29. Sebuah misi

221 50 41
                                    

"Antara pilihan atau sudah keharusan, menjadi perduli bukanlah hal yang buruk."

Kepribadian ganda adalah kondisi di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepribadian ganda adalah kondisi di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Sering disebut juga gangguan identitas disosiatif atau dissociative identity disorder (DID), dan pada umumnya disebabkan oleh traumatis yang terjadi secara berulang-ulang di masa kanak-kanak.

Dan Bela menderita dengan dua kepribadian yang bertolak belakang dengan kepribadian yang sesungguhnya, harus menderita selama tujuh tahun terakhir. Sering disalahkan atas apa yang tidak ia perbuat. Setiap hari harus merasa bersalah entah telah melakukan kesalahan apa. Dibenci padahal untuk tahu tindakan apa yang ia lakukan saja Bela tak mampu.

Memang hidup penuh dengan lelucon. Gemar sekali memberi serangan panah yang menusuk jiwa hingga rasanya ingin mati saja.

Genta, pemuda itu hanya bisa duduk tak berdaya dengan kepala tertunduk di kursi panjang. Tiga puluh menit lalu peluit panjang yang mengakhiri pertandingan dibunyikan, Cakram berhasil masuk ke final. Namun, pikiran Genta semakin bercabang, antara memenangkan pertandingan atau mencari keberadaan Bela yang entah berada di mana.

Tepukan terasa di bahu pemuda itu, Genta mendongak mendapati Pak Damar yang ikut duduk di sampingnya. "Masih mampu lanjut?"

Helaan nafas terdengar, Genta menyugar rambut lebatnya. "Kalo saya bilang enggak mampu pun Bapak tetep larang," katanya yang berhasil menarik Pak Damar terkekeh.

"Karna Bapak tau kamu masih mampu dan pasti mampu," tuturnya dengan pandangan lurus menyaksikan pertandingan antar sekolah tetangga untuk menentukan siapa yang akan berada di final nanti. "Itu juga alasan Bapak pilih kamu jadi kapten, karna Bapak liat jiwa kepimpinan ada di dalam diri kamu."

Genta diam, meski mendengarkan, tapi pikirannya terus bercabang. Khawatir atas sesuatu yang seharusnya tidak ia pikirkan.

Tepukan kembali Genta peroleh, kini Pak Damar menatap manik mata pemuda itu seolah memberi keyakinan lewat sana. "Kamu punya prinsip yang orang lain enggak sadari tapi Bapak sadar."

"Prinsip? Apa?" tanya Genta.

"Menahan diri. Entah itu dari sudut mana, tapi kamu punya prinsip pertahanan yang kokoh. Jujur Bapak suka," jelasnya manggut-manggut.

Sejujurnya Genta tidak memahami secara keseluruhan, yang ia tangkap adalah Genta bisa menahan diri, salah satunya tentang perasaan.

Hingga peluit panjang menggema seantero lapangan, SMA kosong satu berhasil mendapat skor akhir tertinggi. Pak Damar di sebelah terkekeh membuat Genta tertarik untuk menoleh.

Cuma Teman [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang