Hari pertama turnamen, Kenma datang bersama Hinata, Yachi, dan Nishinoya. Ia sebenarnya sempat dipaksa Bokuto dan Kuroo untuk ikut bus yang membawa tim voli universitas mereka ke stadion, namun Kenma bersikukuh untuk pergi dengan temannya.
Namanya memang terdaftar sebagai anggota tim voli, tetap saja ia hanyalah anggota gelap yang diselundupkan Kuroo. Bahkan ikut latihan saja tidak pernah. Ia hanya sesekali datang menonton latihan saja.
Maka di sinilah dia sekarang. Duduk di tribun terdepan bersama para pendukung dari universitasnya yang lain.
"Aku pernah lihat Kuroo senpai cs bermain. Keren sekali mereka!" seru Hinata saat Kuroo dan kawan-kawannya memasuki lapangan.
"Siapa jagoanmu di tim kampus kita?" tanya Nishinoya.
"Tentu saja Tobio-kun!" sungut Hinata.
"Ah, si cowok sombong itu," gumam Kenma ikut nimbrung.
"Dia lebih keren daripada Kuroo senpai! Tidak usah mengejek begitu!"
Dengan tanpa ekspresi, Kenma menanggapi, "Oh, kau pasti belum pernah lihat Oikawa senpai bermain."
Jelas saja Kenma tidak terpengaruh walau Kuroo dibanding-bandingkan dengan Kegeyama Tobio, ia adalah pendukung Oikawa Tooru.
"Ah, iya. Kudengar dia adalah kunci dari tim kita," ucap Nishinoya.
"Tobio-kun lebih hebat dari siapa pun!" bela Hinata dengan menggebu. Ia adalah pendukung nomor satu dari Kageyama Tobio.
"Kau lihat saja nanti," balas Kenma.
Hari ini, karena ini adalah pertandingan penting Kuroo. Juga karena pertama kalinya Kenma menonton Kuroo bertanding setelah menjadi kekasihnya, laki-laki itu rela tidak membawa ponsel game-nya.
Walau bagaimanapun juga, ia ingin benar-benar fokus pada Kuroo kali ini. Ia ingin menunjukkan dukungan penuh untuk seseorang rela absen latihan demi menemani dirinya yang sedang sakit beberapa waktu lalu.
Dalam beberapa jam kemudian, turnamen berlangsung dan tim Kuroo cs memenangkan pertandingan sengit dengan skor 19-25, 25-24, dan 25-23.
Selama pertandingan, fokus Kenma selalu pada Kuroo. Tidak peduli kalau mulutnya sering memuji-muji Oikawa yang begini begitu. Tetapi matanya tidak pernah lepas dari Kuroo.
Harus ia akui kalau Kuroo memang keren. Permainannya sangat rapi dan bagus. Meski terdengar besar kepala, omongan Kuroo tempo lalu memang benar adanya. Bahwa Kenma akan menyukai dirinya yang berada di tengah lapangan.
Sudah terdengar seperti budak cinta, bukan?
Ya, Kenma tidak memungkiri itu. Ia jatuh cinta pada sosok Kuroo yang berjuang hingga titik darah penghabisan saat menyelamatkan bola agar tidak menyentuh tanah. Kuroo yang meski tengah mandi keringat, namun terlihat lebih laki dan gagah dalam potret wajah yang serius.
Kenma semakin jatuh ke dalam pesona Kuroo yang saat mendapatkan kemenangan itu langsung melambai ke arahnya dengan senyum yang lebar di wajah.
"Kau sudah berjuang keras hari ini, Kuroo senpai."
"Jadi, bagaimana penampilanku hari ini? Kau mulai berubah haluan dari Oikawa ke aku?"
"Jangan mimpi. Aku bahkan menghitung skor total yang dimasukkan Oikawa senpai."
"Kau pasti bercanda."
"Tentu saja tidak."
"Wah, aku merasa menjadi orang ketiga di antara dirimu dan Oikawa sekarang."
Kenma menarik ujung bibirnya ke atas. Tersenyum kecil sekilas. "Tapi harus kuakui kau memang bukan laki-laki biasa."
"Apa itu maksudnya?"
"Bagaimana kalau malam ini kau menginap di tempatku?" tawar Kenma yang membuat Kuroo heran. Tidak biasanya Kenma mengatakan hal yang biasa Kuroo ucapkan. "Akan butuh waktu panjang untuk menceritakan bagaimana aku jatuh pada pesona laki-laki keren ini di lapangan," lanjutnya.
Kuroo takjub dengan kalimat panjang yang diucapkan Kenma. Benar-benar tidak menyangka kalau Kenma akan mengeluarkan pujian itu.
"Dengan senang hati aku membiarkan diriku kau culik."
"Aku tidak menculik. Hanya menawari saja. Kalau kau tidak mau ya sudah."
"Kata siapa aku tidak mau?! Enak saja, mendapat tiket gratis menginap di tempatmu jelas tidak akan kusia-siakan."
Kenma tersenyum kecil. Kali ini lebih lama bertahan di wajahnya.
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatu yang Kehilangan Tuannya || Kuroken AU [SELESAI]
RandomHidup Kenma mulai tak lagi sepi karena kehadiran Kuroo, kakak tingkatnya yang selalu mengganggu dirinya setiap saat. Laki-laki itu secara terang-terangan mengatakan kalau ia menyukai Kenma. Kenma tidak bisa terus mengelak karena diam-diam ia mulai t...