannya terkesan jika ia tengah gelisah.
"Jono mana sih?" gerutu gadis itu mengubah pose menjadi berkacak pinggang; Zinara.
"Tuh kan kalo dibutuhin aja enggak ada giliran males liat mukanya malah ada terus." Kepala Zinara menyembul ke luar pintu, pandangannya pengedar mencari keberadaan makhluk dengan IQ tinggi itu.
"WOI!"
"Eh, iya Genta."
Pemuda berjaket hijau itu memutar bola mata jengah. "Nama gue Oji loh bukan Genta," tuturnya dengan garis wajah luruh.
Zinara melempar tatapan tajam pada Oji yang kedatangannya berhasil mengagetkan dirinya. "Ngapain lo di sini? Nguntit gue?"
"Maunya sih gitu, tapi karena udah ketebak duluan gue liatin dari deket aja deh," ujarnya lantas menyandarkan punggungnya di bingkai pintu.
"Sumpah ya, lo tuh enggak jelas." Zinara menggeram frustasi, masih setia menunggu kedatangan Jono yang hilang bak ditelan bumi.
"Cari siapa sih, Neng. Abang di depan nih," godanya persis seperti preman pengkolan kurang kerjaan.
"Najis!" umpatnya mendorong dada Oji agak menjauh. "Jauh-jauh deh dari gue, liat lo malah bikin gue makin emosi."
Oji menyingkir tapi justru semakin memenuhi pintu. "Sekarang emosi besok kalo cinta gimana hayo."
Zinara bergidik ngeri, siap untuk menerkam wajah Oji yang narsisnya sudah overdosis, namun sepertinya keberuntungan ada di pihak lelaki itu kala Abi dan Anna muncul setelah kembali dari kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuma Teman [TERBIT]
Jugendliteratur"Sampe sini aja, ya, Nar. Jangan terusin lagi perasaan yang mustahil gue bales. Kalo emang lo bener-bener sayang sama gue, please lepasin gue." --- Ketika harapan hanya sebuah angan, ketika aku dan kamu tidak menjadi kita. Ini kisah Zinara yang sela...