Ketertarikan Asing

327 60 0
                                    

Mata Kenma terbuka lebar saat gedoran pintu kamar indekosnya itu seperti terasa hampir merubuhkan bangunan.

Kenma berjalan gontai membukakan pintu untuk menemukan Hinataㅡkawan yang ia kenal sejak high schoolㅡberdiri di depan sana dengan senyum lebar. Laki-laki yang lebih pendek dari Kenma beberapa senti itu mengangkat tangan, menunjukkan dua kantung plastik berisi makanan.

"Kau susah sekali dihubungi, Kenma-chaaaan, aku merindukanmu," ucapnya dengan menggebu.

Si Jabrik, begitu Kenma memanggil Hinata selama ini, menerobos masuk. Lalu duduk lesehan di atas karpet sempit yang berada di sebelah kasur busa yang baru saja ditiduri Kenma.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Tentu saja mengunjungi sahabat karibku yang tidak terdengar kabarnya selama beberapa pekan."

Mereka memang satu universitas. Namun sudah dua mingguan ini Kenma dan Hinata tidak bertemu karena Hinata sibuk dengan kegiatan himpunan.

Ya, Hinata adalah satu dari sekian banyak orang yang mencintai kesibukan. Baru sekian bulan menjadi mahasiswa, namun Hinata sudah disibukkan dengan rapat-rapat yang baru usai tengah malam. Juga pada kegiatan-kegiatan kampus yang membutuhkan panitia volunteer, laki-laki itu pasti langsung maju duluan.

Sementara Kenma sibuk apa? Tentu saja dengan game-nya.

"Tak ada gunanya mengabarimu."

 "Sebenarnya aku ke sini karena mendengar gosip."

"Gosip?"

Kenma sudah kembali ke atas kasur dan tidur telentang. Matanya usahakan agar terus membuka. Membiarkan Hinata membuka bungkus nasi goreng dan memakannya sendirian. Ia bisa makan sendiri nanti. Sekarang sedang tidak berselera.

"Kudengar kau dekat dengan Kuroo senpai."

Kenma langsung berdecih.

Kuroo memang senior sialan. Kenma tidak begitu menyukai perhatian. Naas sekali hidupnya harus berurusan dengan Kuroo yang cukup terkenal sebagai kapten tim voli kebanggaan kampus dan juga anggota senat yang digandrungi banyak orang.

"Dia laki-laki sinting. Untuk apa aku dekat-dekat dia?"

"Tumben sekali kau mengatai orang. Apa dia semenarik itu?"

"Aku tidak tertarik padanya!"

Seruan itu diabaikan dan Hinata tertawa-tawa. "Tingkahmu itu sama sepertiku waktu orang-orang menggodaku menyukai Tobio-kun."

"Kau memang menyukai si sombong itu," tandas Kenma.

"Sekarang memang iya. Kekasihku itu manis sekali soalnya."

"Menjijikkan."

Hinata kembali tertawa disela-sela ia mengunyah nasi goreng. Setelah menelan makanan itu, Hinata berkata, "Menurutku tidak masalah kalau kau dekat dengan Kuroo senpai. Dia kelihatannya pribadi yang menyenangkan."

Kenma menolehkan kepala dan emberikan tatapan nyureng. "Dia sangat menyebalkan dan rasanya sangat tidak menyenangkan berada di dekatnya."

Mata bulat Hinata melebar. Brbinar-binar. Berbeda sekali dengan tatapan Kenma yang selalu tampak sayu dan suram. "Tidak nyaman bagaimana? Ada rasa menggelitik di perut? Atau dadamu berdesir?"

"Kau jangan mengada-ada. Tidak ada hal-hal seperti itu. Aku hanya tidak suka. Dia terlalu menempel padaku. Aku sampai mau gila rasanya."

"Kau baru saja berbohong," kata Hinata, "tapi bagian kau yang mau gila itu berarti pendekatan Kuroo senpai berhasil.

Kenma yang tadi telentang kini berpindah posisi menjadi duduk bersandar di tembok. "Apa maksudmu?"

"Kau tertarik padanya. Tapi mungkin baru sedikit. Kita lihat beberapa minggu lagi. Pasti kau akan paham apa maksudku."

"Jangan berbelit-belit! Aku tidak mengerti. kau bicara apa."

"Pokoknya kau jangan sewot-sewot kalau sedang berduaan dengan Kuroo senpai."

"Ck, aku tidak begitu."

"Kau selalu begitu ke orang-orang. Berbaik hatilah sedikit."

"Berhenti mendikteku untuk hal-hal yang hanya bisa kau lakukan. Aku memang begini orangnya."

Hinata mengendikkan bahu dan menandaskan makanan.  Lalu mengambil minum dari dispenser yang berada di dekat meja belajar kecil milik Kenma.

"Aku akan selalu menjadi pendukung nomor satu untuk jalan menuju kebahagiaanmu dengan Kuroo senpai."

Hinata tersenyum lebar.

Lalu setelahnya Kenma menabahkan hati mendengarkan curahan hati Hinata tentang Kageyama Tobio yang membuat temannya itu menjadi budak cinta.

to be continued.

Sepatu yang Kehilangan Tuannya || Kuroken AU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang