Hadiah

207 57 5
                                    

Kuroo agaknya tidak mempersiapkan diri saat melihat seseorang yang berdiri di depan rumahnya bukanlah Akaashiㅡseperti yang dibilang temannya itu dalam pesanㅡmelainkan Kenma. Yang berdiri kikuk dalam balutan jaket hitamnya.

"Aku mengganggu, ya?"

"Tentu saja tidak! Kau tidah tahu betapa aku ingin bertemu denganmu." Kuroo buru-buru membuka pagar dan menggiring Kenma untuk masuk.

"Kau bawa apa?" tanya Ķuroo begitu mereka sampai ke dalam. Ia bertanya karena tidak biasanya Kenma mau repot membawa sesuatu di tangan, tentu saja kecuali ponsel ajaibnya.

"Oh, iniㅡ" Kenma melepas sepatu dengan susah payah "ㅡhadiah ulang tahun untukmu."

Lalu langsung menyerahkan paper bag yang di dalamnya berisi sepasang sepatu yang dibungkus rapiㅡatas bantuan Akaashi tentu sajaㅡkepada Kuroo dengan agak kikuk.

"Kau tahu hari ini hari ulang tahunku?" Kuroo menatap Kenma dengan tidak begitu percaya. Seorang Kenma Kozume yang paling abai dengan sekitar itu baru saja membuat dadanya berdesir.

"Aku tidak boleh tahu?"

"Bukan begitu. Aku justru senang karena kau mengingat tanggal lahirku."

Kuroo memboyong Kenma ke kamarnya. Setelah menit pintu, Kuroo langsung memeluk Kenma. "Aku rindu sekali padamu."

"Baru beberapa hari tidak bertemu. Kau berlebihan, senpai," ucap Kenma. Namun, kedua lengannya terangkat membalas pelukan Kuroo.

"Kau tidak ingin bertanya bagaimana perasaanku mendapat kado ulang tahun dari kekasihku?"

"Jadi bagaimana perasaanmu?"

"Suka, tentu saja." Kuroo tersenyum, masih pada posisi memeluk tubuh Kenma. Selama mereka bersama, pelukan menjadi sesuatu yang sangat favorit untuk Kuroo. "Terima kasih, Kenma-chan, aku sangat menyukai kado darimu."

"Kau bahkan belum melihat isinya."

"Meskipun begitu aku tetap suka."

Kenma menarik diri. "Bukalah."

Kuroo langsung menurut dan membuka bingkisan kotak itu dengan menyobek kertas pembungkusnya. Dan menemukan sepasang sepatu dari merk terkenal yang biasa ia beli.

Senyum lebar tersungging di bibir. Ia langsung mencoba sepatu merk khusus untuk voli itu. Sangat pas dan nyaman. Bagaimana bisa? Apa selama ini Kenma diam-diam memperhatikan dirinya? Kuroo tidka bisa berkata-kata. Terlalu terharu sampai ia kembali mendekap Kenma.

"Kau membuatku semakin mencintaimu, Kenma-chan."

Mendengar pernyataan itu, Kenma tersenyum sekilas dalam pelukan hangat Kuroo. Pelukan yang kini menjadi favoritnya. Berada dalam rengkuhan hangat lengan Kuroo, dapat bersandar di dada bidang laki-laki itu dan dapat dengan jelas mendengar jantung tanda kehidupan itu berdetak adalah sesuatu yang begitu spesial dan berharga untuknya. Karena itulah satu-satunya bukti bahwa Kuroo adalah sosok yang nyata dan hidup.

"Selamat ulang tahun, Kuroo senpai. Semoga kau diberkati umur yang panjang."

Yang tidak Kenma dan Kuroo tahu, adalah kenyataan bahwa ini ulang tahun pertama dan terakhir yang mereka rayakan berdua.

to be continued.

Sepatu yang Kehilangan Tuannya || Kuroken AU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang